arifsae.com - Badan ini benar-benar akan sakit, pagi ini terasa tidak enak. Mungkin ini yang akan dinamkan "menjadi". Kemarin yang "pemanasan" sekarang sakitnya benar-benar menyerang.
Saya siap. Tentu siap-siap untuk di rumah saja, dan tentu di kamar tidur. Hari ini tidak bisa kemana-mana, mau keluar tidak bisa. Jadi hanya menikmati sepinya dalam rumah sendiri.
Hari ini UTS sebenarnya harus tetap dilakukan, tapi dengan kondisi yang seperti ini, saya tidak bisa ke sekolah, jadi siang hari saya suruh anak-anak untuk mengambil soal. Dan saya melanjutkan tiduran di rumah.
Kalau dirumah Indonesia, mungkin istri yang paling kewatir, dan pasti saya langsung di jejeli berbagai macam obat. Itulah kebiasaan istri, kalau sakit sedikit pasti segera disuruh minum obat.
Tapi berbeda dengan saya. Saya dari kecill diajarkan untuk melawan rasa sakit degan obat, kata mama, "Banyak-banyak minum air putih." Itu saja pesan yang terngiang, dan saya senan tiasa mempraktekan itu. Tidak mau minum obat, hanya memperbanyak minum air putih saja.
Malam hari Fikar dan Faizal datang ke rumah. Dari kemarin, dia ingin menemui saya, katanya dia mau ikut AKPRES dan masuk sekolah lagi. Saya hanya titip untuk terus berlatih, katanya dia berbakat ikut bulu tangkis. Saya sanggupi permintaanya.
Selanjutnya saya menyuruh mereka untuk membeli makan, kebetulan besok adalah Gajih, dan pasti di ada Pasar Gaji yang otomatis banyak tersedia makanan berbagai macam pilihan. Saya menyuruh mereka membeli Coto Makkasar, karena seharian ini saya belum makan. Meski terkapar, perut ini punya hak untuk makan. Kami makan bersama dan bercerita.[]
Saya siap. Tentu siap-siap untuk di rumah saja, dan tentu di kamar tidur. Hari ini tidak bisa kemana-mana, mau keluar tidak bisa. Jadi hanya menikmati sepinya dalam rumah sendiri.
Hari ini UTS sebenarnya harus tetap dilakukan, tapi dengan kondisi yang seperti ini, saya tidak bisa ke sekolah, jadi siang hari saya suruh anak-anak untuk mengambil soal. Dan saya melanjutkan tiduran di rumah.
Kalau dirumah Indonesia, mungkin istri yang paling kewatir, dan pasti saya langsung di jejeli berbagai macam obat. Itulah kebiasaan istri, kalau sakit sedikit pasti segera disuruh minum obat.
Tapi berbeda dengan saya. Saya dari kecill diajarkan untuk melawan rasa sakit degan obat, kata mama, "Banyak-banyak minum air putih." Itu saja pesan yang terngiang, dan saya senan tiasa mempraktekan itu. Tidak mau minum obat, hanya memperbanyak minum air putih saja.
Fikar dan Faizal |
Malam hari Fikar dan Faizal datang ke rumah. Dari kemarin, dia ingin menemui saya, katanya dia mau ikut AKPRES dan masuk sekolah lagi. Saya hanya titip untuk terus berlatih, katanya dia berbakat ikut bulu tangkis. Saya sanggupi permintaanya.
Selanjutnya saya menyuruh mereka untuk membeli makan, kebetulan besok adalah Gajih, dan pasti di ada Pasar Gaji yang otomatis banyak tersedia makanan berbagai macam pilihan. Saya menyuruh mereka membeli Coto Makkasar, karena seharian ini saya belum makan. Meski terkapar, perut ini punya hak untuk makan. Kami makan bersama dan bercerita.[]
Lanjut Hari Ke-212 DISINI.