Penulis
arifsae.com - Hari kepulangan datang juga. Jam 3 pagi alarem berbunyi dan membangunkan kami semua dari pembaringan. Saya sadar, hari ini adalah hari kepulangan mereka ke Indonesia. Dan saya harus menghadapi rutinitas disini.
Barang-barang sudah disiapkan kemarin, tinggal beres-beres sedikit dan semua sudah siap meninggalkan kamar 314 yang sudah satu minggu lebih menemani kebersamaan kami. Kami turun dari hotel dan memesan Grab dan meluncur ke bandara KKIA.
Sesampainya di bandara, sudah ramai berdatangan orang-orang yang akan terbang. Saya segera menyuruh untuk Chek In pesawat. Pesawat yang digunakan adalah Batik Air, yang langsung terbang ke Jakarta tanpa transit ke Kuala Lumpur.
Disana saya juga bertemu dengan Pak Istiqlal, kepala SIKK. Tapi saya lebih baik menghindar saja, daripada ditanya-tanya yang macam-macam. Eh, ternyata istri saya duduk disebelah istrinya Pak Istiqlal. Mereka sempat berbincang-bincang sebentar.
Setelah semuanya saya pastikan baik-baik saja, sampai isterti dan anak masuk ke dalam untuk memasuki pesawat, saya memesan Grab untuk pulang ke hotel lagi. Saya sempat tidur dulu sesampainya di hotel, karena memang tidurnya kurang.
Ternyata sesampainya di hotel saya ditelepon Pak Bima, dia juga baru sampai dari Indonesia setelah berlibur. Dia rencananya juga ingin ikut tidur ke hotel. Kami baru keluar jam 11 siang untuk menuju ke Inanam. Sedangkan Pak Bima tidak langsung pulang. Dia rencananya akan mengurus baju. Entah baju apa.
Saya sendiri menuju ke Inanam untuk pulang. Setelah satu minggu berlibur di KK. Ternyata disana juga ada Pak Kris yang juga mau puleng ke Telupid, dia juga baru pulang dari Indonesia setelah berlibur.
Untung saja bus langsung saya dapatkan. Perjalanan dari Inanam ke Simpang Sapi berjalan seperti biasa, saya habiskan untuk tidur. Sampai di Simpang Sapi jam 7, dan sudah ada Fikar yang sudah siap menjemput. Kami pulang ke Terusan, tapi sebelum pulang saya ajak dia makan di Kedai Al-Kafi.
Selamat datang kembali Terusan. Setelah sekian lama ditinggalkan, kini akhirnya pulang juga dan memulai rutinitas esok hari. Mengajar dan sendiri lagi.[]
Barang-barang sudah disiapkan kemarin, tinggal beres-beres sedikit dan semua sudah siap meninggalkan kamar 314 yang sudah satu minggu lebih menemani kebersamaan kami. Kami turun dari hotel dan memesan Grab dan meluncur ke bandara KKIA.
 |
| Naya Bangun |
 |
| Bandara KKIA |
 |
| Mengantar Kesayangan |
Ternyata sesampainya di hotel saya ditelepon Pak Bima, dia juga baru sampai dari Indonesia setelah berlibur. Dia rencananya juga ingin ikut tidur ke hotel. Kami baru keluar jam 11 siang untuk menuju ke Inanam. Sedangkan Pak Bima tidak langsung pulang. Dia rencananya akan mengurus baju. Entah baju apa.
Saya sendiri menuju ke Inanam untuk pulang. Setelah satu minggu berlibur di KK. Ternyata disana juga ada Pak Kris yang juga mau puleng ke Telupid, dia juga baru pulang dari Indonesia setelah berlibur.
Untung saja bus langsung saya dapatkan. Perjalanan dari Inanam ke Simpang Sapi berjalan seperti biasa, saya habiskan untuk tidur. Sampai di Simpang Sapi jam 7, dan sudah ada Fikar yang sudah siap menjemput. Kami pulang ke Terusan, tapi sebelum pulang saya ajak dia makan di Kedai Al-Kafi.
Selamat datang kembali Terusan. Setelah sekian lama ditinggalkan, kini akhirnya pulang juga dan memulai rutinitas esok hari. Mengajar dan sendiri lagi.[]
Lanjut Hari Ke-154 DISINI.
