Balai Desa Selabaya (dokpri) |
arifsae.com - Desa Selabaya adalah
desa yang terletak di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Desa Selabaya
memiliki letak yang strategis, dikarenakan letaknya yang dekat dengan pusat
kota, pasar, maupun SPBU. Selain itu, Desa Selabaya juga terletak dekat dengan
sekolah-sekolah ternama di Purbalingga, seperti SMK Negeri 1 Purbalingga, SMK
YPT 1 dan lainnya. Saat ini Desa Selabaya sudah banyak dibangun
perumahan-perumahan. Berikut asal mula nama Selabaya yang penulis susun, sumber
yang penulis cari dari wawancara dan internet.
Desa Selabaya dahulunya
merupakan nama sebuah kerajaan yaitu Kerajaan Sela dan Kerajaan Baya. Dua
kerajaan itu masing-masing memiliki anak. Kerajaan Sela memiliki anak perempuan
yang cantik bernama Sesetya, tak hanya cantik rupa tetapi Sesetya juga cantik
hatinya. Suatu hari, Putri Sesetya merasa jenuh dan ingin berjalan mengelilingi
halaman kerajaannya, namun dia teringat pesan ayahnya yang melarangnya untuk
pergi ke belakang kerajaan yang sejak dulu dipagar dengan bambu kokoh dan
tinggi, Putri Sesetya terkenal patuh pada perintah ayahnya, hingga suatu hari Putri
Sesetya merasa jenuh dan sampai berfikir untuk melanggar larangan ayahnya.
Dia
pun berpikir bagaimana agar niatannya tidak diketahui oleh sang ayah, Putri
Sesetya pun meminta ditemani para dayang-dayangnya.
Para dayang sempat menolak, namun apa daya jika majikan sudah berkehendak, dan
akhirnya Putri Sesetya pun mendapat ijin para dayang sehingga mereka meyelinap
masuk ke halaman belakang kerajaan. Lalu Putri Sesetya pun melompat melewati
pagar tembok itu.
Putri Sesetya pun amat
terkejut saat melihat apa yang ada di balik pagar bambu itu, ternyata ada
sebuah sungai nan jernih dan akhirnya sang putri mendekat untuk merasakan
segarnya air sungai itu. Tak sabar putri pun menceburkan diri ke sungai tersebut,
namun putri merasa sedang ada yang mengamatinya, tanpa sadar ternyata ada
seorang laki-laki tampan yang memang sedang mengamatinya.
Laki-laki itu kagum
akan kecantikan Putri Sesetya, tanpa berkata Putri Sesetya pergi meninggalkan
lelaki itu. Sesampainya di kerajaan, sang putri bergegas masuk ke kamarnya agar
tidak diketahui oleh ayahnya, sang putri terbayang-bayang akan wajah lelaki
itu. Pertemuan mereka pun berlanjut dan ternyata lelaki itu merupakan seorang
pangeran yang bernama Pangeran Sabrang. Hubungan mereka pun semakin dekat dan
akhirnya tercium oleh ayahnya, sang ayah marah karena anaknya menjalin hubungan
dengan anak Raja Baya yang menjadi musuh bebuyutannya, sejak itu Putri Sesetya
dikurung didalam kamar. Ternyata pagar bambu itu merupakan batas antara dua
kerajaan itu, setiap hari Pangeran Sabrang selalu menunggu Putri Sesetya di
sebuah batu besar dipinggiran sungai tersebut.
Hingga suatu hari
pangeran menunggu putri yang tak kunjung datang, pangeran pun khawatir dan pada
suatu malam saat para penjaga terlelap sang pangeran menyelinap masuk kedalam kerajaan.
Pangeran mendengar isak tangis dari Putri Sesetya, tanpa ragu pangeran pun
menyelinap masuk kedalam kamar sang putri. Pangeran membawa sang putri pergi,
dan keesokan harinya Raja Sela menyadari bahwa putrinya tak ada di kamar.
Raja
Sela pun murka dan menyerang Kerajaan Baya, pada saat peperangan berlangsung,
datanglah Putri Sesetya bersama Pangeran Sabrang. Raja Baya mengetahui hubungan
anaknya bersama putri dari musuh bebuyutannya, akhirnya Raja Baya murka. Dan
mengarahkan anak panahnya ke arah Putri Sesetya, dengan sigap Pangeran Sabrang
melindungi Putri Sesetya. Akhirnya pangeran Sabrang terkena anak panah itu dan
jatuh kedalam sungai perbatasan dua kerajaan tersebut, sungai itu pun berubah
menjadi merah darah. Sejak itu daerah tersebut dinamakan Kalimanah, dan nama
Selabaya merupakan nama gabungan dari dua kerajaan tersebut “Sela” dan “Baya”.
Sumber Refrensi:
ganesha50.blogspot.co.id /2012/02/asal-usul-kalimanah.html?m=1,
diakses tanggal 22 Oktober 2016.
Wawancara dengan Ibu Ekowati
Setyaningsih, pada tanggal 24 Oktober 2016.
Wawancara dengan Bapak Agus Setyo Adi,
pada tanggal 24 Oktober 2016.