PARA PEMAIN
Udin :
Kritis, Berani, Sederhana, Bertanggung Jawab.
Rifki :
Anggota Klub Motor, Teman Udin, Pacar Sukma.
Sinta :
Bendahara Kelas, cepat panik.
Sukma :
Pacar Rifki, Peduli, Setia kawan.
Pak Alif : Disiplin hanya terhadap
siswa.
Pak Nanto : Guru tidak
displin, menyepelekan aturan.
Bu Warti : Disiplin
dan bertanggumg jawab.
Bu Ida :
Suka gosip.
Tika : Adil,
disiplin.
Septi :
Cepat terpengaruh.
Heru : Kerja
keras, peduli.
Pak
KS : Bijaksana, adil.
1. DIDEPAN HALAMAN SEKOLAH
Udin berangkat sekolah dengan sepeda
khasnya. Setibanya disekolah, Udin ternyata sudah terlambat. Didepan pintu
gerbang ada guru piket dan saptam sekolah yang baru. Mereka siap untuk
mengintrogasi. Sudah ada Rifki,teman sekelas Udin, yang juga terlambat.
Saptam : (dengan nada yang keras) Sini kalian! Kenapa
kalian terlambat? Pus up 25 kali.
Rifki : (dengan agak terbata-bata) Ma..ma..macet
pak, jalan sedang diperbaiki. Jadi ada pegalihan jalan.
Udin : (sambil terheran dengan saptam baru itu)Kalau
saya rante sepeda lepas tadi. Tapi kenapa kita disuruh pus up? Aturan sekolah biasanya tidak seperti itu?
Sebelum Pak Saptam sempat menjawab,
Pak Alif datang menghampiri.
Pak Alif : Pak, biar saya
yang menangani (dengan suara pelan).
Tumben kamu terlambat Din? Biasanya tidak pernah terlambat?
Udin : Iya pak, tadi
rente sepeda saya lepas.
Pak Alif : Ya sudah, biar
bagaimanapun kalian terlambat. Untuk sangsinya kalian menyapu ruang lobi
sekolah. Mengerti?
Siswa : (bersamaan) Mengerti pak.
Tiba-tiba ketika Pak Alif sedang
mengawasi peserta didik yang terlambat, ada Pak Nanto yang juga terlambat. Tapi
Pak Nanto dengan gampang lewat lobi dan masuk keruang guru. Pak Nanto jam itu
akan mengajar dikelasnya Udin dan Rifki.
Setelah selesai membersikan lobi,
mereka mendatangi guru piket, Pak Alif.
Udin : Pak
saya sudah selesai menyapu.
Rifki :
Saya juga sudah pak.
Pak Alif : Sekarang,
kalian tulis surat keterangan
terlambat dan masuk kekelas. Kalian harus ingat, Kedisiplinan adalah hal
yang sangat penting kalau kalian mau sukses.
Udin : Iya
pak, tapi boleh tidak saya bertanya?
Pak Alif :
Boleh, mau tanya apa?
Udin : Tadi kok Pak Nanto
terlambat dibiarkan saja? Kalau kami ada hukuman, kenapa pak guru yang
terlambat tidak kena hukuman juga pak?
Pak Alif : (glekkk)
ee..emmmm...Jangan sembrono kamu Din.
Aturan ini diberlakukan untuk kalian, bukan untuk guru. Lagian Pak Nanto pasti
punya kepentingan sehingga datang terlambat. Sudah sana urus surat terlambat
dan masuk kekelas.
Siswa : (menggrutu dalam hati) Iya pak..
2. DILAPANGAN BASKET
Pelajaran olahraga sedang
dilaksanakan. Udin dan Rifki bergegas ke kelas. Tapi ditengah jalan, Rifki
belok ke WC.
Rifki :
Din, aku ke WC dulu ya. Kebelet banget nih.
Udin : Tak
tungguin ga?
Rifki : Ga
usah. Kamu duluan aja.
Udin : Oke
Ki, aku kelapangan duluan ya?
Rifki :
Sip.
Setelah selesai ganti pakaian, Udin
kemudian sampai ke lapangan terlebih dulu dibanding Rifki.
Udin :
Maaf pak tadi saya terlambat.
Pak Nanto :
Rifki mana? Tadi kan terlambat sama kamu?
Udin : Ke
WC dulu pak.
Pak Nanto : Karena kamu
terlambat, sekarang kamu lari 3 kali putaran lapangan basket ini.
Udin : Mohon maaf pak,
tapi pak, saya dan Rifki kan sudah
melaksanakan hukuman menyapu lobi pak?
Pak Nanto : Tadi kan kamu
dihukum guru piket, sekarang kalian sudah masuk pelajaran saya. Jadi harus ikut
aturan saya.
