arifsae.com - Masih di Bandar Sandakan hari ini, kami pulang besok. Hari ini masih berkeliaran di Bandar untuk membeli sesuatu. Malas-malasan bangun, kami baru beranjak bangun jam 10.00 pagi ini.
Sarapan menjadi agenda kami. Saya sempat melihat kawan-kawan dari Tahap 6, ada Pak Juang, Pak Bima dan Pak Wawan Daeng. Mereka masih tertidur lelap, mereka punya acara sendiri. Katanya mau mensurvey lokasi JAIM 5 di sekitar Bandar Sandakan.
Saya dan Pak Radin mencari sarapan dulu, ingin makan Ayam Penyet. Selesai sarapan, saya mencari RIA untuk keperluan rekening, namun syaratnya harus ada passport, sedangkan passport sedang diurus perpanjangan visa nya. Jadi urusan saya di tunda dulu.
Pak Radin akan melanjutkan petualangan belanjanya, maklum uang dari CLC Pamol sangat banyak, beda dengan CLC Terusan 2, jadi saya memilih untuk bertahan di kamar saja. Istirahat dan membuka laptop. Pak Rahmat dan Pak Radin mencari alat-alat olah raga yang belum juga ditemukan.
Sore hari mereka baru sampai. Katanya masih di Batu 4, ternyata ada toko olah raga disana. Namun Pak Radin dan Pak Rahmat malah berpisah. Tidak tau, katanya salah komunikasi. Biarlah, urusan rumah tangga mereka.
Jam 17.00 kami keluar, mencari makan di pinggir pantai. Tempat favorit yang selalu dijadikan tongkrongan karena tempatnya enak, pas dipinggir pantai. Sedang nikmat makan, Pak Rahmat memberi kabar kalau mau masuk kamar tidak bisa, karena kuncinya dibawa. Kami buru-buru jadinya. Sambil menuju hotel, saya memesan Pentol. Untuk menemani di hotel nanti. Karena setelah ini tidak kemana-mana lagi.[]
Sarapan menjadi agenda kami. Saya sempat melihat kawan-kawan dari Tahap 6, ada Pak Juang, Pak Bima dan Pak Wawan Daeng. Mereka masih tertidur lelap, mereka punya acara sendiri. Katanya mau mensurvey lokasi JAIM 5 di sekitar Bandar Sandakan.
Masih Tidur |
Pak Radin akan melanjutkan petualangan belanjanya, maklum uang dari CLC Pamol sangat banyak, beda dengan CLC Terusan 2, jadi saya memilih untuk bertahan di kamar saja. Istirahat dan membuka laptop. Pak Rahmat dan Pak Radin mencari alat-alat olah raga yang belum juga ditemukan.
Makan Malam di Pinggit Pantai |
Jam 17.00 kami keluar, mencari makan di pinggir pantai. Tempat favorit yang selalu dijadikan tongkrongan karena tempatnya enak, pas dipinggir pantai. Sedang nikmat makan, Pak Rahmat memberi kabar kalau mau masuk kamar tidak bisa, karena kuncinya dibawa. Kami buru-buru jadinya. Sambil menuju hotel, saya memesan Pentol. Untuk menemani di hotel nanti. Karena setelah ini tidak kemana-mana lagi.[]
Lanjut Hari Ke-333 DISINI.