arifsae.com - Kawan-kawan yang lain mulai pulang ke tempat mereka masing-masing. Pak Bima memilih untuk tinggal di rumah. Seperti biasa, dia belum puas untuk jalan-jalan. Namun pagi ini dia akan ke Pamol terlebih dulu, nanti dia akan ke Terusan 2 lagi.
Pagi ini saya hanya menikmati kesendirian dengan rebahan. Enak menikmati pekerjaan yang sedikit demi sedikit terkurangi. Santai sejenak, dan memainkan hape beberapa saat menjadi kegiatan pagi ini. Apalagi melihat musik Tiktok yang sedang ngetrend, membuat mata malas meninggalkan layar smarthphone.
Hari ini juga kawan-kawan dari CLC Pamol akan mengantarkan para anak-anaknya yang melanjutkan sekolah di Nunukan dan Sebatik. Siang hari Pak Bima datang, mengajak saya makan di Al Kafi. Kami menuju Al Kafi dengan semangat untuk makan, namun, sesampainya disana, Al Kafi tutup. Entah apa alasannya, tumben sekali tutup.
Makan siang ini bergeser ke Kedai Adil Pakistan. Tidak ada Al Kafi, Kedai Adil pun jadi. Kami pulang ke rumah, istirahat. Niatnya, malam ini akan menjenguk pasar gajih di Sapi. Tempat nya sudah baru dan baru dibuka beberapa waktu yang lalu. Sayang, kami kesana sudah agak malam, jadi tutup.
Maksudnya, sekalian ketemu dengan Pak Radin yang akan membawa anak-anak untuk membuat Passport. Passport yang akan mereka buat memang tujuan untuk melanjutkan sekolah nantinya. Kami menunggu di tempat penugguan Peiret di Simpang Sapi. Malam-malam gerimis ini, menunggu Pak Radin yang membawa anak-anknya dengan kendaraan Ofic.
Jam sudah menunjukan 23.00 malam. Mereka terlihat baru datang, kami menunggu bus, sesekali mereka berceria panjang lebar. Pak Radin dan Pak Bima selaku gurunya beberapa kali menasehatinya. Terutama memantapkan diri mereka sendiri dan orang tuanya untuk tetap maju mengikuti beasiswa. Tahun ini Terusan 2 tidak ada anak yang semangat melanjutkan sekolah. Semoga tahun depan ada. Mereka menuju ke KJRI KK untuk membuat Passport, saya dan Pak Bima pulang ke Terusan 2. Ngantuk.[]
Pagi ini saya hanya menikmati kesendirian dengan rebahan. Enak menikmati pekerjaan yang sedikit demi sedikit terkurangi. Santai sejenak, dan memainkan hape beberapa saat menjadi kegiatan pagi ini. Apalagi melihat musik Tiktok yang sedang ngetrend, membuat mata malas meninggalkan layar smarthphone.
Pak Bima Sholat |
Makan siang ini bergeser ke Kedai Adil Pakistan. Tidak ada Al Kafi, Kedai Adil pun jadi. Kami pulang ke rumah, istirahat. Niatnya, malam ini akan menjenguk pasar gajih di Sapi. Tempat nya sudah baru dan baru dibuka beberapa waktu yang lalu. Sayang, kami kesana sudah agak malam, jadi tutup.
Menganar Beswan |
Jam sudah menunjukan 23.00 malam. Mereka terlihat baru datang, kami menunggu bus, sesekali mereka berceria panjang lebar. Pak Radin dan Pak Bima selaku gurunya beberapa kali menasehatinya. Terutama memantapkan diri mereka sendiri dan orang tuanya untuk tetap maju mengikuti beasiswa. Tahun ini Terusan 2 tidak ada anak yang semangat melanjutkan sekolah. Semoga tahun depan ada. Mereka menuju ke KJRI KK untuk membuat Passport, saya dan Pak Bima pulang ke Terusan 2. Ngantuk.[]
Lanjut Hari Ke-280 DISINI.