KARYA LOMBA

arifsae.com-Kalau ditanya karya apa yang sudah dibuat? tentu saja jawabanya masih sangat sedikit. Namun saya meyakini, sedikit apapun tulisan kita, pasti akan ada artinya. Jangan takut berkarya dan berkompetisi, meskipun untuk meraihnya tidak mudah. Itulah yang saya tekankan bersama anak-anak saya di sekolah. Iya, saya seorang Guru Sejarah di SMA Negeri 2 Purbalingga sejak 15 Juli 2013. Awal masuk mungkin masih mencari ritme ditempat kerja baru, jadi belum berani berkreasi.

Sejak tahun 2014 saya mulai mendorong anak didik dan saya pribadi untuk terus berkarya, entah berkarya untuk mengikuti kompetisi atau hanya sekedar menuangkan pikiran kita kedalam bentuk tulisan. 

Memang belum terlalu banyak, tapi ada hal-hal yang mengesankan ketika kita mau berkarya dan mengikuti kompetisi, apalagi memenanginya, selain mendapat uang, pastinya mendapat teman dan pengalaman yang luar biasa. Oke, kita langsung saja melihat apa saja yang sudah saya dan anak-anak hasilkan...
TAHUN 2014
Event ini merupakan event pertama yang kami ikuti. Waktu itu, ada kompetisi Esai dari UNNES (Universitas Negeri Semarang). Event itu merupakan rangkaian acara Olimpiade Sejarah. Pesertanya dari Jawa dan Bali, saya dan Kurnia Adi Wibowo dapat Juara 2. Ketika mengikuti event itu, Kurnia masih duduk di Kelas XI IPS 5. Piagamnya masih dicari.

Tahun 2014, juga masih belum menemukan ritme yang dimaksud, hal itu berubah setelah saya menemukan anak "buangan" bernama Dwi Suyoko.
TAHUN 2015
Awal tahun 2015, saya "menemukan" seorang anak, yang memang harus diakui punya kemauan yang besar. Katanya dia susah diatur, maklum karena dia "Tunggakan" atau tidak naik kelas, dan lebih banyak bermain sepak bola. Dwi Suyoko namanya, kelas XI IPS 5. Banyak kenangan yang kami berdua alami dan banyak prestasi yang kami torehkan ditahun 2015 ini. Tapi ada beberapa anak juga yang punya potensi besar. Langsung aja...

Pertama, event yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, yang diadakan di Pemalang, Jawa Tengah pada 18-20 Maret 2015. Lomba ini merupakan langkah awal saya dan Dwi Suyoko untuk menuju kemenangan-kemenangan berikutnya. Kami mendapatkan Juara 1, pengalaman pertama yang langsung juara pertama. Artikel nya bisa dibaca DISINI...

