arifsae.com - Hari ini rencananya kami akan menuju ke KK untuk melakukan evaluasi tahap, entah evaluasi model apa, tapi yang jelas, tahap-tahap yang mau di perpanjang kontrak akan dinilai kinerjanya, sehingga layak atau tidak dia diperpanjang. Pagi-pagi kami menuju ke Sapi 2. Disana juga sudah ada Bu Niki, yang siap menerima titipan motor kami.
Saya, Pak Bima, Pak Radin dan Pak Panca ke Sapi 2 bersama-sama. Di Sapi 2 sudah ada anak-anak yang siap mengantarkan kami ke Gate 2. Tentu untuk menuggu bus yang akan berangkat ke KK. Bu Niki juga ikut, dia juga punya agenda yang sama dengan kami, yaitu menghadiri evaluasi.
Udara yang panas menjadi tantangan tersendiri, apalagi kami sedang puasa. Tapi meski begitu, kami tetap bercerita sambil menunggu bus. Bu Niki yang perempuan sendiri lebih memilih untuk memainkan hape nya, daripada ikut larut obrolan kami. Jam 11.00 siang ada bus lewat, disana ada Pak Majid yang melambaikan tangannya, dia juga mau ke KK.
Entah bagaimana reaksi Bu Niki dan Pak Majid ketika saling beremu tatapan. Tapi tidak lama, kami menunggu, karena ada Bus Sida datang yang masih cukup longgar. Saya memilih duduk bersama Pak Radin, dan yang memencar. Kami menuju ke KK bersama.
Di jalan, seperti biasa, kami lalui dengan tidur. Apalagi ini puasa, tentu lebih berat perjalannya. Sedang asik-asiknya tidur, ada kabar dari penerbit, kalau buku kumpulan kami yang berjudul Narasi Ladang Sawit sudah terbit. Senang bercampur bangga, karena setelah melewati perjuangan akhirnya buku antologi ini terbit juga.
Saya memberi kabar pada kawan-kawan yang lain, tentu kawan-kawan yang lain juga sangat antusias. Mereka langsung menyebarkan di media sosial mereka masing-masing. Akhirnya perjalanan yang melelahkan tak dirasa, kerena sudah bercampur dengan bahagia. Mungkin ini cerpen pertama antologi di Sabah, terutama antologi antar guru-guru.
Jam 15.00 bus sampai juga di Inanam. Kami melaksanakan solat terelbih dulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Kampung Air. Tujuan menginap kali ini di Cristal KK, tempat langganan kami. Kami beramai-ramai menuju ke sana. Sudah berkumpul juga tahap-tahap lain yang sudah menunggu, kami memilih untuk memmesan kamar sendiri, kawan-kawan tahap 8.
Agenda kali ini kami berencana berbuka bersama, dan merayakan terbitnya buku kami. Sebelumnya saya mandi dulu, untuk menyegarkan diri. Sudah banyak kawan-kawan yang lain menyanggupinya, dan tempat pilihan berbuka puasa ada di Restoran Semplang.
Sebelum buka bersama, kawan-kawan yang lain mulai berdatangan. Ada Bu Aji dengan Bu Ana dan Bu Nila. Saya, Pak Radin, Pak Panca, dan Pak Majid yang berangkat bersama. Juga ada Pak Yaniri dan Pak Akmal yang membawa Pak Reri dari Tawau. Hanya Pak Rahmat yang tidak ikut, karena dia tidak membaut cerpen. Kami lengkap disini. Merayakan Buka bersama dan buku bersama.
Setelah dicampur ketawa dan bahagia, kami pulang ke hotel masing-masing. Malamnya, hanya jalan-jalan ke Centrel Point. Tidak ada kegiatan apa-apa, mau menonton tapi tidak ada film yang bagus, jadi kami pulang ke hotel untuk istirahat, besok siap-siap untuk acara evaluasi di SIKK.[]
Saya, Pak Bima, Pak Radin dan Pak Panca ke Sapi 2 bersama-sama. Di Sapi 2 sudah ada anak-anak yang siap mengantarkan kami ke Gate 2. Tentu untuk menuggu bus yang akan berangkat ke KK. Bu Niki juga ikut, dia juga punya agenda yang sama dengan kami, yaitu menghadiri evaluasi.
Siap Menunggu Bus |
Entah bagaimana reaksi Bu Niki dan Pak Majid ketika saling beremu tatapan. Tapi tidak lama, kami menunggu, karena ada Bus Sida datang yang masih cukup longgar. Saya memilih duduk bersama Pak Radin, dan yang memencar. Kami menuju ke KK bersama.
Di jalan, seperti biasa, kami lalui dengan tidur. Apalagi ini puasa, tentu lebih berat perjalannya. Sedang asik-asiknya tidur, ada kabar dari penerbit, kalau buku kumpulan kami yang berjudul Narasi Ladang Sawit sudah terbit. Senang bercampur bangga, karena setelah melewati perjuangan akhirnya buku antologi ini terbit juga.
Saya memberi kabar pada kawan-kawan yang lain, tentu kawan-kawan yang lain juga sangat antusias. Mereka langsung menyebarkan di media sosial mereka masing-masing. Akhirnya perjalanan yang melelahkan tak dirasa, kerena sudah bercampur dengan bahagia. Mungkin ini cerpen pertama antologi di Sabah, terutama antologi antar guru-guru.
Bersama Mereka |
Agenda kali ini kami berencana berbuka bersama, dan merayakan terbitnya buku kami. Sebelumnya saya mandi dulu, untuk menyegarkan diri. Sudah banyak kawan-kawan yang lain menyanggupinya, dan tempat pilihan berbuka puasa ada di Restoran Semplang.
Sebelum buka bersama, kawan-kawan yang lain mulai berdatangan. Ada Bu Aji dengan Bu Ana dan Bu Nila. Saya, Pak Radin, Pak Panca, dan Pak Majid yang berangkat bersama. Juga ada Pak Yaniri dan Pak Akmal yang membawa Pak Reri dari Tawau. Hanya Pak Rahmat yang tidak ikut, karena dia tidak membaut cerpen. Kami lengkap disini. Merayakan Buka bersama dan buku bersama.
Setelah dicampur ketawa dan bahagia, kami pulang ke hotel masing-masing. Malamnya, hanya jalan-jalan ke Centrel Point. Tidak ada kegiatan apa-apa, mau menonton tapi tidak ada film yang bagus, jadi kami pulang ke hotel untuk istirahat, besok siap-siap untuk acara evaluasi di SIKK.[]
Lanjut Hari Ke-295 DISINI.