arifsae.com - Bahan makanan yang sudah menipis mengharuskan saya untuk belanja sayuran. Kemarin sudah saya habiskan, tapi untuk kali ini saya harus belanja, karena dari kemarin motor Terusan tidak ada di rumah, jadi saya menghubungi Bu Aji untuk mengantar motor kerumah.
Kebetulan Bu Aji juga antusias, katanya sekalian mencari makan. Setelah bingung menentukan mau ke Sapi atau ke Nangoh, akhirnya saya putuskan untuk ke Nangoh dan mencari sayuran disana. Jam 9 lebih Bu Aji datang kerumah, dan siap meluncur ke Nangioh. Tidak terlalu jauh, hanya sekitar 30 menit perjalana. Mungkin sama dengan perjalanan ke Sapi.
Sesampainya di Nangoh, kami belanja sayuran. Saya sendiri beli sayuran dan makanan ringan untuk menemani mengetik dirumah. Selesai berbelanja, saya makan di kedai, menunya masih sama, Ayam Penyet favorit, meski makanan Ayam Penyet disini tidak terlalu enak, tapi lumayan lah, sambil menikmati pagi ini.
Makan Ayam Penyet begitu nikmat, diselingi dengan kabar kawan-kawan yang sedang bermain Sabindo. Hari ini memang Sabindo untuk guru-guru se-Sabah dimulai. Ada Majid yang sedang mulai bertanding, saya dihubungi kawan-kawan yang disana, terutama yang menjadi suporter.
Pak Panca menayangkan pertandingan Pak Majid secara langsung, karena saya juga ingin menyaksikan Dia bertanding. Katanya bertanding dengan Pak Sudik yang bertugas di SIKK. Sayang jarainganya tidak lancar, sehingga putus-putus. Karena jaringannya putus-putus, akhirnya saya hanya mendapat kabar kalau dia menang. Katanya menang mudah, tidak terlalu berat, kata Pak Majid.
Ada bagian olah raga lainnya yang juga menang. Saya hanya senang mendengarnya, untuk kemudian pulang ke Terusan 2. Sepertinya sudah cukup mendengar cerita kawan-kawan yang sedang berjuang. Saya bawa bahan makanan dan beberapa cemilan yang memang saya gunakan nanti dirumah. Tentu saja untuk mengetik, menikmati kesunyian malam minggu yang bisu. Sendiri.[]
Ke Nangoh |
Sesampainya di Nangoh, kami belanja sayuran. Saya sendiri beli sayuran dan makanan ringan untuk menemani mengetik dirumah. Selesai berbelanja, saya makan di kedai, menunya masih sama, Ayam Penyet favorit, meski makanan Ayam Penyet disini tidak terlalu enak, tapi lumayan lah, sambil menikmati pagi ini.
Makan Ayam Penyet begitu nikmat, diselingi dengan kabar kawan-kawan yang sedang bermain Sabindo. Hari ini memang Sabindo untuk guru-guru se-Sabah dimulai. Ada Majid yang sedang mulai bertanding, saya dihubungi kawan-kawan yang disana, terutama yang menjadi suporter.
Makan Penyet dulu |
Ada bagian olah raga lainnya yang juga menang. Saya hanya senang mendengarnya, untuk kemudian pulang ke Terusan 2. Sepertinya sudah cukup mendengar cerita kawan-kawan yang sedang berjuang. Saya bawa bahan makanan dan beberapa cemilan yang memang saya gunakan nanti dirumah. Tentu saja untuk mengetik, menikmati kesunyian malam minggu yang bisu. Sendiri.[]
Lanjut Hari Ke-195 DISINI.