Juara 1 Lawatan Sejarah tingkat Provinsi di Pemalang
Kedua, kompetisi berikutnya masih diselenggarakan oleh Dikbudpar Jawa Tengah, kali ini tingkatnya Regional, meliputi wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY. Lokasinya berada di Madura pada 7-10 April 2015. Disini, kami mendapat Juara 3. Padahal untuk naik ketingkat Nasional itu Juara 1-2. Arikelnya bisa dilihat DISINI.
Juara 3 Jelajah Budaya tingkat Regional di Madura
Ketiga, kali ini kompetisi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi target kami selanjutnya. Persaingan disini sangat ketat, mencapai 1.000-an peserta dari berbagai penjuru Indonesia. Dan hanya dipilih 15 Besar untuk dipresentasikan di Jakarta pada 15 April 2015. Kami hanya menduduki Juara ke-7 disini. Artikelnya bisa dilihat DISINI. 
Juara ke-7 dari 15 Finalis...tapi ditulisnya cuma Finalis
Dari tulisan 15 Finalis ini, sudah dibukukan dan dibagikan keperpustakaan daerah seluruh Indonesia. Penampakan cover bukunya nih...
Kumpulan 15 Finalis Buku Kaum Muda dan Budaya Maritim Nusantara
Kempat, pada bulan September 2015 ada lomba Esai yang diadakan oleh Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada di Jogjakarta. Kompetisi ini menjaring 50 besar, kami di urutan ke 15, tapi dipiagam ya tetap 50 besar. Hal ini karena yang berhak presentasi hanya 6 besar saja. Meskipun kami tidak prsentasi, tapi jalan-jalan ke UGM nya tetap. Artikelnya dibaca DISINI...
50 Besar Esai UGM 
Kelima, kompetisi berikutnya diadakan oleh Universitas Pendidikan Ganesha Bali (UNDIKSA), event ini bernama Gelora Esai Nasional yang menjaring 8 besar kemudian dipresentasikan di Bali pada 21 November 2015. Mungkin ini menjadi puncak perjuangan kami. Karena di Event ini, Dwi Suyoko menjadi Juara 1 Esai tingkat Nasional. Kenyataan yang sangat kami harapkan dari pertama kami mengikuti kompetisi. Artikelnya bisa dilihat DISINI.
Karena mendapat juara ini, pemerintah daerah Kabupaten Purbalingga memberikan apresiasi kepada Dwi Suyoko hingga dua kali, pertama ketika ulang tahun Indonesia pada 17 Agustus 2015 dan yang kedua pada tanggal 18 Desember 2015, hari lahir Kabupaten Purbalingga. Penghargaan ini langsung diberikan oleh Pj. Bupati Purbalingga Drs. Budi Wibowo, M.Si. 
Penghargaan pada 17 Agustus 2015
Penghargaan pada 18 Desember 2015
Keenam, ada cerita menarik ketika Dwi Suyoko mau berangkat ke Bali mengikuti presentasi di UNDIKSA. Karena disisi lain, saya juga masuk menjadi 200 pemenang Simposium Guru dan Tenaga Kependidikan 2015 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka memperingati hari guru nasional tanggal 25 November 2015. Jadi kami berpisah untuk mengikuti kegiatan kami masing-masing.

Disini persaingan sangat kompetitif, karena dari 3300-an peserta hanya dipilih 200 besar yang diundang ke Istora Senayan untuk merayakan hari guru bersama Presiden Ir. Joko Widodo dan Mendikbud Anis Baswedan..Nih Undangannya masih tersimpan rapi..
Undangan dari Mendikbud untuk 200 Pemenang Simpoisum 2015
Yang lebih membanggakan lagi adalah, makalah yang saya buat bersama 199 teman lainnya disebar kepada guru seluruh Indonesia dalam bentuk VCD..
200 Besar Simposium 2015 semuanya bertuliskan PEMENANG
Ketujuh, akhir tahun 2015, saya mengikuti lomba Esai tingkat nasional kategori Umum yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Konsorsium Komunitas Festival Antikorupsi 2015 yang berpusat di Bandung. Alhamdulilah mendapatan Juara ke-2. Lomba ini tidak sempat mengundang kami para pemenang, jadi kami hanya tulis, kirim, dan dapat hadiahnya.;) Artikelnya bisa dilihat DISINI.
Juara 2 Lomba Esai pada Festival Antikorupsi 2015
Tahun 2015 yang penuh cerita, penuh karya dan penuh juara. Tidak hanya ditahun 2015. Saya terus berkomitmen untuk terus melangkah kedepan bersama pena-pena ini (eh, keyboard-keyboard ini ding)...

TAHUN 2016

Tahun 2016 saya punya harapan baru, semangat baru. Ditahun ini kompetisi-kompetisi masih banyak didominasi oleh kompetisi yang diikuti oleh anak-anak. Tapi tidak lupa sesekali saya juga mengikuti kompetisi secara pribadi. Oke, ayo kita lihat karya apa saja di tahun 2016...

