Makan Bersama di Andami |
arifsae.com - Sekarang, siap-siap untuk berangkat ke Andami. Karenanya, saya dan Pa Wawan berangkat menuju ke Andami pagi-pagi. Membereskan cat-mengecat. Baru setengah memang, jadi kami berencana menyelesaikan hari ini untuk menyelesaikannya. Ada dua renacana yang akan kami cat, dua untuk gapura, dan dua untuk pentas seni.
Sampai di Andami kami dibuat terkejut, karena jalan-jalan sudah dibersihkan dan dirapikan. Ternyata yang membersihkan adalah Tuan Hiu, padahal awalnya tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu. Ditengah proses penyelesaian ini, saya beli ke air minum ke Kedai Andami, dan ketemu Bu Aji disana. Sekalian lah saya antar Bu Aji pulang, dan meminta sedikit makanan dirumahnya.
Setengah Jadi |
Lumayan, ada bantuan makanan. Saya kembali ke tempat Persami, ternyata ada Tuan Hiu memberikan bantuan-bantuan, ada dibantu kayu untuk bahan bakar ketika menyalakan api unggun nantinya. Dan bantuan-bantuan lainnya, bahkan kami jadi merasa tidak enak, karena saking baiknya Tuan Hiu.
Sore sudah datang, saya dan Pa Wawan rencananya survey tempat untuk mencari jejak. Sambil membawa peralatan penanda. Jalanannya dimulai dari menyeberangi sungai, hutan, sawit hingga tempat berlumpur. Bahkan lumpur yang kami lalui sangat dalam, sampai menghilangkan sepatunya Pa Wawan.
Sepatu Pa Wawan Hilang ditelan Lumpur |
Malamnya bersiap-siap untuk mengantarkan Pa Bintang ke Monsok. Dia sudah mendahului untuk berpamitan dengan CLC-CLC yang pernah dia ajar. Memang dia mungkin satu-satunya guru yang dalam 2 tahun kontrak mengajar 7 CLC. Rekor yang mundkin akan sulit untuk dipecahkan.[]
Lanjut Hari Ke-74 DISINI.