arifsae.com - Pagi bangun. Ada yang terasa segar. Udara dan badan ini sudah lebih baik, lebih segar. Saya bangun lebih awal, membuka-buka laptop pagi-pagi. Temen-temen yang lain masih dengan posisi enaknya tidur pulas. Masih menikmati slimut tebal dan dinginnya AC.
Saya juga sama, masih ingin malas-malasan, tapi dengan membuka laptop. Membuka buku yang kemarin dikabari sudah jadi covernya, "Menggali Sebutir Makna." Covernya cocok. Suka.
Tidur Pulas |
Saya mencoba merangkai kata pengantar dari Atikbud KBRI Kuala Lumpur, Prof. Ari Purbayanto. Ada kesalahan teknis dan kesalah pahaman sedikit. Mungkin karena beliau sibuk, naskah dan kata pengantar tertukar dengan naskah lainnya di email.
Prof. Ari minta untuk diulang lagi, saya tidak enak, tahu kalau kesibukan beliau yang sedang di Jakarta. Saya mengucapkan terima kasih karena sudah menyempatkan waktu untuk membuat kata sambutan untuk buku saya. Meski harus menunggu agak lama.
Siap Jumatan |
Jam 11.00 sudah mulai bangun satu persatu. Saya mandi terlebih dulu untuk siap-siap Jumatan. Kebetulan hari ini bertepatan dengan hari Jumat. Rencananya kami akan Jumatan di Masjid Al Raudah, disekitar bandar Lahad Datu.
Pak Bima tadi sempat pergi sebentar unutk belanja keperluan, karena nanti akan masuk lagi ke Taliwas. Bertemu dengan hutan-hutan dan Gajah lagi. Saya juga penasaran, apakah teman-temen yang lain masih dapat teror Gajah atau sudah reda.
Sampai di Masjid |
Jam 12.00 kami menuju ke mobil untuk siap-siap Jumatan. Kawan-kawan yang lain, pak Juang dan pak Daeng juga ikut serta. Lainnya pulang ke CLC Sabah Mas, karena memang mereka membawa motor. Berangkatlah kami ke masjid, pertama kali Jumatan di Bandar Lahad Datu.
Siap-Siap |
Udara terik, panas. Ternyata hampir mirip di Indonesia, masih juga ada penjual barang dagangan yang menjajakan barang-barangnya. Saya tertarik ke sorban. Lumayan untuk melindungi kepala dari teriknya matahari ketika nanti kerja di lapangan.
Harganya juga hanya RM 15, itupun dapat pinjaman dari Pak Juang. Saya mempersiapkan Jumatan. Bahkan ada penyewaan barang-barang Jumatan. Pak Bima juga membeli clana pendek. Lebih tepatnya, cungkrang. Orang-orang juga mulai datang.
Selesai Jumatan |
Tiba-tiba Pak Erwin datang, ikut Jumatan bersama. Cara Jumatan juga sama. Tidak ada bedanya dengan tempat-tempat lain, bahkan di Indonesia. Hampir sama. Selesai Jumatan, kami berencana cari makan.
Tempat cari makan langsung tertuju ke Ikan Bolu. Tempat makan yang menuruku, paling enak dan paling berkesan di Lada Datu ini. Selain ikannya besar, rasanya juga pas. Itulah yang membedakan dengan Ikan Bolu lainnya.
Kembali ke Bascame |
Setelah menikmati Ikan Bolu andalan, kami diantar ke hotel terlebih dulu. Tapi dijalan sempat diturunkan, karena mau beli rokok. Rokok disini juga tidak banyak yang berasal dari Indonesia, tapi ilegal. Banyak yang dijual dipinggir jalan dengan cara sembunyi-sembunyi.
Pak Bima melanjutkan ke CLC Syarimo, katanya akan mengambil beberapa barang yang akan dibawa ke Taliwas. Di hotel kami chek out, mempersiapkan barang-barang semua. Namun sebelum ke Taliwas lagi, saya diajak ke bascame untuk menunggu Pak Bima.
Ijin Masuk |
Di bascame sudah ada banyak orang yang akan masuk juga ke hutan. Jam baru menunjukan jam 14.30. Karena kenyang, saya memilih untuk tidur. Mumpung ada kesempatan. Kawan-kawan yang lain juga sama. Karena tidak ada kerjaan juga.
Jam 16.30 diangunkan. Katanya akan siap-siap menuju ke hutan lagi. Ternyata siap-siap juga membutuhkan waktu, hampir satu jam baru siap. Jam 17.30 bersama-sama menuju ke hutan. Menjadi orang-orang hutan lagi.
Gate Masuk |
Sambil jalan, sambil menikmati proses senja dijalanan. Proses masuk tidak semudah itu. Memang pemeriksaan sangat ketat. Masuk dan keluar. Karena hutan disini masih sangat asri dan dijaga oleh Kerajaan Malaysia. Bersiap-siap tanpa sinyal lagi. Back to nature.
Jam 18.30 sampai juga. Pak Radin langsung menghakimi, karena tidak diikutkan. Saya hanya cengengesan saja. Ternyata sesampainya disana, kabar kemunculan Gajah sudah hilang. Katanya, dari kemarin dia tidak memunculkan badan besarnya.
Kerja Malam |
Malam ini fokus menyelesaikan tali-tali yang sempat tertunda. Bersama Pak Tria dan Pak Radin kami beraksi. Takut juga kalau ada Gajah, tapi memang sudah tidak ada. Selama kami kerja tidak ada tanda-tanda muncul lagi.
Kawan-kawan yang lain juga banyak yang lembur di lapangan. Mereka juga lembur disana. Karena waktu yang sudah semakin dekat, dan kerjaan yang belum beres, kami malam ini kerja sampai tengah malam. Kami yang mengerjakan tali selesai jam 00.30, lanjut tidur. Teman-teman yang lain dilapangan masih melanjutkan.[]
Lanjut Hari Ke-379 DISINI.