Kondisi Kelas Terusan 1 |
Perjalanan yang kami lalui selalu memilih jalan yang sepi. Kenapa? karena biasanya ada beberapa hewan-hewan yang tak sengaja lewat, seperti Biawak, dan Kura-Kura, hewan ini memang sangat sering kami jumpai. Selain hewan itu, ada beberapa burung yang sangat banyak. Seperti merpati, burung Kecer, yang kalau di Jawa, burung ini lumayan nilai jualnya.
Disini memang banyak burung-burung yang kalau di Jawa sudah sangat jarang ditemukan didunia luar. Apaplagi perkutut, seolah setiap meter ada saja yang lewat. Betah juga, karena seperti kebun binatang alami. Hari ini juga saya temui ular Kobra, orang sini menyebutnya ular Sendok. Tapi tak apa, karena hanya lewat saja.
Hamparan Sawit |
Mereka dari Bone, yang memang sebagian besar orang-orang yang disini berasal. Mereka lugu, ada beberapa dari mereka yang bercerita tentang guru yang sangat kejam didaerahnya, karena berani dan sering kasar terhadap mereka.
Kali ini saya mengajarkan kebhinekaan, yaitu tentang keberagaman negara Indonesia. Mereka tak terlalu banyak mengerti. Tapi yang saya tekankan adalah, negara kita itu kaya, dari suku, budaya, bahasa dan lainya. Mereka juga menceritakan berbagai kekayaan budaya yang ada didaerahnya.
Ah, seru. Tapi perut ini tak berkompromi. Kami putuskan untuk makan setelah pulang. Jaraknya tak terlalu jauh, nama warung maknanya adalah Kedai Al-Kafi. Kondisi yang rampai membuat sesak. Tapi kami menemukan tempat duduk yang ternyata di pinggir nya ada kolam ikan yang ditumbuih tanaman. Bagus.
Ayam Penyet Al Kafi |
Lanjut Hari Ke-18 DISINI.