-->
Terguncangnya CLC Terusan 2 || Hari Ke-346
Baca Artikel Lainnya
arifsae.com - Hari ini niatnya ingin puasa. Malah sudah disambut dengan hujan pagi ini. Padahal sduah terlanjur tadi saya mencuci baju. Tidak apa-apalah, yang terpenting biarkan saja. Nanti juga panas.
Tidak ada agenda khusus. Hari ini agendanya di rumah saja, kegiatanya mengetik puisi, dan membereskan semua tulisan-tulisan anak-anak. Nampaknya berat, karena ini butuh proese yang panjang.
|
Menjemur di Hujan |
Sore hari Fikar saya suruh datang ke rumah. Saya ajak dia untuk menemani saya berbuka di Kedai Nur Cahaya. Dia menyanggupi. Tapi karena hujan besar, tidak jadi keluar. Mungkin menunggu hujan reda. Sementara untuk berbuka dengan susu hasil dari Desa Dairy Farm kemarin.
Jam 19.00 Fikar baru datang. Kami belanja ke Kedai Nur Cahaya. Sekalian belanja sekalian makan. Saya memesan nasi goreng, sama juga dengan Fikar. Disana hujan besar turun lagi, saya menunggu hujan reda sebelum pulang.
|
Sidan Fikar |
Di kedai Fikar terlihat aneh, dia terlihat panik. Katanya uangnya ada di Ulfa, pacarnya. Saya hanya menyarankan untuk memintanya kembali, dia hanya manggut-manggut saja. Bahkan sampai-sampai Nasi Goreng yang di makannya tidak habis.
Ini ada apa? begitu saya bertanya dalam hati. Ah, sudahlah, saya ajak Fikar untuk pulang ke rumah. Baru santai, merebahkan badan, tiba-tiba Nana memberi kabar ada yang gawat. Ada apa? katanya Nana akan ke rumah, bersama Ulfa dan Yuni.
|
Ulfa |
Saya penasaran, ada apa ini? Mereka datang. Suasana hening. Sepertinya ini serius. Nana mulai bercerita. Mencecer Ulfa, dan akhirnya dia menceritakan semua. Pantas saja Fikar terlihat murung, ini ada hubungannya dengan Fikar.
Akhirnya saya suruh dia ke rumah. Dia datang. Semua sudah tau. Di cecar pertanyaa. Sungguh saya menyesal, dulu pernah mengatakan hal yang memberi peluang. Memalukan. Saya sedih, semuanya terguncang. Namun saya berusaha menyelesaikan. Semoga badai cepat berlalu.[]
Lanjut Hari Ke-347 DISINI.