Balai Desa Bojongsari (dokpri) |
arifsae.com - Desa Bojongsari merupakan desa yang dijadikan nama Kecamatan Bojongsari, yang terkenal dengan Obyek Wisata Bojongsari (Owabong). Nama Bojongsari berasal dari legenda Mataram. Jadi ceritanya pada suatu perjalanan terdapat seorang bangsawan yang bernama Pangeran Cakra Hadikusumo dari Negara Mentao atau Mataram.
Dia terus berjalan, dan sampailah pada suatu tempat lalu dia membuka lahan pertanian, daerah tersebut bernama Bojongtongo, nama Bojongtongo diambil karena tempat tersebut banyak orang meninggal atau bujungan lalu banyak orang yang melongo melihat orang banyak meninggal tersebut lalu dinamakan Bojongtongo.
Setelah itu bangsawan tersebut mengolah lahan tersebut dan setelah beberapa bulan lahan itu berbuah hasil dan hasilnya menurut bangsawan tersebut enak atau sari, lalu Bojongtongo tersebut berganti nama menjadi Bojongsari. Itulah asal usul terbentuknya Desa Bojongsari namun ada kelanjutan ceritanya yaitu desa sekitar Bojongsari.
Diceritakan bahwa dahulu pernah terjadi suatu peperangan yang dinamakan Perang Biting. Ada seorang bangsawan ikut dalam perang tersebut dan dia menunggu disebuah tempat dan ternyata lawannya tidak datang-datang dan bangsawan tersebut menunggu lawannya sambil manggut-manggut sehingga wilayah tersebut dinamakan Desa Pagutan.
Lalu bangsawan tersebut melanjutkan perjalannya kearah timur ternyata wilayah yang dilewati bangsawan tersebut sedang ada pertemuan, lalu wilayah tersebut dinamakan Desa Petemon (pertemuan) setelah itu dia melanjutkan perjalanannya dan sampailah disuatu wilayah dan bangsawan tersebut ingin membangun suatu bangunan dan bangsawan tersebut membutuhkan bahan bangunan setelah ada bahan bangunan lalu bahan bangunan tersebut direndam disebuah sungai atau dalam bahasa Jawa “dikum neng kali” sehingga nama sungai tersebut dinamakan Sungai Kumusuk atau Kali Kumusuk setelah direndam lalu bahan bangunan tersebut ditaruh atau dalam bahasa Jawa “digelar neng daratan” lalu wilayah tersebut dinamakan Gumelar.
Setelah selesai dalam membangun suatu bangunan bangsawan tersebut melanjutkan perjalanannya kesuatu wilayah disitu ada orang yang bekerja sebagai pembuat gula atau dalam bahasa Jawa pengusaha deres. Pengusaha tersebut bernama Ki Badarun lalu wilayah tersebut dinamakan Klewung, dan sebelah wilayah tersebut banyak mata air sehingga wilayah tersebut dinamakan Banyu Mudal.
Lalu bangsawan tersebut melanjutkan perjalanan dan tibalah disuatu tempat dimana tempat tersebut banyak keluarga keraton, dan bertemu keluarga keraton tersebut menuju kesuatu tempat dengan menaiki kuda dan melewati jalan yang sangat becek dan licin sehingga pengendara kuda tersebut semua turun, dirasa lelah, salah satu pengendara kuda mencoba untuk menaiki kuda dengan keadaan jalan yang masih licin dan becek dengan menaiki sebuah batu terlebih dahulu lalu menaiki kuda tersebut lalu tempat tersebut dinamakan tunggangan dan desa sebelahnya dinamakan dengan nama Banjaran.
Itulah sejarah singkat tentang asal usul nama Desa Bojongsari dan desa-desa sekitarnya, dan ada juga sebuah tempat yang dinamakan alang-alang bundel, dinamakan alang-alang bundel dikarenakan tumbuhan alang-alangnya tidak tumbuh tinggi. Tempat tersebut terbentuk karena adanya suatu pertemuan antara Bupati Purbalingga dengan Bupati Pemalang, disitu para tamu atau bupati disuguhi makanan namun makanan tersebut sedikit bermasalah yang berakibat hubungan antara Bupati Purbalingga dengan Pemalang juga bermasalah.
Bupati Pemalang akhirnya berbalas dengan suatu hal dengan Bupati Purbalingga. Dan akhirnya tempat tersebut menurut para orang yang masih percaya dengan bau-bau mistis yaitu tempat yang angker dan terdapat penunggunya. Itulah sejarah singkat tentang alang-alang bundel yang terdapat di sebelah Kecamatan Bojongsari.
Sumber Referensi:
Wawancara dengan Mbah Karsono, Sesepuh Desa Bojongsari pada
tanggal 21 November 2016.
Penulis Zulfikar
UNTUK MEMBELI BUKU ASAL USUL 80 NAMA DESA PURBALINGGA DISINI