Udin : Mohon maaf pak,
tadi kan bapak juga terlambat?
Pak Nanto : (nada
meninggi) Kamu jangan ngeyel, tidak sopan kamu. Saya tambah hukuman jadi 5
kali putaran lapangan basket. Cepat laksanakan.
Tiba-tiba Rifki datang sambil
berlari, dan langsung diberitahu Udin.
Udin : Ki, sini. Kita
dapat sangsi lari lapangan basket 5 kali.
Rifki : (suara pelan) Tapi kenapa kita disuruh lari
Din? Huft, kamu tau bunyi pasal 1 Din?
Udin : Maksudnya?
Rifki : Iya, pasal 1, Guru
selalu benar.
Udin : Kalau pasal 2?
Rifki : Kalau guru
salah, kembali kepada pasal 1.
Udin : (Sambil
berlari) hahahahahahaha...
3. DIRUANG KELAS SETELAH JAM OLAH RAGA SELESAI
Setelah selesai oleh raga, mereka semua pergi untuk kekantin.
Begitu juga dengan Sinta dan Sukma, yang akan mengambul uang jajan. Tapi ada
kejadian tak terduga.
Sinta : Loh, uangku kok
ga ada? (tiba-tiba suara Sinta setengah
teriak)
Sukma : Yang
bener Sin, coba dicek dulu.
Sinta : Sudah Suk, sudah
tak cari dilaci tapi ga ada, aku yakin naruh uang 1 juta dilaci ini. Dompetnya
tak masukin dalam laci ini. Padahal itu uang kas kelas dan uang buat bayar SOP.
Sukma : Coba
diinget-inget lagi, Sin?
Sinta : Aku yakin, Suk.
Tak taruh didompet, terus dompetku tak taruh dilaci. Kamu lihat sendiri kan ga
ada?
Sukma : Aduh, gimana
ya, apa kita laporan aja ke BK?
Sinta
: Ya Suk. Ayo,,tapi temenin aku ya..
4. DIRUANG BK SEKOLAH
Mendapat laporan Sinta dan Sukma. BK
akhirnya memanggil Udin dan Rifki, karena mereka berdua yang diketahui datang
terlambat, dan diduga orang terakhir yang masuk kekelas.
Udin : Ibu
memanggil kami?
Rifki : Iya
bu, ada apa kami dipanggil?
Bu Warti : (mempersilahkan duduk) Ada laporan uang
teman kalian hilang. Menurut laporan, kalian yang terlambat masuk kekelas tadi
pagi. Bisa kalian jelaskan kepada ibu?
Udin : Hah?? Hilang
bu?? Tapi saya tidak tau tentang uangnya Sinta. Saya masuk kelas, setelah saya
taruh tas kemudian saya ganti baju ke WC setelah itu saya taruh seragam dikelas
dan saya langsung ke lapangan.
Bu Warti : mmmm...Begitu
ya? terus kamu Ki?
Rifki : Begini bu, saya
kan terlambat bareng Udin, tapi ketika Udin masuk kelas, saya ke WC dulu bu,
sudah kebelet. Nah, di WC saya ganti baju olah raga sekalian, dan masuk kelas
naruh tas, setelah itu ke lapangan.
Bu Warti : Oke, (sambi menghela nafas) Sementara saya terima
dulu penjelasan kalian. Ingat, kejujuran sangat penting! Kalau sampai terbukti
salah satu dari kalian yang mengambil uang milik Sinta, sanki berat menanti
kalain. Ada Tuhan yang Maha tau semua perbuatan kita.
Siswa : (berbarengan) Iya bu...
Bu Warti : Sementara itu
dulu, kalian kembali kekelas. (menengok
kearah Udin) Din, ingat, Festival Gunung Slamet sebentar lagi, kamu seharusnya
latihan yang giat, malah ada kasus seperti ini. Ini bisa menggagu fokus kamu.
Udin : Iya bu,
terimakasih. Tapi saya memang tidak mengambil uangnya Sinta. Dan setiap sore
juga saya dan teman-teman selalu latihan rutin bu.
Bu Warti : Ya sudah, kalian kembali kekelas.
5. DIRUANG KELAS
Seminggu setelah kejadian. Kelas
yang biasa bersahabat tiba-tiba penuh dengan saling curiga. Rifki mencurigai
Udin. Hubungan mereka semakin menjauh. Sedangkan hubungan Rifki dan Sukma,
pacarnya, juga terasa berbeda. Ditengah istirahat.
Rifki :
Yank, kelihatanya akhir-akhir ini kamu berubah?
Sukma : (sambil utak atik HP nya) Ga kok, biasa
aja.
Rifki :
Nah, itu jawaban kamu beda, ga kaya biasa.
