arifsae.com - Pagi-pagi saya dikabari oleh Bang Ancu, dan ternyata dia menyanggupi. Meski dengan bayaran yang lumayan mahal, tidak masalah. Ini satu-satunya jalan alternatif yang menjadi solusi pagi ini. Jam 6 pagi semua deal. Di saat anak-anak mulai berdatangan. Menjanjikan jam 8 pagi nanti baru ke rumah.
Anak-anak jam 7.00 pagi, mempersiapkan segala sesuatu yang harus dibawa. Panitian juga meminta untuk meminjamkan tenda dari Terusan 2, dan saya menyanggupinya. Setelah semua selesai, kami menunggu Bang Ancu datang. Sambil saya memberikan pembekalan sedikit, apa saja yang harus mereka lakukan dan apa saja yang menjadi larangan.
Sepertinya mereka menyanggupi. Jam 8.30, Bang Ancu datang. Barang-barang diangkut dari rumah ke mobil, satu persatu. Anak-anak saya pastikan masuk dulu semua, dan barang-barang mereka harus sudah masuk semua. Kelihatanya penuh sesak, akhinya saya naik motor. Setelah semua lengkap, kami meluncur.
Saya sudah memberikan informasi ke Zenal, ternyata dia sudah menunggu di Kedai Al Kafi. Anak-anak dari Terusan 1 sudah siap untuk meluncur ke Resort, mereka hanya ber lima. Tidak terlalu banyak, jadi tidak masalah. Dua mobil menuju ke Resort, setelah semua dirasa sudah siap.
Perjalanan lancar, penjaga Gate juga sudah paham ketika kita kana masuk, katanya, sudah ada banyak CLC yang masuk. Dan ternyata benar, setelah sampai sudah mulai ramai. Saya menurunkan barang-barang, dan membayar ongkos pada Bang Ancu. Ternyata Bang Ancu mengurangi tarifnya, dari RM 200 menjadi RM 150 saja. Lumayan.
Pekerjaan satu selesai. Pekerjaan yang lain menanti, yaitu menyerahkan LJK Ujian Paket yang beberapa hari kemarin dilakukan. Saya ikut pulang dengan Zaenal, sebelum pulang, saya makan terlebih dulu, sebelum kemudian melanjutkan untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, saya membawa LJK dan segala perelengkapan yang akan saya bawa. Tidak lama di rumah, karena saya langsung melucur ke Sapi 2. Di sana saya bertemu dengan Pak Rahmat, berbincang sebentar, katanya dia juga mau ke Resort nanti sore. Saya tidak lam di Sapi 2, hanya menyerahkan LJK dan langsung menuju ke Resort.
Disana masih proses pendirian tenda-tenda. Saya memastikan anak-anak mendirikan tenda yang benar dan sesuai aturan. Ditengah pendirian tenda, saya di ajak oleh Pak Juang untuk membuka trek pencarian jejak jelajah esok hari. Saya sanggupi, untuk ikut bersamanya. Bersama 8 anak yang lain sebagai penunjuk jalan kami berangkat.
Setelah berputar-putar, ternyata mereka lupa jalan. Padahal, katanya kemarin sudah diberikan tanda. Berjalan naik, turun, entah sampai jalan kemana, yang jelas kami tersesat. Akhirnya jam 14.00 kami pulang tanpa mendaatkan hasil apapun. Karena cape, saya dan Pak Juang duduk di sawit, meminta minum dan makanan ringan. Cukup untuk istirahat sejenak.
Karena harus selesai besok, kami berangkat lagi. Kali ini membawa anak yang benar-benar tahu jalan. Jadi tidak tersesat lagi. Memang jalannya lancar, tapi ketika proses pencarian jalan, hujan turun. Besar, sangat besar. Padahal saya bawa tas. Saya mencari ide, akhinryta ketemulah payung yang disamping tas. Belum pernah dipakai, setidaknya untuk menyelamatkan barang-barang penting.
Meski basah sedikit, tapi barang-barang aman. Di jalan, banjir datang. Kami pualng sempat mengalami kesusahan, karena harus melewati sungai. Nampaknya, anak-anak di lapangan pasti kebanjiran juga, dan ternyata benar. Anak-anak sedang di evakuasi setelah saya sampai ke lokasi kemah. Mereka di bawa ke masjid untuk menghindari sakit dan kebanjiran.
