Keindahan di Malaysia Airlines |
Kloter pertama diberangkatkan jam 01.00 dini hari, dan kloter ke dua berangkat jam 05.00 pagi. Aku termasuk kedalam kloter pertama itu, yang berarti tanggung juga untuk tidur. Tapi, mata ini tak bisa berbohong, dia lebih mencintai kasur daripada kegusaranku. Biarkan dia bertemu dengan kasur, meski hanya sebentar.
Ketika teman-teman, Pak Hendro dan Pak Nur Huda sedang tertidur pulas, saya harus siap-siap untuk bangun untuk berkumpul dengan teman-teman menuju Bandara Sukarno-Hatta.
Jam sudah menunjukan 01.00, tapi tetap saja, ada yang terlambat. Saya jam 12.30 sudah turun, takut tertinggal, ternyata belum ada orang satupun. Sempat bertemu dengan Mb Weni dan Mb Ulfa.
Bus berangkat ke bandara setelah yakin semua terkumpul, sekitar jam 02.00 bus melaju kencang tanpa hambatan. Tak seperti biasa, kemacetan yang ditampilkan Jakarta tak dirasakan kita. Tanpa hambatan, bus akhirnya sampai di bandara sekitar jam 03.00.
Siap untuk berangkat. Tapi toh kami harus melewati berbagai "rintangan" yang harus kami lewati, bahkan sampai 3-4 kali pemeriksaan, seperti pemeriksaan Tiket pesawat, pasport, tas, dan lain-lain. Memang sangat ketat, sampai-sampai air mineral pun tak bisa dibawa masuk. Tapi itulah keamanan, kita semua tetap harus mengikuti prosedur.
Setelah semua pemeriksaan itu dilalui, kami siap berangkat menuju ke Malaysia. Keberangkatan dimulai sekitar jam 04.25. Terasa mulai berbeda, dari logat bicara kami harus sudah membiasakan diri. Logat melayu dan bahasa Inggris begitu terasa disekitar pesawat. Ya, karena pesawat yang kami naiki adalah Malaysia Airlines.
Pengalaman naik pesawat kali ini begitu berbeda. Kalau biasanya hanya penerbangan domestik. Kali ini pengalaman pertama terbang kenegeri orang. Diperjalanan, mungkin karena sudah lunglai, mata ini pun ikut tak berdaya. Sebagian besar waktu digunakan untu tidur, tapi tak jarang juga terbangun karena saya terpesona dengan keindahan karya sang Maha Kuasa. Indah pemandangannya.
Pelayanan Malaysia Airlines juga sangat baik, kita diberikan makanan dan minuman yang tentunya sangat menyegarkan ditengah rasa kantuk yang menyerang.
Perjalanan yang kami lalui membutuhkan waktu 1 jam lebih 40 menit, sekitar jam 06.40-an kami sampai di bandara Kuala Lumpur. Perjalanan ini belum selesai, karena untuk menuju Kota Kinabalu, kami harus menaiki pesawat sekali lagi. Pesawat yang akan berangkat menuju ke Kinabalu dijadwalkan pukul 08.45. Jadi ada waktu sekitar 2 jam untuk menunggu. Sambil menunggu, kami sempatkan untuk Wifi-an, karena kartu yang kami bawa secara otomatis sudah tak bisa digunakan disini. Jadi, kali ini Wifi sangat berarti bagi kami.
Waktunya untuk berangkat. Situasi kini sudah sangat Malaysia, semuanya. Dari logat bicara, orang-orangnya, sampai makanannya. Sangat berbeda. Meskipun banyak hal juga yang sama.
Kali ini, perjalanan menuju ke Kota Kinabalu ditempuh selama 2 jam lebih. Diperjalanan, saya sempat merasa tegang juga, karena pilot mengatakan ada awan, sehingga perjalanan terganggu. Pikiran ini liar brlari menemukan berita tak enak tentang kecelakaan karena awan. Amit-amit... Dan, benar saja, semua baik-baik saja. Meski disekeliling pesawat gelap karena tertutup awan.
Saya sampai di Bandara Kota Kinabalu pukul 11.00 lebih. Kami harus menunggu barang-barang, koper dan tas yang memang sudah terpisah terlebih dulu sejak pengukuhan kemarin.
