arifsae.com - Di zaman dahulu kala ada orang yang sakti mandraguna. Orang
itu bernama Aji Karang yang dikenal sangat bijaksana, sehingga banyak
masyarakat yang sangat menyeganinya, setiap pagi dia selalu melatih kesaktianya
dengan bertapa diluar halaman rumahnya, hari demi hari dia lalui sehingga
akhirnya Aji Karang memutuskan untuk mencari pasangan hidup, pagi berganti pagi
Aji Karang pun menemukan wanita yang cocok untuk mendampingi hidupnya kelak,
Aji Karang jantuh cinta terhapat salahsatu kembang desa yang dikenal didesanya
itu, Enah namanya.
Hidupnya serba mewah dan sedikit sombong, mendengar kabar
jika sang pujaan hatinya itu memiliki sifat seperti itu, Aji Karang merasa
tertantang untuk mendapatkan cintanya, Aji Karang itu merupakan orang yang
tidak mampu sehingga dia berusaha untuk mendapatkan cintanya. Sehingga Aji
Karang menggunakan kesaktianya untuk mendapatkan harta kekayaan yang sangat
melimpah, sampai akhirnya Aji Karang menjadi orang yang sangat kaya dengan
bantuan kesaktianya itu.
Setelah Aji Karang mempunyai harta kekayaan yang sangat
banyak, Aji Karang memutuskan untuk langsung mencari Enah si kembang desa yang
dicintainya, pada suatu hari akhirnya Aji Karang menemukan Enah disekitar
halaman rumahnya, tanpa basa basi Aji Karang langsung mengajak Enah untuk
mengobrol di Rumah, dan akhirnya si Aji Karang langsung melamar Enah. Akan
tetapi Enah tidak mau dilamar oleh Aji Karang karena Enah masih mempunyai
permintaan agar Aji Karang itu memindahkan rumahnya Enah yang sangat mewah itu
ke tengah-tengah sawah.
Aji karang langsung menyanggupi permintaan Enah dan tak
merasa terberatkan oleh permintaan Enah itu, karena Aji Karang mempunyai
kesaktian yang sangat luar biasa, hanya membutuhkan waktu beberapa jam akhirnya
rumah Enah bisa dipindah di tengah-tengah sawah yang sangat luas. Setelah
melaksanakan perintah dari Enah, Aji Karang langsung menagih janjinnya Enah,
akan tetapi Enah tetap tidak mau menikah dengan Aji Karang karena tidak
mendapatkan restu dari orang tua, mendengar kabar itu Aji Karang langsung
terkejut dan sangat kesal, akan tetapi Aji Karang tetap sabar dan mengejar
cintanya Enah sang kembang desa.
Setelah hari demi hari berlalu, akhirnya Aji Karang
mendapatkan hati Enah menikah dan mempunyai putra lima, dan putranya minta
rumah disebelah rumahnya orang tuanya, karena disawah tersebut banyak rumah,
maka atas kemauan masyarakat pada waktu itu menghendaki adanya penamaan desa,
kira-kira pada tahun 1854 terbentuklah desa yang dinamakan Desa Karangtengah
yang didirikan oleh Aji Karang.
Wilayah Desa Karangtengah meliputi disebelah Barat dibatasi
dengan sungai Gringsing, disebelah Selatan dibatasi oleh Desa Timbang, dan
disebelah Utara dibatasi oleh Sungai Pancuranmas, pada waktu dahulu Desa
Timbang belum ada dan termasuk wilayah kekuasaan Desa Karangtengah.
Sebagai pendiri Desa Karangtengah adalah Aji Karang yaitu
pada tahun 1854 atas persetujuan masyarakat pada waktu itu secara aklamasi
diangkat menjadi Kuwu yang artinya kepala. Pengangkatan itu berdasarkan atas
jasa-jasanya karena dia berpengaruh dan juga sangat disegani dengan istilah
lain dia adalah orang yang sangat sakti dikampung itu. Pemerintahan kehidupan
pada waktu itu sangat primitif, dan didalam jajahan Belanda kehidupan
masyarakat hanyalah dari pertanian, mengolah sawah, dan mengambil hasil tanaman
lain.
Begitulah
sejarah singkat tentang Sejarah Desa Karangtengah yang dapat saya ceritakan
kepada para pembaca, semoga dapat menambah wawasan yang berguna. Segala koreksi
masih harus dilakukan, karena sumber yang penulis dapatkan masih sangat minim.
Sumber Referensi:
Wawancara dengan Bapak Soepartja pada tanggal 8 November
2016.