Saya langsung mandi, membersihkan diri sendiri. Untung saja, disebelah rumah ada kamar yang kosong. Di tengah anak-anak yang di evakuasi, saya isitiahatkan badan sejenak. Setelah berjalan dengan trek yang menantang. Belum lagi harus kesasar. Saya dan Pak Juang sempat tiduran, biarkan panita yang lain yang mengurus anak-anak.
Malam hari, kegiatan tidak berjalan seperti rencana. Berantakan semua, mereka fokus di masjid, kabarnya nanti malam ada Pak Bima dan KP Sarawak, Pak Lucky akan datang. Jam 11.00 malam mereka benar-benar datang. Pak Bima baru mengantarkan Bu Niki ke Sapi 2, dan Pak Luky dari Tawau. Kami berbincang-bincang sampai jam 3.00 malam. Begadang.[]
Anak-anak jam 7.00 pagi, mempersiapkan segala sesuatu yang harus dibawa. Panitian juga meminta untuk meminjamkan tenda dari Terusan 2, dan saya menyanggupinya. Setelah semua selesai, kami menunggu Bang Ancu datang. Sambil saya memberikan pembekalan sedikit, apa saja yang harus mereka lakukan dan apa saja yang menjadi larangan.
Mereka Siap Berangkat |
Saya sudah memberikan informasi ke Zenal, ternyata dia sudah menunggu di Kedai Al Kafi. Anak-anak dari Terusan 1 sudah siap untuk meluncur ke Resort, mereka hanya ber lima. Tidak terlalu banyak, jadi tidak masalah. Dua mobil menuju ke Resort, setelah semua dirasa sudah siap.
Anak-Anak Andamy |
Pekerjaan satu selesai. Pekerjaan yang lain menanti, yaitu menyerahkan LJK Ujian Paket yang beberapa hari kemarin dilakukan. Saya ikut pulang dengan Zaenal, sebelum pulang, saya makan terlebih dulu, sebelum kemudian melanjutkan untuk pulang ke rumah.
Hujan Mencari Trek |
Disana masih proses pendirian tenda-tenda. Saya memastikan anak-anak mendirikan tenda yang benar dan sesuai aturan. Ditengah pendirian tenda, saya di ajak oleh Pak Juang untuk membuka trek pencarian jejak jelajah esok hari. Saya sanggupi, untuk ikut bersamanya. Bersama 8 anak yang lain sebagai penunjuk jalan kami berangkat.
Setelah berputar-putar, ternyata mereka lupa jalan. Padahal, katanya kemarin sudah diberikan tanda. Berjalan naik, turun, entah sampai jalan kemana, yang jelas kami tersesat. Akhirnya jam 14.00 kami pulang tanpa mendaatkan hasil apapun. Karena cape, saya dan Pak Juang duduk di sawit, meminta minum dan makanan ringan. Cukup untuk istirahat sejenak.
Karena harus selesai besok, kami berangkat lagi. Kali ini membawa anak yang benar-benar tahu jalan. Jadi tidak tersesat lagi. Memang jalannya lancar, tapi ketika proses pencarian jalan, hujan turun. Besar, sangat besar. Padahal saya bawa tas. Saya mencari ide, akhinryta ketemulah payung yang disamping tas. Belum pernah dipakai, setidaknya untuk menyelamatkan barang-barang penting.
Evakuasi ke Masjid |
Saya langsung mandi, membersihkan diri sendiri. Untung saja, disebelah rumah ada kamar yang kosong. Di tengah anak-anak yang di evakuasi, saya isitiahatkan badan sejenak. Setelah berjalan dengan trek yang menantang. Belum lagi harus kesasar. Saya dan Pak Juang sempat tiduran, biarkan panita yang lain yang mengurus anak-anak.
Malam hari, kegiatan tidak berjalan seperti rencana. Berantakan semua, mereka fokus di masjid, kabarnya nanti malam ada Pak Bima dan KP Sarawak, Pak Lucky akan datang. Jam 11.00 malam mereka benar-benar datang. Pak Bima baru mengantarkan Bu Niki ke Sapi 2, dan Pak Luky dari Tawau. Kami berbincang-bincang sampai jam 3.00 malam. Begadang.[]
Lanjut Hari Ke-275 DISINI.