Kantor Desa Kalikajar |
arifsae.com - Desa Kalikajar adalah salah satu desa yang cukup luas yang
berada di Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga. Jarak Desa Kalikajar
dari pusat kota Purbalingga kurang lebih sejauh 2,5 km dan dapat ditempuh dalam
waktu kurang lebih selama 15 menit. Batas-batas Desa Kalikajar yaitu sebelah
Utara berbatasan dengan Desa Slinga, sebelah Timur berbatasan dengan Desa
Kembaran Wetan, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sempor dan sebelah Barat
berbatasan dengan Desa Penaruban. Desa Kalikajar ini terdiri dari 8 RW (rukun
warga) dan disetiap RW terdiri sekitar 5 sampai 7 RT (rukun tetangga). Sekarang
ini Desa Kalikajar dipimpin oleh kepala desa yaitu Bapak Ayatno.
Saya
mengambil cerita asal usul Desa Kalikajar, yang awal mulanya berasal dari kata
Kalikajar yang diambil dari sebuah kisah yang turun temurun diceritakan oleh
para sesepuh atau orang-orang terdahulu yang berada di Desa Kalikajar.
Diceritakan pada zaman dahulu hidup seorang laki-laki yang sudah mulai berumur,
beliau berasal dari Desa Purwareja (sekarang menjadi nama salah satu dusun yang
ada di Desa Kalikajar) yang bernama Ki Ageng Mertandaka, mulanya Purwareja
sendiri adalah kawasan hutan yang dihuni oleh Ki Ageng Mertandaka beserta
rombongannya.
Ki Ageng Mertandaka
dikenal sebagai seorang lelaki yang gagah dan berani yang walaupun sudah mulai
berumur, Ki Ageng Mertandaka juga dikenal sebagai seorang yang gemar mengembara. Ki Ageng Mertandaka seperti biasanya
mengembara bersama dengan rombongannya
dan Ki Ageng Mertandaka telah dianggap oleh rombonganya sebagai seorang
pemimpin dalam rombongan tersebut. Ki Ageng Mertandaka bersama rombongannya
mengembara tanpa tujuan setiap hari. Mereka mengembara hanya untuk mencari
makan bersama.
Hingga tiba pada suatu saat
Ki Ageng Mertandaka tertidur lelap dan Ki Ageng Mertandaka bermimpi,
beliau didatangi oleh seseorang yang tidak dikenailnya. Seseorang tersebut
memberikan wangsit atau suatu hal kepada Ki Ageng Mertandaka beserta
rombonganya untuk mengembara menuju barat hutan. Dan sewaktu Ki Ageng
Mertandaka terbangun dari tidurnya, Ki Ageng Mertandaka langsung memberitahukan
wangsit atau hal tersebut kepada rombongannya. Dan pada saat itu juga Ki Ageng
Mertandaka beserta rombongannya langsung pergi ke arah Barat hutan.
Sekian lama waktu Ki Ageng Mertandaka dan rombongan
berjalan, mereka merasa kelelahan. Berhari-hari mereka berjalan kearah Barat
hutan dengan sesekali Ki Ageng Mertandaka beserta rombongan beristirahat untuk
melepas rasa lelahnya. Hingga suatu hari menjelang malam Ki Ageng Mertandaka
dan rombongan beristirahat dan rombongan membuka lahan hutan tersebut untuk
mereka beristirahat. Ki Ageng Mertandaka dan rombongan merasa nyaman di tempat
tersebut dan Ki Ageng Mertandaka tertidur, dalam lelapnya Ki Ageng Mertandaka
bermimpi dan diberi petunjuk oleh seseorang yang beliau tidak ketahui namanya,
yang Ki Ageng Mertandaka ketahui hanya beliaulah yang memberi wangsit untuk
pergi kearah Barat desa pada waktu itu.
Orang yang berada didalam mimpi Ki Ageng Mertandaka berpesan
untuk merawat daerah tersebut dengan sepenuh hati dan mengolah lahan didaerah
tersebut dengan sebaik-baiknya dan daerah tersebut dibuka untuk dijadikan
pemukiman. Setelah Ki Ageng Mertandaka terbangun dari tidurnya, beliau langsung
menceritakan mimpinya kepada rombonganya, dan seketika itu rombongan Ki Ageng
Mertandaka bergegas untuk membersihkan daerah tersubut.
Setelah lama mereka bekerja merekapun beristrahat. Rombongan
Ki Ageng Mertandaka mempunyai kebiasaan apabila beristirahat mereka duduk
dengan berjajar-jajar. Melihat kebiasaan tersebut Ki Ageng Mertandaka menamai
daerah tersebut dengan nama KALIKAJAR dengan maksud kalih yang berarti dengan
atau bersama dan jajar yang berarti duduk berjajar-jajar. Dan sekarang nama
MERTANDAKA dijadikan sebagai nama lapangan sepak bola yang baru diresmikan pada
bulan Agustus 2016 tepatnya di Desa Kalikajar.
Sumber Referensi:
http://xkajar.blogspot.co.id/2014/03/asal-usul-desa-kalikajar.html., diakses tanggal 22 Oktober 2016.