Oleh : Lintang Kumalasari
Pada hari ketigapuluhsatu, hujan bergeming pada daun-daun
kering
Mengatasnamakan jiwa, terogoh fatamorgana
Diiming-imingi secuil, hati ikut goyah, kerdil
Ah, andai saja
Sumpah pemuda diawetkan pada jidat tiap anak bangsa
Dasar, anak muda zaman sekarang
Plagiat pakaian, pamer penampilan di instagram
Padahal saya sudah memperingatkan: Urusi negeri. Negeri.
Negeri
Mereka jawab: Gengsi, gengsi, gengsi
Gengsi kok dipelihara, melihara itu palawija biar bisa
tumbuh dan dimakan rakyat jelata.
Ah bajingan! Ini
negeri ditinggali para bajingan-bajingan yang dengan seenak wudelnya memamerkan
produk-produk bangsa lain, tanpa peduli produk sendiri.
Sudah kembalikah memori kalian? Atau tambah hilang
akal? Masih amnesia.
Semoga semesta mencabut otak-otak pro durjana
Ini aku, bangsa kalian. Bumi kalian. Kalian berpijak di
perutku, dan aku telah menghidupi kalian. Remaja kekinian, boleh nongkrong,
asal ide terborong.
Boleh gaya-gayaan, asal bangsa dipikirkan.
Boleh posting (unggah) instagram, asal nasionalisme
tergenggam.
Jangan bermesra-mesraan, Jangan kotori saya. Jangan pijakan
kaki di negeri ini, kalau tingkah
polahmu saja tak untungkan negeri. Moral basi!
Remaja kekinian, posting wisata alam, ragam budaya,
persatuan dan kesatuan Indonesia di instagram. Biar Nona dan Tuan di negeri
sana tau, hebatnya Indonesia kalian. Bumi pertiwi dalam jari-jemarimu.
Genggam dan Tuntaskan!