Kantor Kepala Desa Selanegara (dokpri) |
arifsae.com - Desa Selanegara
merupakan desa yang terletak di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga,
Jawa Tengah. Dari pusat kota menuju Desa Selanegara bisa di tempuh dengan jarak
sekitar 15 km dengan waktu tempuh sekitar 20 menit. Desa yang terletak setelah
Kecamatan Kaligondang ini memiliki luas 224 hektare. Desa Selanegara juga
berbatasan dengan desa-desa lain di sekitarnya. Sebelah Utara berbatasan dengan
Desa Sidanegara dan Desa Selakambang. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa
Cilapar. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kaligondang. Serta sebelah Timur
berbatasan dengan Desa Selakambang dan Desa penolih.
Desa Selanegara
memiliki 4 wilayah dusun atau dukuhan yang masing-masing di kepalai oleh Kadus.
Pada dusun pertama terdapat 2 kedukuhan yaitu Dukuh Sidarini dan Dukuh
Sanggrahan. Kemudian, pada dusun kedua terdapat 3 kedukuhan yaitu Dukuh
Kalimenyeng, Dukuh Kesamen, dan Dukuh Sabrang. Selanjutnya, dusun ketiga
terdapat 1 kedukuhan yaitu Dukuh Sudimara yang disitu terdapat 3 wilayah RT.
Terakhir, dusun keempat terdapat 3 kedukuhan yaitu Dukuh Kamal, Dukuh Slegara,
dan Dukuh Pegaden.
Desa Selanegara atau
orang sering menyebut dengan sebutan Kesamen berawal dari kisah cerita rakyat.
Bahwa zaman dahulunya di desa ini terdapat sebuah batu negara (dalam bahasa Jawa
batu berarti sela). Batu negara tersebut merupakan satu titik suatu negara.
Dulu Desa Selanegara ini adalah tempat berkumpulnya para tentara-tentara
Belanda yang mayoritas menetap di kedukuhan Sanggrahan. Pada dusun inilah yang
terkenal sebagai Kesamen karena dahulunya dimana ada sebuah sekolah tempat
ujian atau dalam bahasa Belanda (tentamen) untuk para tentara Belanda. Di sekolah
tersebut kebanyakan yang bersekolah disitu adalah orang-orang dari luar desa
yang jarak tempuh ke sekolah jauh atau yang di asal desanya tidak terdapat
sekolah dan kebanyakan dari mereka mengikuti kelas lanjutan.
Jadi, sejarah Desa
Selanegara ada dua. Pertama, arti Desa Selanegara yang memiliki artian yaitu
Batu Negara. Sedangkan yang Kedua, Kesamen adalah sebutan dari orang-orang desa
tersebut untuk menamai sekolah tempat ujian atau tentamen para tentara Belanda. Di katakan Kesamen karena kebanyakan
orang-orang tidak bisa menyebut tentamen
dengan bahasa Belanda atau lebih terbiasa menyebutnya dengan menggunakan bahasa
Jawa yaitu Kesamen.
Kembali kepada arti
Desa Selanegara yang konon katanya batu negara tersebut kini sudah tidak
terlihat atau jarang ditemui dan terkadang hilang di desa, jika penasaran
dengan batu ini bisa ditemui pada hari-hari tertentu atau hari yang dipercayai
oleh masyarakat sekitar dan anehnya lagi dari batu negara itu adalah batu
tersebut dapat mengeluarkan cahaya yaitu cahaya biru. Jarang sekali masyarakat
yang mengetahui keberadaan batu tersebut. Lokasi tempat untuk menemukan sang batu
negara tersebut terdapat di sekitar area persawahan sebelah Timur SMP N 1
Kaligondang sepanjang Kedukuhan Sidarini, sementara sekolah atau tentamen yang
dulu digunakan sebagai tempat ujian ada di SD N 1 Selanegara.
SD N 1 Selanegara
termasuk salah satu sekolah peninggalan Belanda. Sebutan Kesamen oleh
masyarakat yang ingin berkunjung kesana “Di tanya mau kemana?” Mereka menjawab
mau ke tentamen yang artinya sebuah
sekolah tempat ujian atau lidah mereka lebih mudah menyebut tentamen menjadi Kesamen. Pada dasarnya jika
ada orang yang ingin berkunjung ke Kesamen maka yang mereka maksudkan adalah
Desa Selanegara.
Sumber Referensi:
Narasumber
bernama Bapak Isma’il hasil wawancara pada tanggal 2 Oktober 2016.
Penulis Oktavia Dika Nadya Rahma