Pertama, awal tahun 2016, karya individu yang pertama ini diinspirasi oleh karya-karya sebelumnya. Buku ini sebenarnya hasil dari TESIS ketika menyelesaikan S-2 di UNS Solo, daripada hanya menjadi file, lebih baik diterbitkan, Judulnya "Pembelajaran Sejarah Kontroversial: Aplikasinya dalam Studi Kualitatif di Sekolah Menengah Atas". Cetakan pertama pada Januari 2016, dan penerbitnya masih Gema Media Wonosobo. Covernya ini...

Pembelajaran Sejarah Kontroversial
Kedua, Ini karya pertama yang dimuat di Jurnal Ilmiah. Jurnalnya bernama Sketsa Pendidikan: Jurnal Pemikiran Pendidikan dan Kebudayaan. Volume 1 Nomor 1 Januari-Maret 2016. Ini peneltian, jadi ya agak panjang judulnya. Langsung aja, nih covernya, tulisan saya ada dipojok kiri bawah...

Jurnal Sketsa Pendidikan
Ketiga, karya berikutnya masih sekitar buku. Pada Februari 2016, saya bersama dengan Osi Krismonika dan Lintang Kumalasari membuat sebuah antologi puisi yang berjudul "Retorika CInta dalam Senja: Antologi Puisi Menyemai Jatidiri" yang diterbitkan oleh Mer-C Publising Jakarta. Buku ini merupakan kumpulan puisi-puisi dari Lintang, Osi dan saya sendiri, meskipun sudah berumur tapi jiwa sastra masih terus terjaga;) Nih penampakan covernya...
Buku Retorika dalam Senja
Keempat, hingga akhir Februari 2016 disibukan dengan buku-buku bersama maupun individu saya. Hingga pada bulan Maret 2016, mulai mengikuti kompetisi lagi. Kompetisi pertama diadakan oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga dalam acara Lomba Karya Tulis Ilmiah Cagar Budaya tingkat Kabupaten pada tanggal 23 Maret 2016. Uniknya, lomba ini merupakan lomba yang belum pernah kami menangkan, karena kami sudah merasakan tingkat Provinsi dan Nasional, tapi Kabupaten belum. Kami juara III dievent ini..
Lomba Cagar Budaya
Keempat, kompetisi berikutnya pada Bulan Maret 2016 yang diselenggarakan oleh PT POS Indnesia bekerjasama dengan KPK, kali ini bersama Haris Nugroho kelas XI IPS 1 yang menulis surat "Generasiku Melawan Antikorupsi", kegiatanya di Bandung, yang keren mereka dilatih menulis oleh Tere Liye, Habiburahkman el-Shirazy dan Gina S Noor. Saingan lomba ini lebih kompetitif lagi, dari peserta 4000-an siswa seluruh Indonesia, tapi hanya dipilih 30 besar, dan kami hanya masuk finalis, karena hanya ditentukan juara 1-6, tapi kami sudah sangat bangga. Artikelnya bisa dilihat DISINI...
Menulis Surat oleh PT POS dan KPK
Kelima, bulan Maret 2016, kami mengikuti lomba yang diadakan oleh PPT (Pusat Pengembangan Teknologi) UNY. Kali ini bersama Catur Kurniawan XI IPS 2. Hadiahnya luar biasa, menyaksikan secara langsung Gerhana Matahari Total di Bangka Belitung pada 7-9 Maret 2016. Namun sayang kami diurutan ke-7, padahal yang diundang kesana peringkat 1-6. Katanya orang Jawa "Ngungun Bangettt". Tapi tidak usah kecewa, tetap semngat, artikelnya ga ada di blog...
Karya Tulis PPT UNY dan Bangka Tengah
Keenam, bulan April 2016 menjadi hal baru, karena harus membimbing nona-nona cantik pada Debat Intelektual tingkat Kabupaten Purbalingga. Pengalaman pertama membimbing perempuan, karena biasanya mereka yang saya bimbing laki-laki semua. Lomba ini membingungkan, bukan jatah saya, tapi dikasihkan ke saya untuk membimbing. Tapi memang dasar mereka sudah bakat "tukaran"/bertengkar, jadi saya hanya memoles saja. Event ini berlangsung pada 24 April di Hotel Kencana Purbalingga. Kami hanya dapat Juara Harapan 1. Artikelnya bisa dilihat DISINI..
Lomba Debat Intelektual Purbalingga
Ketujuh, bulan April 2016, ada event dari Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I Yogyakarta yang mengadakan event "Jejak Tradisi Budaya tingkat Regional", peserta melingkupi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. Diadakan di Banyumas Jawa Tengah. Peserta hampir mencapai 100 orang, ketentuannya sebenarnya yang masuk tingkat nasional adalah 3 besar makalah terbaik, Handika Aji Saputra masuk 5 makalah terbaik, tapi sayang tidak masuk 3 besar. Acara ini, sebenarnya rangkaian dari Jelajah Budaya tingkat Provinsi di Kebumen, Cilacap dan Banyumas. Ni Piagamnya... 
Jejak Tradisi Budaya Regional di Banyumas
Kedelapan, ini perpisahan antara saya dan Dwi Suyoko, tapi katanya perpisahan yang sebenarnya sudah kami lakukan di bulan November 2015. Nama lomba ini adalah Esai yang diadakan oleh PPWI. Hanya sebagai peserta saja.

