Alhamdullilah, dengan memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT, kerjasama antara penulis dengan Direktorat Sejarah,
Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selesai dengan
terbitnya buku ini. Buku ini disusun dalam rangka untuk melindungi,
mengembangkan dan memanfaatkan kearifan dan kekayaan nilai-nilai sejarah bangsa
Indonesia. Dengan tujuan itu, pada awal tahun 2017 Direktorat Sejarah melalui
program Fasilitasi Komunitas Kesejarahan Tahun 2017 memberikan bantuan kepada individu
ataupun kelompok masyarakat di Indonesia untuk mengangkat nilai-nilai sejarah
yang terkandung didalam lingkungan sekitar.
Dengan semangat untuk melindungi, mengembangkan dan
memperkuat segala inisiatif pengembangan kesejarahan di Indonesia, maka Direktorat
Sejarah membagi bantuan
ini kedalam 5
(lima) bagian fasilitasi, (1) Penulisan Sejarah Lokal untuk Guru (MGMP)
Sejarah; (2) Penulisan Sejarah untuk Umum; (3) Event Sejarah; (4) Pengembangan
Aplikasi Kesejarahan; dan (4) Pembuatan Film Sejarah. Penulis mendapatkan bantuan
fasilitasi yang pertama, yaitu penulisan sejarah lokal untuk guru-guru MGMP
sejarah.
Tema utama yang penulis pilih adalah sosok Pahlawan
Nasional yang berasal dari Kabupaten Purbalingga, yaitu Janatin alias Usman bin
Haji Mochammad Ali. Mengapa memilih Janatin? Kita mungkin sangat familiar
dengan nama “Panglima Besar Jenderal Soedirman”, yang hampir disemua kota besar di Indonesia terpampang nama sang Panglima Besar
tersebut. Jenderal Soedirman merupakan seorang Pahlawan Nasional yang berasal
dari Kabupaten Purbalingga. Namun, apabila
menyebut nama Usman Janatin, mungkin akan terdengar asing
ditelinga kita. Itulah
salah satu alasan penulisan buku ini.
Meskipun masih terdengan asing ditelinga, namun
sosok yang juga berasal dari Kabupaten Purbalingga ini pernah mengorbankan
nyawa demi membela harkat dan martabat bangsa pada masa Trikora dan Dwikora.
Era ketika Republik Indonesia langsung dibawah
komando Presiden Sukarno sebagai Pemimpin Besar Revolusi. Usman Janatin
berkontribusi dalam situasi “panas” tersebut, ia dengan rekannya berhasil
menjalankan tugas dari kesatuannya, Korps Komando Angkatan Laut (KKO-AL) untuk
melakukan sabotese, infiltrasi hingga berhasil meledakan Hotel Mac Donald di Singapura, wilayah
yang saat itu masih menjadi bagian dari Federasi Malaysia.
Usaha menjalankan tugas tersebut terhenti ketika
Janatin tertangkap dan dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung oleh
Pemerintah Singapura. Dengan usaha yang panjang, pemerintah Indonesia sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan (setidaknya memperingan) hukuman Janatin dan temannya,
namun semua usaha itu berbuah kegagalan. Oleh karena keberanian, ketabahan dan
jiwa patriot yang tertanam dalam diri Janatin, maka ia dianugerahi gelar Pahlawan
Nasioanal oleh Presiden Soeharto
dan diberikan Tanda Kehormatan Bintang Sakti berdasarkan Keputusan Presiden RI
No. 050/TK/Tahun 1968 tertanggal 17 Oktober 1968.
Meskipun nama ini sudah dianegerai Pahlawan Nasional
sejak 17 Oktober 1968, namun nama Usman Janatin tidak bergitu “terkenal”, bahkan oleh
warga Kabupaten Purbalingga sendiri. Oleh karena
semangat yang dibawa oleh Direktorat Sejarah ini, maka mendorong penulis
untuk mengangkat biografi tokoh ini kedalam sebuah buku. Hal ini menjadi urgent, selain untuk menambah referensi
tentang Usman Janatin yang masih sangat jarang, juga menjadi ajang untuk
mengingatkan sosok Usman Janatin kepada warga Kabupaten Purbalingga khusunya
dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Buku yang berjudul, “Patriot Bangsa Dari Kota Perwira: Biografi Usman Janatin, 1943-1968”
ini akhirnya bisa terselesaikan dengan tanpa sesuatu halangan yang berarti. Meskipun
untuk menuliskannya tidak mudah dan membutuhkan usaha yang keras. Karena disatu
sisi, penulis harus berpindah tugas dari SMA Negeri 2 Purbalingga ke Sekolah
Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Negara Bagian Sabah, Malaysia. Tapi hal ini
tidak menyurutkan semangat untuk menyelesaikan buku ini. Tentunya keberhasilan
penyelesaian buku ini memerlukan kontribusi dari berbagai pihak. Untuk
itulah dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih kepada
guru, Prof. Dr. Sugeng Priyadi,
M.Hum yang telah mengajarkan tentang pentingnya sejarah lokal, dan sekaligus pada kesempatan
ini berkenan memberikan Kata Pengantar.
