arifsae.com - Jum'at ini hari untuk ke Terusan 1. Pagi hari saya masih sibuk untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. Sesekali santai dan mainan hape menjadi kegiatan yang tak bisa ditinggalkan. Urusan makan, nanti saja di Al Kafi, hari ini malas memasak.
Sebelum ngeround, seperti biasa, sholat Jum'at menjadi agenda wajib. Jam 1 selesai Jum'atan, Bu Aji sudah memberitahu untuk secepatnya di jemput di Andamy. Tapi memang rasa motor ini sudah tidak enak, terutama sejak pergi ke Jebawang. Perjalanan panjang ke sana mungkin sudah terasa meletihkan bagi motor ini.
Hawa panas begitu terasa. Namun perjalanan tetap saya lakukan. Anak-anak Terusan 1 juga sudah menunggu. Saya menuju Andamy, seperti biasa lewat jalan Kompas. Supaya cepat dan tidak ribet-ribet untuk mencatat di Gate. Hingga ketika melewati jalanan sulit, motor terhenti.
Waduh, saya berhenti sejenak, melihat kondisi motor, kenapa dengan motor ini. Sudah saya coba hidupkan, tapi tidak ada hasil. Akhirnya dengan cuaca yang panas, saya dorong motor. Untung saja ada Pakcik yang membantu, "kenapa Cikgu?" dia menanyakan, "Nda tau ni, Pakci."
Kami mendorong mobil itu ke bengkel terdekat. Untung saja tidak terlalu jauh. Setelah di cek, tetap tidak bisa. Tukang bengkel memberi saran untuk di tinggal. Padahal sudah saya tinggal ke Kedai makan untuk sekedar minum. Tapi tetap saja tidak bisa hdiup. Artinya saya tidak bisa ke Terusan 1. Saya kabari Bu Aji, supaya tidak menuggu, saya juga kabari anak-anak Terusan 1 supaya pulang.
Bagaimana saya pulang ke rumah? Saya menghubungi Nana, supaya memanggilkan Fikar. Untung dia langsung merespon. Akhirnya saya di jemput Fikar untuk kembali ke rumah, meski menggu sekitar 30 menit. Semoga saja motornya jadi besok, karena besok rencananya akan ke Bandar Sandakan.
Pak Radin sore hari datang ke rumah, kami memang sudah janjian untuk ke Bandar besok pagi. Tapi karena belm makan, jadi saya ajak makan ke Kedai Nur Cahaya. Kami makan disana, sambil cerita tentang motor dan agenda kami ke Bandar besok.[]
Sebelum ngeround, seperti biasa, sholat Jum'at menjadi agenda wajib. Jam 1 selesai Jum'atan, Bu Aji sudah memberitahu untuk secepatnya di jemput di Andamy. Tapi memang rasa motor ini sudah tidak enak, terutama sejak pergi ke Jebawang. Perjalanan panjang ke sana mungkin sudah terasa meletihkan bagi motor ini.
Hawa panas begitu terasa. Namun perjalanan tetap saya lakukan. Anak-anak Terusan 1 juga sudah menunggu. Saya menuju Andamy, seperti biasa lewat jalan Kompas. Supaya cepat dan tidak ribet-ribet untuk mencatat di Gate. Hingga ketika melewati jalanan sulit, motor terhenti.
Waduh, saya berhenti sejenak, melihat kondisi motor, kenapa dengan motor ini. Sudah saya coba hidupkan, tapi tidak ada hasil. Akhirnya dengan cuaca yang panas, saya dorong motor. Untung saja ada Pakcik yang membantu, "kenapa Cikgu?" dia menanyakan, "Nda tau ni, Pakci."
Motor Mogok |
Mogok parah |
Pak Radin sore hari datang ke rumah, kami memang sudah janjian untuk ke Bandar besok pagi. Tapi karena belm makan, jadi saya ajak makan ke Kedai Nur Cahaya. Kami makan disana, sambil cerita tentang motor dan agenda kami ke Bandar besok.[]
Lanjut Hari Ke-208 DISINI.