Menggali Sebutir Makna |
arifsae.com - Puji syukur selalu senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, karena atas limpahan rahmat serta hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan
penyusunan buku ini. Solawat serta salam tidak lupa selalu dihaturkan kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menyelamatkan kita dari jaman
Jahiliyyah, sehingga kita dapat memiliki kemampuan untuk menangkap ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi banyak orang.
Tujuan penulisan buku ini sederhana, yaitu mengabadikan
kisah dalam untaian sebutir makna. Buku ini berisi segala lika-liku kehiduan
seorang guru ladang sawit. Dari suka duka perjalanan hidup panjang di Sabah, Malaysia.
Buku Jilid I ini di awali dari keberangkatan pertama kali tanggal 7 Agustus
2017 hingga ditutup tanggal 31 Desember 2017.
Penyusunan buku ini penuh dengan perjuangan, penuh dengan
lika-liku, dan penuh dengan tawa-haru. Pada dasarnya penyusunan buku ini
sebagai wacana dan pengingat bagi saya pribadi untuk selalu mengabadikan memori
perjalanan diri sendiri dan terutama menjadi motivasi bagi anak cucu saya
dikemudian hari.
Pada awalnya, penulisan buku ini sudah saya posting dalam
blog pribadi setiap harinya.
Blog www.arifsae.com menjadi media pertama saya
dalam pempublikasian kisah-kisah hidup menjadi seorang guru ladang di Sabah.
Dari awal memang saya mempunyai tekad untuk menuliskan kisah pribadi, sekolah
ataupun dalam hubungan bermasyarakat yang telah saya jalani disini. Kedepan,
semoga saya dikemudian hari bisa berkaca pada perjalanan hidup yang pernah saya
lalui di Sabah, agar dikemudian hari saya dapat berbuat lebih baik lagi untuk
sesama.
“Ikatlah Ilmu dengan Menulis,” itulah pesan dari Ali Bin Abi
Thalib yang memotivasi saya untuk menuliskan kisah tentang kehidupan. Selain
untuk bahan refereansi dikemudian hari, namun juga dapat digunakan untuk
introspeksi diri agar kita dapat selalu bersyukur dengan apa yang telah kita
dapatkan selama ini.
Penyusunan buku ini terselesaikan dengan bantuan banyak
orang. Tidak lupa saya ucakan terima kasih kepada semua pihak, karena tanpa
bantuan dari berbagai pihak mungkin tak bisa menyelesaikan buku ini. Terima
kasih untuk keluarga, istri tercinta, Yuli Windarti dan buah hati kami, Naira
Ayudiasiya yang menjadi penyemangat meski jarak memisahkan antara Indonesia dan
Malaysia. Kepada orang tua yang tak ada lelahnya memberikan sumbangan doa yang
sangat berharga.
Kedepan semoga buku catatan harian ini terus berlanjut. Buku
ini merupakan masa 6 bulan di Sabah-Malaysia yang tersusun dalam jilid I dari
sekian jilid yang direncananakan, tergantung masa tugas. Semoga diberi
kelancaran dan kemudahan dalam penulisan kisah hidup berikutnya.
Buku ini hanya catatan pribadi, yang tentunya masih jauh
dari kesempurnaan dan pastinya memuat berbagai macam kesalahan, untuk itu
segalan macam kesalahan dalam buku ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Tidak ada gading yang tak retak, segala macam kesalaah saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga saran dan kritik yang membangun akan menjadikan lebih baik dalam
mengeluarkan edisi buku jilid berikutnya.
Sabah-Malaysia, 24 Juli 2018
Penulis