Rak Buku dan Para Pendahulu |
arifsae.com - Lama-lama membosankan juga berhadapan dengan laptop, ingin rasanya refresing sejenak. Tapi keadaan yang tidak bisa dan memaksa saya untuk tetap bermesraan dengan laptop.
Okelah, saya akan tetap setia. Harus menyelesaikan hutang kepada Direktorat Sejarah untuk menyelesaikan Usman Janatin. Saya belum memikirkan bagaimana nani kalau laporan ke Jakarta, sedangkan saya tidak boleh pulang dulu sebelum satu tahun di Sabah.
Untung saja ada Jarwanton, guru dari SMA Negeri 1 Kejobong yang siap membantu memberikan laporan ke Jakarta, meski dia tidak tahu apa-apa, tapi saya mengapresiasi kemauanya.
Saya juga mengeprint foto para pendahulu yang sudah membangun CLC Terusan 2. Tadi malam ketika Nana kerumah, kebetulan kami kumpulkan foto-foto pengelola CLC Terusan 2 yang sudah terlbih dulu berjuang, ada Pak Baco, Bu Laura dan Pak Wawan.
Merekalah yang sudah membantu dan membangun sekolah terlebih dulu, saya disini hanya meneruskan perjuangan. Terima Kasih untuk perjuangannya, semoga saya bisa melanjutkan perjuangan kalian kedepan. Sebaik mungkin, sebisa yang saya bisa.
Hari ini juga tidak kemana-mana, karena tidak ada motor. Motor dipinjam Nana kemarin ketika mau pulan. Tidak mengapa, tidak ada motor justru memaksa untuk tetap dirumah dan menyelesaikan buku. Hari ini dirumah dan di laptop. Itu saja.[]
Lanjut Ke Hari-112 DISINI.