Sebelum penjemputan, ada beberapa teman yang yang kehilangan koper dan tas-nya. Tapi semua pihak menenangkan, termasuk teman senior yang mencoba menghubungi panita untuk menyempaikan kehilangan kepada biro perjalanan.
Penjemputan dilakukan oleh Bus untuk menuju ke Hotel, karena nanti malam akan dilakukan serah terima Guru Tahap 8 ini. Ditengah perjalanan, saya terpesona dengan keindahan Kota Kinabalu, berbagai bangunan berjejer rapi, bendera Malaysia dan Sabah berjejer indah. Termasuk pemandangan pantai yang kami lewati. Dan akhinrya sampai juga di Hotel Golden Borneo, Kota Kinabalu, Sabah.
Setelah sampai, kami disambut oleh guru-guru yang sudah terlebih dulu disini. Mereka menyapa kami dengan senyuman. Meski tak langsung dapat kamar, kami menunggu kamar sambil duduk-dukuk, ngobrol-ngobrol, sambil makan siang.
Setelah semuanya selesai, saya akhinrya mendapatkan kamar juga. Kamar bernomor 920 ini ditemani oleh teman gokil kita, Mas Galih Rangga, atau kak Iko orang menyebutnya. Dikamarpun, saya dan bro Iko mengisinya dengan canda yang kadang membuat perut kami perih karena serunya perbincangan kami.
Saya dan Bro Iko sepakat untuk menukarkan uang, dan membeli kartu perdana. Karena hotel yang kami tempati menyambung dengan Mall, maka tak susah kamia menemukan barang-barang yang kami cari.
Selah kami menukar uang, langsung tujuan kami alihkan untuk menuju kounter penjual kartu seluler, karena memang sejak tiba disini andalan saya hanya Wifi.
Setelah menemukan penjual kartu, kami ngobrol-ngobrol lumayan lama. Tanya-tanya tentang kartu apa yang bagus di Malaysia, cara mengaktifkannya, dan lain-lainnya. Selesai membeli kartu, sekitar jam 19.00 waktu Malaysia, kami menuju kekamar. Ditengah perjalanan, kami menemukan teman-teman kloter 2 yang baru sampai.
Ya, mereka baru sampai dari perjalananan. Disini, saya melihat betapa bersukurnya posisi kloter pertama, meski harus bangun lebih awal (jam 01.00 WIB) tapi kami masih ada waktu untuk beristirahat dan membeli perlengkapan kami. Mereka yang kloter 2, tak bisa istirahat, karena acara penyambutan akan dilakukan jam 20.00. Mantap kan?
Setelah selesai mempersiapkan, kini giliran acara serah terima Guru Tahap 8 dilakukan, acara dimulai dengan tarian anak-anak Indonesia, luar biasa. Mereka menari tarian yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Sambutan-sambutan dilakukan oleh Pak KJRI Kinabalu, dan Tawau. Beliau berpesan untuk selalu mendidik dengan berlandaskan semangat ibadah, karena memang tempatnya ada di LADANG, sehingga untuk mencari pahala sangat banyak, sehingga ada istilah "LADANG IBADAH".☺
Acara serah terima selesai sekitar jam 22.00 malam, dan dilakukan diksusi kecil-kecilan untuk mempersiapkan keberangkatan dilokasi masing-masing. Saya bertemu dengan Pak Wawan, yang akan menjadi pemandu saya. Karena beliau akan saya gantikan yang akan berakhir kontrak sekitar bulan Oktober 2017.
Dan ternyata, penempatan sedikit berubah, saya yang awalnya di CLC Sapi 2, berpindah ke CLC Teusan 2. Tapi tak apa-apa, semuanya saya lewati, dan nikmati.
Diskusi yang berakhir jam 12 malam ini ditutup dengan janji kumpul lagi jam 08.00 pagi. Karena nanti kami akan diantarkan kedaerah masing-masing. Setidaknya, malam ini bisa mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan kegiatan besok menuju kepenempatan masing-masing. []
Lanjut Hari Ke-3 DISINI.