Kesembilan, lomba esai ini diadakan oleh Pesantren Mahasiswa An Najah Purwokerto pada bulan Agustus 2016. Lumayan hanya sebagai peserta, tapi ada sertifikatnya, kalau ingin baca Esainya di SINI..

Lomba Esai Pes An Najah 3
Kesepuluh, bulan Juni ada event dari Kesharlindung Kemendikbud dengan tema "Inovasi Pembelajaran", saya pun tak mau kalah dengan anak-anak. Saya ikuti dan alhamdulilah masuk 300 besar region Jogjakarta yang diundang pada 29 Juli 2016 di UNY Hotel untuk melakukan workshop. Lanjutan dari kegiatan ini adalah penelitian dan mengumpulkan lagi hasil penelitian untuk dipilih 100 besar pada bulan November 2016. Kalau yang ini, naskahnya penelitian, jadi kagak di upload..

Workshop Inovasi Pembelajaran di Jogjakarta
Kesebelas, kali ini lomba tergolong baru bagi saya, kenapa baru? karena baru kali ini saya mengikuti lomba yang berkaitan dengan blog. Padahal blog ini kan sederhana, tapi berkat kenekatan dan modal untuk bersaing dengan bloger-bloger keren akhirnya saya mendapatkan Juara 1 dari 200-an bloger seluruh Indonesia. Sungguh diluar dugaan. Piagamnya langsung oleh Bupati Banjarnegara, kesempatan yang tidak saya dapatkan di kabupaten sendiri. Ternyata lomba ini yang terakhir di tandatangani oleh Bapak Bupati Sutedjo Slamet Utomo, S.H., M.Hum., karena beliau purnatugas dan tidak mencalonkan lagi. Event ini dilakukan dalam rangka ulang tahun Banjarnegara yang ke-185 pada tanggal 22 Agustus 2016. Artiklenya DISINI..Piagamnya nih,
Juara 1 Lomba Blog dari Dikbudpar Kabupaten Banjarnegara
Keduabelas, bulan Oktober 2016, lolos 10 Besar Esai Nasional Sebelas Maret Education Fair (SEF) di UNS yang dipresentasikan pada tanggal 22-23 Oktober 2016, disini bersama Haris Nugroho, panitia menjaring 10 besar esai untuk dipresentasikan. Tapi kami belum masuk 3 besar, jadi hanya finalis saja. Artikelnya dilihat DISINI. Kalau piagamnya nih,,
Finalis NEC di UNS SOLO
Ketigabelas, tanggal 26 Oktober 2016, pengumuman Parlemen Remaja 2016 dipublikasikan. Peserta dari seluruh Indonesia mencapai 3132 siswa, dan hanya dipilih 136 yang mewakili provinsinnya masing-masing. Kali ini Tara Belinda, kelas XI IPS 1 mendapat kesempatan mewakili Provinsi Jawa Tengah di ajang "menjadi anggota parlemen selama 5 hari". Kegiatanya sendiri dimulai tanggal 7-11 November 2016 di Bogor dan Jakarta. Piagamnya nih...
