arifsae.com - Sudah lama tak olah raga lari pagi. Udara sejuk dan bersih selalu menjadi semangat untuk mencari keringat. Meski bau sawitan masih begitu menyengat. Tapi inilah ladang sawit, menjadi kewajaran. Apalagi masih jarang orang dan banyak hewan-hewan menjadi penyambut lari pagiku.
Segar. Apalagi selesai dan mandi pagi. Tapi sayang, hari ini begitu malas masak nasi. Jadi makan megi nampaknya lebih menggoda. Okelah, sikat masak megi. Agendanya Jumat ini adalah ke Terusan 1, seperti biasa sesuai jadwalnya.
Namun sebelum berangkat, saya Jumatan dulu di Terusan 2. Bu Aji datang jam 1 lebih. Karena jadwalnya jam 2 siang. Kami kesana untuk menjumpai TKB Terusan 1. Disana anak-anak juga sangat antusias, terutama ketika anak-anak yang kecil datang. Suasana dipastikan heboh. Tapi anak-anak SMP semakin lama semakin sedikit.
Tapi biarlah. Memang motivasi mereka jarang ada. Mudah sekali mereka menyerah terhadap keadaan dan menyepelekan pendidikan. Ah, sungguh mereka akan menyesal pada waktunya. Itulah yang saya wanti-wanti selalu untuk mengingat betapa pentingnya pendidikan.
Seperti biasa, pulangnya saya makan di Al Kafi. Menu andalnanya adalah Ayam Penyet. Untuk mengobati perut ini yang hanya makan megi saja seharian. Pulangnya Fikar datang. Dia bimbang mengenai beasiswa yang pernah saya saya tawarkan dulu.
Katanya orang tuanya melarang. Dia disuruh untuk bekerja saja disini. Saya lihat dia juga tak kuat tekad. Keinginannya untuk melanjutkan beasiswa di Indonesia meredup. Dia tak berjuang. Padahal sudah saya berikan berbagai pilihan dan kemungkian kalau dia melanjutkan atau tidak melanjutkan. Biarlah. Saya sudah berusaha membujuknya. Keputusan tetap ditangannya.[]
Segar. Apalagi selesai dan mandi pagi. Tapi sayang, hari ini begitu malas masak nasi. Jadi makan megi nampaknya lebih menggoda. Okelah, sikat masak megi. Agendanya Jumat ini adalah ke Terusan 1, seperti biasa sesuai jadwalnya.
Namun sebelum berangkat, saya Jumatan dulu di Terusan 2. Bu Aji datang jam 1 lebih. Karena jadwalnya jam 2 siang. Kami kesana untuk menjumpai TKB Terusan 1. Disana anak-anak juga sangat antusias, terutama ketika anak-anak yang kecil datang. Suasana dipastikan heboh. Tapi anak-anak SMP semakin lama semakin sedikit.
Kelas Terusan 1 |
Seperti biasa, pulangnya saya makan di Al Kafi. Menu andalnanya adalah Ayam Penyet. Untuk mengobati perut ini yang hanya makan megi saja seharian. Pulangnya Fikar datang. Dia bimbang mengenai beasiswa yang pernah saya saya tawarkan dulu.
Katanya orang tuanya melarang. Dia disuruh untuk bekerja saja disini. Saya lihat dia juga tak kuat tekad. Keinginannya untuk melanjutkan beasiswa di Indonesia meredup. Dia tak berjuang. Padahal sudah saya berikan berbagai pilihan dan kemungkian kalau dia melanjutkan atau tidak melanjutkan. Biarlah. Saya sudah berusaha membujuknya. Keputusan tetap ditangannya.[]
Lanjut Hari Ke-173 DISINI.