Sukma : Ga ya ga. Biasa
aja kok.
Rifki : Ngaku aja yank,
kamu jujur aja. Aku salah apa?
Sukma : Kalau kamu
sayang sama aku, kamu tau ga siapa yang mengambil uang milik Sinta?
Rifki : Loh yank, kamu
kok tanya gitu? kamu nuduh aku si? Bukan aku yank, berani samber gledek deh.
Sukma : Siapa yang
nuduh? Aku kan cuma nanya. Lagian aku ga butuh sumpah samber gledek.
Rifki : Ya udah, Sumpah
Demi Allah, aku ga ngambil yank. Mungkin Udin tuh, laa wong dia yang masuk kelas duluan.
Sukma : Emmmmmm....Lah,
tapi kamu ganti cat motor uang dari mana coba?
Rifki : Dari orang tua
lah yank, masa kamu ga percaya sama aku si? Kalau ga percaya tanya aja orang
tuaku sana.
Sukma : (sambil
meninggalkan Rifki) Ga tau ah, gelap!
6. SETELAH PULANG SEKOLAH, DIRUANG AULA
Udin ikut perwakilan sekolah menjadi
anggota pentas seni. Anak-anak yang lain akan melakukan latihan menari untuk
dipentaskan dalam acara Festival Gunung Slamet. Acara kearifan lokal yang dimulai
dengan pengambilan Tuk Sikopyah, pesta rakyat dan dilanjutkan dengan pentas
seni malam berikutnya. Mereka biasanya mengadakan latihan setelah pulang
sekolah.
Tika : Ini
kok kurang satu orang, dimana Udin?
Heru : Kamu
belum dengar berita nya ya?
Tika : Berita
apa?
Heru : Katanya, Sinta,
temen sekelasnya Udin kehilangan uang sampai 1 juta. Dan Udin termsuk yang
dicurigai.
Tika : Apaa? (setengah
kaget) Yang bener kamu kalau ngomong Her? Masa Udin berbuat seperti itu?
Heru : Beritanya kaya
gitu, ga tau bener ga nya.
Septi : Apakah dengan
kasus ini, Udin kita keluarkan dari anggota?
Tika : Ga segampang
itu Sep, dimusyawarahkan dulu.
Septi : Tapi ini bisa
mengganggu latihan kita dan tentunya akan menggagu penampilan kita nanti.
Tika : Jangan grasa
grusu Sep, lagian itu kan baru dugaan. Sampai sekarang juga bulum terbukti
kan?
Septi : Iya si, tapi
kalau belum terbukti kenapa Udin ga ikut latihan?
Tika : Entahlah, ayo
kita mulai saja. Kita doakan supaya teman kita yang sedang dapat ujian
diberikan jalan keluar. Kalau memang dia mengambil ya harus tanggung jawab kan?
Disaat berbincangan berlangsung, tiba-tiba Udin
datang..
Udin : Hoshh..hoshh...Maaf teman-teman, aku
terlambat. Tadi pulang sekolah dipanggil Bu Warti ke BK.
Tika : (menghampiri Udin) Tak kira kamu ga
datang Din.
Udin : Pasti datang
lah, ini kan tanggung jawab ku, karena sudah ditunjuk sekolahan bersama kalian.
Jadi sebisa mungkin aku akan datang latihan. Lagian Festival Gunung Slamet juga
sebentar lagi. Kita maksimalkan waktu yang tersisa ini.
Septi : (tiba-tiba) Dipanggil Bu Warti kenapa
Din?
Udin : Hemmm,
intinya Bu Warti memberikan nasehat-nasehat. Dan meminta kalau tidak salah
jangan takut, tetap fokus latihan. Nanti biar Bu Warti dan guru yang lain yang
akan mengusut. Begitu.
Septi : Apa
jangan-jangan yang ngambil Rifki ya?
Udin : Belum tentu
juga Sep, kita khusnuzon aja
lah.
Heru : Ya sudah bro, kita semua percaya sama kamu kok (sambil menepuk bahu Udin). Ayo kita mulai latihannya.
7. DI RUANG GURU
Bu Ida : Bu Warti,
bagaiaman kasusnya Septi? Sudah ketahuan siapa yang mengambil?
Bu Warti : Belum.
Bu Ida : Menurutku kalau
Udin itu kan aktif di organisasi sedangkan Rifki anak klub motor, jadi...
Bu Warti : Ahhh, jangan menyimpulkan seperti itu
dulu bu, praduga tidak bersalah tetap kita kedepankan.
Bu Ida : Iya si bu, eh
bu sudah denger Pak Nanto mau kena mutasi belum?
Bu Warti : Mutasi? Berita
basi itu bu. Itu kan berita sudah dari dulu?
