Sumber Gambar |
Nama buku : Mengerti Sejarah: Pengantar Metode
Sejarah
Judul asli : Understanding History: A Primer of
historical Method
Pengarang : Louis Gottschalk
Penerjemah : Nugroho Notosusanto
Penerbit : Universitas Indonesia (UI-Press).
Jakarta
Tahun
terbit : 1975
Tebal
halaman : 222 hal
Resensi Buku :
Buku buah karya Gottschalk ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing bagian, yaitu bagian satu terdapat dua bab dan pada bagian kedua berisi tujuh bab serta bagian ketiga terdiri dari tiga bab.
Buku buah karya Gottschalk ini terdiri dari tiga bagian yang masing-masing bagian, yaitu bagian satu terdapat dua bab dan pada bagian kedua berisi tujuh bab serta bagian ketiga terdiri dari tiga bab.
Pada
bagian satu, penulis memfokuskan diri pada penilaian dan metode yang mejadi
sasaran sejarawan.
BAGIAN SATU
Bab
1. yang merupakan bab pembuka dimulai oleh penulis dengan memaparkan pengertian
sejarah dan hubungannya dengan patriotisme. Sejarah pada masa ini umumnya
berhubungan dengan masa-masa perang pada zaman dahulu yang memerlukan semangat
patriotisme yang sangat besar pada pelaku sejarahnya. Dalam tahap inilah muncul
oraang-orang yang pada kemudian hari tercatat dalam tinta sejarah sebagai
bagian dari pelaku sejarah. Lalu disususl dengan kaitan sejarah dengan
kepercayaan demokratis yang merupakan penerus dari semangat patriotic. Dalam
bahasan bab ini pula penulis mejawab mengenai pertanyaan apakah sejarah
merupakan seni atau suatu ilmu? Penulis menjawab bahwa keduanya saling
berkaitan satu sama lain dan dapat saling mempengaruhi. Kemudian ada lagi
hubungan antara sejarah dengan filsafat dan etika, sejarah dengan langgam
sastra dan beberapa sub judul lainnya.
Bab
2. Hubungan antara metode sejarah dengan hidupdan ilmu. Penulis pada awal judul
telah menegaskan bahwa setiap orang memiliki sejarahnya sendiri sesuai dengan
intrepetasinya sendiri. Intisari dari metode sejarah menurut penulis adalah
pengumpulan objek, menyingkirkan bahan-bahan yang tidak otentik, menyimpulkan
kesaksian dan menyusun kesaksian dalam bentuk historiografi. Disini juga
ditegaskan mengenai sifat universal dari metode sejarah dan sejarah berhubungan
dengan humaniora maupun ilmu-ilmu social lainnya. Kemudian penulis menawarkan
tiga cara untuk mempelajari pencapaian manusia dalam konteks sejarah dengan
membari ilustrasi contoh mengenai Shakespeare yaitu metode kritis analissi,
histories subtantif dan social budaya. Terakhir penulis menjelaskan minat
manusia terhadap ketiga cara yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu bahwa
manusia cenderung menginterpretasikan sejarahnya sendiri sesuai dengan sudut
pandangnya masing-masing,.
BAGIAN DUA
Bab
3. Pada bagian ini penulis berkesimpulan bahwa arti dari Sejarah menurut
definisi yang paling umum , kata history kini berarti masa lampau umat manusia.
Bila di bandingkan dengan kata Jerman untuk sejarah , yakni Geschichte, yang
berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi atau sesuatu yang telah
terjadi. Dapat disadari bahwa dengan artian ini sejarah tidak dapat di
rekonstruks. Objektivitas dan subyektivitas, ada terdapat suatu prasangka kasar
terhadap pengetahuan “ subyektif ” sebagai suatu yang lebih rendah daripada
pengetahuan” objektif “, sebagian besar karena kata “subyektif“ telah
memperoleh arti khayalan atau didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pribadi
dank arenanya tidak benar atau berat sebelah .Artfak sebagai suatu tinggalan
sejarah yaitu berupa benda yang direkonstruksi. Selain itu pengetahuan sejarah
dibatasi apabila tidak lengkapnya rekaman-rakaman sejarah yang dapat
dijadikansebagai bukti. Sejarah sebagai proses rekreasi yang subjektif karena
setiap sejarawan memiliki penilaian sendiri-sendiri. Metode sejarah adalah
proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman sejarah. Sementara
historiografi adalah rekontruksi imajinatif berdasarkan bukti-bukti sejarah
yang telah dikritisi. Sumber-semuber sejarah adalah seumber primer dan sekunder
yang mana sumber primer lebih diutamakan daripada sumber sekunder. Juga ada
dokumen-dokumen milik pribadi maupun dokumen yang menjadi arsip manusia itu
sendiri.
