Dirgahayu Indonesia ke-72 |
Saya berangakt ke Andamy jam 08.00 Pagi, bersama Pak Bintang. Saya hari ini berencana untuk membantu SD Andamy untuk mereayakan proklamasi kemerdekaan yang ke-72.
Sesampainya disana, saya sudah disambut dengan sorakan anak-anak. Kondisi nya juga masih ala kadarnya. Hanya berbentuk rumah panggung, dan anak-anak yang tetap semangat mengikuti perlombaan. Setelah memperkealkan diri kepada anak-anak, saya dan Pak Bintang keluar rumah untuk mencari tempat perlombaan.
Disela saya sedang mencari, ada ibu-ibu yang bicara, "Cigu, disini saja lah, banyak pendukungnya disini, disana tak ada siapa-siapa". Begitulah saran ibu tadi.
Setelah merundingkan kami ikuti kata ibu-ibu tadi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai perlombaan. Lomba pertama yang akan dilakukan adalah lomba balap klereng.
Keriuhan segera terjadi, banyak orang-orang kampung yang sengaja keluar hanya untuk menyaksikan perlombaan itu. Maklum, mereka memang tak pernah menyaksikan perayaan kemerdekaan Indonesia dinegeri Malaysia. Jadi seolah-olah melihat kejadian unik, sehinga mereka semua keluar menyaksikan aktakrsi ini.
Lomba berikutnya adalah lomba balap karung dan memasukan paku kedalam botol. Lomba ini juga merupakan lomba yang menyedot perhatian. Semangat mereka untuk memenangkan terlihat jelas, meski ada beberapa yang harus jatuh bangun untuk meraih kemenangan itu. Tak masalah bagi mereka, karena yang mereka tau momen ini merupakan momen langka, dan semua harus senang menyambutnya.
Lomba terakhir yang diadakan adalah memecehkan air. Mungkin ini yang ditunggu anak-anak, mereka sangat antusias kalau berurusan dengan air. Sekalian bisa basah-basahan maksudnya.
Keseruan ini lah yang memang kami cari. Mereka tak memperdulikan hadiahnya apa, yang terpenting hati mereka senang, meski kadang ada lecet-lecet menyerang. Senyuman mereka sangat berarti ketika Indonesia sedang merayakan kemerdekaannya. Kemeriahan itu mungkin bisa menambah semangat persatuan dan kesatuan di Indonesia sana. Di Indonesia sendiri ada banyak kejadian yang menyita perhatian, kumpulnya semua Presiden Indonesia membuat kita optimis, bahwa Indonesia akan terus jaya. Merdeka. []
Sesampainya disana, saya sudah disambut dengan sorakan anak-anak. Kondisi nya juga masih ala kadarnya. Hanya berbentuk rumah panggung, dan anak-anak yang tetap semangat mengikuti perlombaan. Setelah memperkealkan diri kepada anak-anak, saya dan Pak Bintang keluar rumah untuk mencari tempat perlombaan.
Disela saya sedang mencari, ada ibu-ibu yang bicara, "Cigu, disini saja lah, banyak pendukungnya disini, disana tak ada siapa-siapa". Begitulah saran ibu tadi.
Setelah merundingkan kami ikuti kata ibu-ibu tadi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk memulai perlombaan. Lomba pertama yang akan dilakukan adalah lomba balap klereng.
Memasukan Paku ke Botol |
Lomba berikutnya adalah lomba balap karung dan memasukan paku kedalam botol. Lomba ini juga merupakan lomba yang menyedot perhatian. Semangat mereka untuk memenangkan terlihat jelas, meski ada beberapa yang harus jatuh bangun untuk meraih kemenangan itu. Tak masalah bagi mereka, karena yang mereka tau momen ini merupakan momen langka, dan semua harus senang menyambutnya.
Memecahkan Air |
Keseruan ini lah yang memang kami cari. Mereka tak memperdulikan hadiahnya apa, yang terpenting hati mereka senang, meski kadang ada lecet-lecet menyerang. Senyuman mereka sangat berarti ketika Indonesia sedang merayakan kemerdekaannya. Kemeriahan itu mungkin bisa menambah semangat persatuan dan kesatuan di Indonesia sana. Di Indonesia sendiri ada banyak kejadian yang menyita perhatian, kumpulnya semua Presiden Indonesia membuat kita optimis, bahwa Indonesia akan terus jaya. Merdeka. []
Lanjut Hari Ke-11 DISINI.