Tidak lupa, penulis haturkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Pak Bupati Purbalingga, H. Tasdi, SH, MM. yang berkenan
memberikan Kata Sambutan dalam buku ini. Kata Sambutan dari Pak Bupati ini tidak
akan lahir apabila tak dibantu oleh Pak Yudhia Permana, karena peran beliaulah
akhirnya Kata Sambutan dari Pak Bupati ini berhasil dihimpun. Untuk itulah,
penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya. Terkhusus lagi,
kepada kelaurga besar Usman
Janatin yang telah memberikan informasi untuk melengkapi penulisan ini, diantaranya Mbah Siti
Rodijah, Mbah Siti Turijah dan Mbah Matori juga Mbah Artijo untuk informasi berharga yang sudah diberikan. Semoga
diberikan kesehatan dan umur yang panjang.
Ketika sumber lisan tidak memuaskan dahaga penulisan,
maka bahan-bahan arsip menjadi pilihan. Oleh karenanya, penulis haturkan
terimakasih kepada pihak Perpustakaan Umum Daerah Purbalingga, Kantor Desa
Jatisaba Kecamatan Purbalingga
dan Jogja Lebrery Center (JLC)
untuk koran-koran dan majalah lawasnya.
Di Jakarta penulis
ucapkan terimakasih kepada Sersan Kasianto yang menjaga Museum Korps Marinir, Jakarta
Pusat, karena beliaulah yang memberikan akses terhadap sumber-sumber yang melimpah
tentang sosok Usman Janatin ini. Semua tempat-tempat ini memberikan sumbangsih
yang berbeda-beda untuk melengkapi isi buku ini.
Beberapa orang juga memberikan bantuan dengan cara
yang istimewa.
Dorongan, bantuan, semangat, dan persahabatan
yang memecahkan penat
pikiran ketika sedang bersama-sama dengan teman-teman di MGMP Sejarah Kabupaten
Purbalingga. Terkhusus penulis ucapkan terimakasih kepada Pak Ketua, Arifin,
S.Pd.
yang memberikan bantuan-bantuan tak terlihat namun sangat terasa bagi penulis.
Tidak lupa juga teman istimewa dalam proses penelitian, Jarwanto, S.Pd. yang
memberikan rasa berbeda pada setiap proses
“jalan-jalan” penelitian. Bantuan juga diberikan kepada Umu
Hanifah, S.Pd. yang membentu dalam proses pembuatan laporan keuangan untuk
dipertanggungjawabkan kepada pihak Direktorat Sejarah. Dan tentunya
kepada seluruh
teman-teman MGMP Sejarah Kabupaten Purbalingga yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Akhirnya, rasa cinta dan terimakasih penulis
haturkan kepada isteri tercinta, Yuli Windarti, S.Pd. dan puteri kecil kami,
Naira Ayudiasiya, yang terus mendukung setiap langkah kemana bahtera ini
terarah. Penulis haturkan sembah kepada
kedua orang tua, Bapak Suwarno dan Ibu Suwarti yang menyokong dengan doa dan
tetesan air mata ketika selalu meminta
di hadapan-Nya.
Adik Khoiratun Sarifah dan seluruh keluarga besar Mbah Warsidi dan Mbah Kimah
yang mendukung dengan cara spesial mereka
masing-masing.
Penulis menyadari buku ini mempunyai banyak
kekurangan dimata pembaca. Untuk itu, khususnya kekurangan-kekurangan dalam
buku ini biarlah menjadi tanggung jawab penulis. Dengan kerendahan hati
dihaturkan maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak apabila ada bagian
dari buku ini yang tidak berkenan. Semoga karya ini diterima amal jariahnya oleh
Allah SWT sebagai salah satu amal kesalehan yang tak terputus. Amin.
Akhirnya, penulis ucapkan selamat membaca.
Sabah,
Malaysia, Desember 2017
Arif
Saefudin
Cover Buku Pertama
|