arifsae.com - Istirahat sejenak, menikmati bermalas-malasan setelah bebrapa hari kemarin di forsir secara fisik dan pikiran. Beberapa kali melihat medsos, banyak berita berseliweran, seperti demo buruh di Indonesia. Atau kabar-kabar dalam Group, yang semuanya mebawa beban kerja baru.
Rasanya nikmat. Ada saja kerjaan datang. Hari ini Bu Aji sudah memberi kabar, kalau Dila nanti akan praktek masak Rendang dan Cendol. Niatnya, Dila yang akan ikut ke Akpres dalam bidan masak. Di dalam aturan, menu masakannya adalah masak Rendang dan membuat minuman Cendol.
Bu Aji yang meminta untuk memberikan kesempatan pada Dila. Saya mempersilahkan, asalkan sungguh-sungguh dan di ijinkan orang tua. Jam 12 saya menjemput Bu Aji ke Terusan 2. Katanya, Dila nanti jam 14.00 akan ke rumah diantarkan Bapaknya. Saya pikir, mau sama-sama dengan Bu Aji, tapi katanya biar. Supaya ada usahanya.
Hari ini juga ujian Paket A hari pertama. Anak-anak yang ujian Paket A sudah siap untuk memulai ujian. Ada satu anak yang tidak ikut, namanya Asdar. Dia lebih memilih pulang kampung. Katanya mau melanjutkan sekolah di kampung. Dia belum tahu, kalau melanjutkan sekolah tidak semudah itu. Apalagi dia tidak ada ijazah setingkat SD. Mana mungkin bisa melanjutkan.
Sama juga dengan ujian Paket C. Dari 5 orang yang terdaftar, hanya 2 orang yang hadir. Selebihnya, entahlah. Ada yang balik kampung, ada juga yang tidak ada kabarnya. Padahal segala administrasi sudah lengkap, tinggal ujian saja. Tidak dipungut biaya sepeser pun. Tapi mereka tidak menggunakan kesempatan ini. Terserah mereka saja.
Hari ini saya meminta Bu Aji untuk mengambilkan data pemilu yang sudah dijanjikan ke Ofic. Sedangkan saya bertugas mengawasi ujian mereka. Dila datang dan mempersiapkan perlengkapan masak. Dia dilepaskan oleh Bu Aji, tapi bagus lah, kalaupun ada Bu Aji memang bisa mengajari masak?
Jam 5 ujian selesai. Tidak ada masalah, seperti biasa. Mereka nampaknya tidak terlalu ambil pusing. Selesainya cepat-cepat, tanpa ada halangan. Tapi meski begitu, saya tetap menghargai usaha mereka, dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak hadir.
Saya ke rumah jam 5, ternyata belum siap masakannya. Tapi aroma nya sudah tercium harum. Saya suruh Dila mempercepat masaknya, karena sudah sore dan sebentar lagi malam. Akhirnya jam 6 semua selesai. Rendang dan Cendol. Kami makan bersama-sama. Rasanya enak, setidaknya untuk pemula. Ternyata ibunya Dila suka berjualan Cendol juga. Jadi sudah tidak kaget.
Malam sudah datang. Selesai makan, saya suruh Saeful mengantarkan Bu Aji dan Dila untuk pulang ke Andamy. Mereka pulang, saya sendirian dirumah. Masuh menikmati Cendol yang dibuat Dila, lumayan untuk stok makanan besok. Apalagi Rendangnya, bisa awet. Setidaknya untuk 1 atau 2 hari kedepan. Tiba-tiba Fikar datang, dia mau memberikan Ikan. Datang lagi stok makanan. Rejeki yang tidak boleh di tolak. Saya mengajak makan Cendol Fikar, dia juga menikmati.[]
Rasanya nikmat. Ada saja kerjaan datang. Hari ini Bu Aji sudah memberi kabar, kalau Dila nanti akan praktek masak Rendang dan Cendol. Niatnya, Dila yang akan ikut ke Akpres dalam bidan masak. Di dalam aturan, menu masakannya adalah masak Rendang dan membuat minuman Cendol.
Siap ke Andamy |
Hari ini juga ujian Paket A hari pertama. Anak-anak yang ujian Paket A sudah siap untuk memulai ujian. Ada satu anak yang tidak ikut, namanya Asdar. Dia lebih memilih pulang kampung. Katanya mau melanjutkan sekolah di kampung. Dia belum tahu, kalau melanjutkan sekolah tidak semudah itu. Apalagi dia tidak ada ijazah setingkat SD. Mana mungkin bisa melanjutkan.
Ujian Paket A Mulai |
Hari ini saya meminta Bu Aji untuk mengambilkan data pemilu yang sudah dijanjikan ke Ofic. Sedangkan saya bertugas mengawasi ujian mereka. Dila datang dan mempersiapkan perlengkapan masak. Dia dilepaskan oleh Bu Aji, tapi bagus lah, kalaupun ada Bu Aji memang bisa mengajari masak?
Jam 5 ujian selesai. Tidak ada masalah, seperti biasa. Mereka nampaknya tidak terlalu ambil pusing. Selesainya cepat-cepat, tanpa ada halangan. Tapi meski begitu, saya tetap menghargai usaha mereka, dibandingkan dengan mereka yang sama sekali tidak hadir.
Bu Aji yang Cuci Tangan |
Malam sudah datang. Selesai makan, saya suruh Saeful mengantarkan Bu Aji dan Dila untuk pulang ke Andamy. Mereka pulang, saya sendirian dirumah. Masuh menikmati Cendol yang dibuat Dila, lumayan untuk stok makanan besok. Apalagi Rendangnya, bisa awet. Setidaknya untuk 1 atau 2 hari kedepan. Tiba-tiba Fikar datang, dia mau memberikan Ikan. Datang lagi stok makanan. Rejeki yang tidak boleh di tolak. Saya mengajak makan Cendol Fikar, dia juga menikmati.[]
Lanjut Hari Ke-269 DISINI.