Finalis Parlemen Remaja 2016
Keempatbelas, pada Bulan November 2016, ada hadiah yang tak terduga, yaitu hadiah laptop merek Dell yang luamyan spesifikasinya. Hadiah ini merupakan hadiah dari Simposium Guru Online 2015. Sayang tidak boleh diwakili atau dikirim, jadi berangkat hari Minggu tanggal 20 November dan pulang 21 November 2016, jadi hanya "dog-los". Nih fotonya,
Gedung D Direktorat GTK PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kelimabelas, Bulan September 2016, Fakultas Ilmu Budaya UGM mengadakan event tahunan bernama "Bulan Bahasa UGM" untuk kalangan masyarakat umum. Pengumumannya tanggal 27 November 2016. dan saya Pribadi menajdi Juara 2 kategori Lomba Esai. Saya hanya kirim naskah, tunggu pengumuman, dan hadiah dikirim. Beres! nih penampakan piagamnya, artikelnya bisa dilihat DISINI.. Piagamnya sudah dikirim,
Juara 2 Lomba Esai Bulan Bahasa UGM 2016
Keenambelas, Bulan Oktober mengikuti lomba yang di adakan oleh Universitas Gadjah Mada. Kami mengikrimkan karya, setelah itu diseleksi dan ternyata kurang beruntung. Hanya menjadi peramai. Tapi setiap peserta mendapatkan sertifikat. 
Finalis Karya Tulis Sejarah 
Ketujubelas, Akhir bulan November 2016, tepatnya Hari Guru Nasinoal, Kemendikbud mengadakan agenda tahunan berupa Simposium Guru Onlinge 2016, sayang tahun ini aturannya ditambah harus punya NUPTK, belenggu yang mengurangi kreativitas. Tapi saya tetap mengirim, meski tahu akan terkendala syarat tadi. berbeda dengan tahun 2015, seluruh GURU dimanapun dengan status apapun diperbolehkan mengikuti, termasuk saya menjadi bagian pemenang tahun 2015. Meskipun seperti itu, kami para pengirim tetap mendapat sertifikat, tetap harus disukuri:) Sertifikatnya nih..
Surat Keterangan Simposium 2016 
TAHUN 2017
Awal tahun 2017, gelombang lomba sedikit terganggu dengan beralihnya kewenangan ke Provinsi. Tahun ini, lebih banyak memberikan tenaga untuk organisasi dan persiapan diri. Banyak agenda yang menuntut untuk mengurangi lomba-lomba. Apa saja?

Kesatu, membuat proposal bantuan MGMP Sejarah dan mendapatkan bantuan 40.000.000, saya sebagai pembuat proposal dan sekertaris kegiatan.