Bu Ida : Ini beneran bu,
SK nya sudah turun. Banyak keluhan tentang kinerjanya Pak Nanto. Mungkin tidak
lama lagi.
Bu Warti : Ya seandainya
itu benar, kita doakan saja yang terbaik buat Pak Nanto.
Bu Ida : Memang si ya
bu, Pak Nanto itu seenaknya sendiri. Datang sering terlambat dan banyak keluhan
dari peserta didik.
Bu Warti : Sudah ah bu, nanti keterusan gosipnya. Saya
kordinasi dulu ke Ruang Kepala Sekolah.
Bu Ida : Loh, kordinasi
apa lagi bu?
Bu Warti : Kordinasi
tentang kasus nya Septi ini. Ada orang yang dicurigai. Kita sedang mengintai
gerak-geriknya.
Bu Ida : Siapa? Siapa
Bu?
Bu Warti : Kepo banget si bu Ida. Nanti kalau memang
benar dia orangnya(sambil pergi
meninggalkan bu Ida).
8. DISAAT UPACARA BENDERA
2 Minggu berikutnya. Upacara setiap
hari senin rutin diadakan. Prosesi upacara dilakukan dengan hikmat. Tiba
saatnya Kepala Sekolah memberikan amanat nya.
Pak KS : Anak-anakku, pada
kesempatan kali ini, ada dua amanat penting. Amanat saya yang pertama, orang
sukses adalah orang yang menghargai waktu dan disiplin yang tinggi. Seperti
kerja keras teman kalian, akhirnya mereka mendapatkan Juara 1 dalam acara
Festival Gunung Slamet.
Murid : (tepuk tangan) prook..prookkk..prookkkkkkk..
Pak KS : Saya
mengucapkan terima kasih kepada tim pentas seni dan semua pihak yang mendukung.
Festival ini akan terus dilestarikan, karena bentuk kearifan lokal ini bisa
dijadikan pegangan dalam mengarungi kehidupan era globalisme dengan tetap
berpijak pada kearifan lokal kita. Untuk itu, kita pertahankan prestasi ini
tahun depan.
Murid : (tepuk tangan) prook..prookkk..proookkkkk..
Pak KS : Kemudian yang kedua, ada kejadian yang
diluar dugaan kita semua, kalian tentunya sudah mendengar tentang tindakan
pencurian! Ternyata orang yang kita percayai sebagai keamanan sekolah, ternyata
justru membuat resah. Alhamdulilah pelakunya
sudah tertangkap, dan sekarang sudah diamankan oleh pihak yang berwajib. Ini
menjadi pelajaran untuk kalian semua, bahwa segala perbuatan harus menanggug
akibatnya. Pencurian merupakan tindakan kriminal, kalian harus menjadi generasi
yang tidak mudah tergiur dengan uang haram. Karena kalian adalah generasi
penentu yang akan menjadi pemimpin bangsa kedepannya.
9. DIRUANG
BENDAHARA OSIS
Flasback 1 minggu
yang lalu. Malam hari. Sepi sekitar jam 1 malam. Ada suara dari dalam ruang
bendahara OSIS. Caraka yang berjaga mengetahui sedang terjadi pencurian. Mereka
berdua mengintai.
Pono : To,
sekarang saja kita sergap maling itu?
Santo : (sambil mengeluarkan HP nya) Tunggu dulu
sebentar Pon. Aku sms dulu sama teman yang sedang ronda malam. Biar mereka
siap-siap kalau sampai kabur.
Pono : Ya
cepet, nanti keburu kabur malingnya.
3 Menit kemudian...
Santo :
Oke, mereka sudah siap.
Pono : Ya
sudah kita sergap sekarang?
Santo : Tak
hitung ya, 1,2,3..
Setelah tertangkap ternyata dia
adalah saptam baru itu. Awalnya akan diamuk massa, namun Pono dan Santo
mengamankan saptam itu ke Polsek yang memang tidak terlalu jauh. Setelah
diintrograsi, ternyata dia mengaku yang melakukan banyak kasus pencurian,
termasuk yang mencuri uang 1 juta milik Septi. Kejadiannya ketika sedang olah
raga, Saptam itu niatnya mengantarkna surat sakit.
Setelah diselidiki, ternyata sertifikat
saptam itu juga palsu. Akhirnya, dengan tertangkapnya pencuri yang sebenarnya. Maka
hubungan Udin dan Rifki kembali seperti sediakala, Rifki dan Sukma pun kembali
mesra. Udin masih tetap dengan sepeda khasnya. Dia berusaha memberikan yang
terbaik untuk sekolah dan orang tuannya. Dia yakin, kesederhanaan adalah sebuah
kemewahan...