Bab
4. Bab ini cenderung menjelaskan tentang pentingnya suatu sbubjek dalam
penelitian sejarah dan juga catatan bibliografi yang memang sangat mempengaruhi
proses penilaian suatu sejarah.
Bab
5. Darimana datangnya informasi sejarah? Penulis menjelaskan bahwa informasi
sejarah dapat berasal dari masa lampau demi masa lampau maupaun objek-objek
sejarah lainnya seperti rekaman sejarah, laporan-laporan konfidensial, laporan
umum, pertanyaan tertulis, dokumen pemerintah maupun milik pribadi, fiksi,
nyanyian, puisi, folklore dan lain sebagainya.
Bab
6. Mengenai masalah otentisitas dan keritik ekstern beberapa diantaranya adalah
dokumen palsu yang disisipkan untuk menyesatkan intrepretasi sejarah. Yang
merupakan ujian dan tantangan bagi sejarawan untuk melihat dan meilahnya
bilamana ada dokumen yang cacat. Semua itu dapat dibantu dengan beberapa ilmu
Bantu sejarah seperti melalui pendekatan sosiologi, antropologi, politik dan
lain-lain.
Bab
7. Masalah kredibilitas dan kritik intern. Penulis memaparkan apa itu fakta
sejarah. Fakta sejarah merupakan data asli dari suatu peristiwa yang memang
benar-benar terjadi. Kemudian melakukan penelusuran pencara\ian data setiap
detil yang diperlukan. Melalui penilaian pribadi yang tetap bertolak dari
aturan-aturan umum. Dan beberapa hal lainnya yang dapat mempengaruhi derajat
kredibilitas suatu sumber dimata orang lain.
Bab
8. bab ini berbicara mengenai teknik-teknik yang harus dimiliki dalam
mempelajari suatu sejarah.
Bab
9. pada bab ini penulis menjabarkan tentang bagaimana teknik –teknik dalam
membuat catatan-catatan bawah,lampiran, penggunaan kutipan didalam tulisan
sejarah serta menjelaskan tentang penulisan sejarah yang menghindarkan “ Bahasa
khusus Sejarawan “.
BAGIAN TIGA
Bab
10. Dalam bab ini penulis mendevinisikan kembali tentang Historiografi, pada
hakikatnya historiografi adalah penulisan sejarah, tulisan yang mana telah
diteliti dan telak dibuktikan dengan adanya data dan fakta sehingga dari hasil
penelitian tersebut pada akhirnya dijadikan suatu tulisan atau tulisan sejarah
yang dikenal dengan istilah Historiografi.
Bab
11. Dalam bab ini dijelaskan yang menjadi masalah, sebab, motif dan pengaruh
dalam sejarah. Yaitu sebab langsung dan sebab kebetulan yang menjadi penggerak
dari sejarah tersebut. Juga melalui teori-teori sebab hingga sampai zaman
reformasi. Disini juga dijelaskan mengenai kaum rasionalis sejarah dan
sebab-sebab sejarah dimata kaum rasionalis. Perkembangan filsafat sejarah abad
ke-19. interpretasi yang berbeda satu sama lain juga pengaruh subjektifitas
sejarah. Ada pula pengaruh-pengaruh intelektual dan kualitatif sejarah.
Bab
12. yang merupakan bab terakhir, penulis mengkritisi masalah yang berkaitan
dengan sejarawan pada masa kini yaitu masalah-masalah dengan hubungannya
bersama ilmu social lain. Generalisasi sejarah, nilai dari metode sejarah bagi
ilmuan sejarah itu sendiri. Masalah ramalan dan lain sebagainya. Juga mengenai
pendekatan-pendekatan yang berbeda dalam menafsirkans uatu sejat\rah yang
merupakan bibit timbulnya subjektivitas sejarah.
Kelebihan
dari buku ini adalah penulis memiliki banyak sekali sub judul yang mampu
mencakupa apa itu sejarah dalam suatu proses mengenal sejarah dan memaprakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejarahan.
Adapun
kelemahan dari buku ini adalah, terlalu singkat dalam setiap pembahasan dan
kurang rinci dalam menjelaskan sehingga banyak sekali sub judul yang pada
akhirnya kurang dimengerti dan ada kemungkina salah tafsiran dari para pembaca
itu sendiri.