Kedua, mendapatkan bantuan untuk menuliskan sejarah lokal tentang Biografi Usamn Janatin, pahlawan nasional dari Purbalingga dan mendapatkan sokongan dana 50.0000.000. Semoga selesai. 
Pengumuman Bantuan
Ketiga, Event ini saya ikuti sebenarnya untuk iseng-iseng, karena awal tahun banyak menuliskan puisi. Ini sertifikatnya, 
Antologi Rindu
Keempat, lolos menjadi proposal terbimbing kategori IPSK yang diadkan oleh LIPI dalam rangka LKIR ke-49. Kali ini dengan Tara Belinda dan Putri Azizah Malik. Pesertanya sekitar 3000-an, dan hanya dipilih 60 proposal terbimbing. Kami diurutan ke-47, dan lolos ke Jakarta sebagai finalis kategori IPSK. Dan mendapatkan juara 3.
Juara 3 LKIR LIPI ke-49 tahun 2017
Kelima, Menjadi juara 1 Lomba Esai tingkat Nasional, kali ini yang menjadi juara adalah Osi Krismonika yang diselenggarakan oleh Kinara Vidya dengan tema "Sukarno, Pemuda dan Seni".
Juara 1 Esai Tingkat Nasional
TAHUN 2018
Awal tahun 2018 berkurang, hanya lomba yang dari kemendikbud yang diperbolehkan diikuti oleh tempat tugas. Karena jarak dan biaya yang tidak kecil, mengakibatkan intensitas lomba berkurang. Berikut tulisan yang mendapatkan juara.

Pertama, Mendapatkan nominasi dalam Lomba Jurnalistik keluarga Tahun 2018. Lomba ini diikuti dalam kategori Opini dikoran, jadi kita menulis opini di koran cetak atau online, kemudian dikirimkan ke panitia lomba. Diundang ke Jakarta tanggal 24-26 Oktober 2018.

Nominasi Lomba Jurnalistik Keluarga
Kedua, Menjadi juara 1 lomba menulis artikel yang di gelar oleh MUI Provinsi Banten dengan tema Ulama Banten, tulisan yang diikutkan dalam lomba artikel ini adalah, "The Great Scholer, Pembentuk Wajah Pesantren dan Peletak Nilai Multikulturalisme". Penyerahan hadiah dilakukan di Hotel Horison Gran Serpong, Tangerang oleh Gubernur Banten, Bapak Wahidin Halim.
Juara 1 Lomba Artikel dari MUI Banten
TAHUN 2019

Awal tahun 2019 masih berkurang, karena hanya lomba yang dari kemendikbud yang diperbolehkan diikuti oleh tempat tugas. Berikut tulisan yang mendapatkan juara.

Pertama, Mendapatkan kesempatan menulis dengan penulis seluruh Indonesia sesudah terseleksi. Buku berjudul Guru Story Book, Catatan Inspirasi Pendidikan Indonesia.
Kontributor Penulis
Kedua, Mendapatkan pengalaman sebagai peserta Inti Bangsa 2019 di Pangkalpinang, Bangka Barat dari tanggal 16-19 Juli 2019. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Sejarah, Kemendikbud.
Piagam Peseerta
Ketiga, Mendapatkan penghargaan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia Kota Kinabalu karena sudah mengajar di CLC Terusan 2, Sandakan, Sabah, Malaysia dari 7 Agustus 2017 sampa 31 Juli 2019.
Piagam Penghargaan dari KJRI Kota Kinabalu
Keempat, Mendapatkan penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar karena menjadi guru untuk pendidikan anak-anak Indonesia di Sabah-Malaysia Periode Agustus 2017 sampa Juli 2019.
Piagam Penghargaan dari Kemendikbud
Kelima, Mendapatkan penghargaan karena partisipasinya dalam acara Adi Acarya Award 2019. Piagam ini diberikan karena sudah berpartisipasi dalam acara itu, saya membuat bebrapa buku untuk penganugrahan piagam ini.
Piagam Akademisi
Keenam, Ini mungkin adalah penghargaan yang paling bergengsi sampai saat ini, karena seperti artist, ketika upload sangat banyak yang merespon, sampai lelah sendiri. Piagam ini diberikan oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) karena telah menulis catatan harian tanpa henti. Lebih tepatnya rekor nya adalah, "Guru yang Selama di Luar Negeri Menulis Catatan Harian di Blog Tanpa Henti Terlama." Pemberian piagam dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2019 yang bertepatan dengan hari Santri Nasional di Kantor MURI Semarang, Jawa Tengah.
Piagam Rekor MURI

Bersambung...😋😗