arifsae.com - Dasarnya belum 100 % fit, jadi tidak bisa ke Andamy. Saya sudah ijin ke Bu Aji untuk tidak ke Andamy hari ini. Awalnya Bu Aji tidak percaya kalau saya sakit, maklum saja, saya memang jarang sakit.
Saya yakinkan, saya sakit betulan. Tidak ada rekayasa dibalik semua ini. Dia mengerti. Jadwal di Andamy tidak bisa saya pergi kesana, berdiam di rumah. Menikmati kegiatan yang tanpa kegiatan.
Tapi tidak seratus persen benar, meski fisik tidak kemana-mana, tapi tangan dan pikiran terus menerus menari-nari melintas jagat raya. Yes, kegiatan masih mengetik beberapa tulisan.
Sambil mengetik enaknya ditemani Megi. Saya masak makan siang dengan megi, untung saja masih ada telor dan sayur. Jadi rasa meginya lebih lengkap. Megi goreng memang favorit, dibandingkan dengan rebus. Entahlah. Selera mungkin.
Sore harinya juga tidak ke Terusan 1. Saya sudah memberikan kabar kepada Zaenal. Saya terus berkomunikasi dengan Abang bengkel yang memperbaiki motor Terusan. Sebenarnya tidak hanya sakit, tapi motor terusan memang tidak ada karena rusak.
Saya suruh Fikar untuk mengambil. Kebetulan Abang nya sudah memberikan kabar kalau motor sudah beres dan siap untuk diambil. Saya bawakan uang 300 Ringgit. Dan setelah sampai rumah, habis uangnya. Benar-benar mahal. Masa service motor sampai 1 juta, kalau di rupiahkan.
Tapi itulah disini. Tetap harus bersyukur, karena nanti juga dikembalikan dana BOP. Meski menunggu pencairan. Mendinglah. Sudah bisa menyala. Siap untuk diajak kerja keras lagi. Dan semoga badan ini juga lekas fit, sama seperti motornya.[]
Saya yakinkan, saya sakit betulan. Tidak ada rekayasa dibalik semua ini. Dia mengerti. Jadwal di Andamy tidak bisa saya pergi kesana, berdiam di rumah. Menikmati kegiatan yang tanpa kegiatan.
Tapi tidak seratus persen benar, meski fisik tidak kemana-mana, tapi tangan dan pikiran terus menerus menari-nari melintas jagat raya. Yes, kegiatan masih mengetik beberapa tulisan.
Mengetik dan Megi |
Sore harinya juga tidak ke Terusan 1. Saya sudah memberikan kabar kepada Zaenal. Saya terus berkomunikasi dengan Abang bengkel yang memperbaiki motor Terusan. Sebenarnya tidak hanya sakit, tapi motor terusan memang tidak ada karena rusak.
Saya suruh Fikar untuk mengambil. Kebetulan Abang nya sudah memberikan kabar kalau motor sudah beres dan siap untuk diambil. Saya bawakan uang 300 Ringgit. Dan setelah sampai rumah, habis uangnya. Benar-benar mahal. Masa service motor sampai 1 juta, kalau di rupiahkan.
Tapi itulah disini. Tetap harus bersyukur, karena nanti juga dikembalikan dana BOP. Meski menunggu pencairan. Mendinglah. Sudah bisa menyala. Siap untuk diajak kerja keras lagi. Dan semoga badan ini juga lekas fit, sama seperti motornya.[]
Lanjut Hari Ke-214 DISINI.