Kantor Kepala Desa Selabaya (dokpri) |
arifsae.com - Desa Selabaya merupakan
sebuah desa yang terletak di Kabupaten Purbalingga, khususnya Kecamatan
Kalimanah. Sekarang desa ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang bernama Ibu
Sri Pangestu atau biasa di panggil Bu Ipang.
Dahulu kala di pinggir kota Purbalingga berdiri
kerajaan yang amat megah bernama Kerajaan Sela. Raja Sela mempunyai seorang
putri yang konon katanya memiliki wajah yang sangat cantik. Ia bernama Sesetya.
Dan ia biasa dipanggil Putri Setya. Bukan hanya cantik wajahnya saja, tetapi
hatinya pun cantik, sehingga banyak laki-laki yang ingin meminangnya untuk
dijadikan istri. Namun belum ada satupun laki-laki yang bisa menarik perhatian
Putri Setya. Dan Putri Setya menolak laki-laki yang mencoba untuk mendekatinya.
Suatu hari, Putri Setya yang sedang duduk dan merasa
jenuh mengajak dayang-dayangnya untuk pergi berjalan-jalan sebentar untuk
menikmati udara diluar. Tiba-tiba pada saat Putri Setya berada di pelataran, ia
teringat akan larangan ayahnya, yaitu Raja Sela melarang agar tidak pergi ke
belakang kerajaan yang sejak dulu sudah di pagari dengan bambu yang kokoh dan
tinggi yang kini hanya tampak semak-semak belukar menyelimuti pagar bambu itu.
Sejak kecil sampai sekarang ini, Putri Setya sangat patuh terhadap orangtuanya,
apalagi kepada ayahnya. Namun pada suatu hari Putri Setya merasa sangat jenuh,
dan ia berfikir untuk melanggar perintah ayahnya yang sejak dulu selalu
dipatuhinya. Kemudian Putri Setya kembali ke kamarnya dan memikirkan tentang
bagaimana caranya agar ayahnya tidak mengetahui niatnya itu. Puti Setya meminta
ditemani dayang-dayangnya. Mereka pun sempat menolak namun apadaya mereka hanya
seorang dayang yang harus patuh kepada majikannya.
Kemudian Putri Setya
beserta dayang-dayangnya tersebut mencoba untuk menyelinap untuk pergi ke
belakang kerajaan dan dengan dibantu oleh dayang-dayangnya, Putri Setya
memanjat semak belukar yang amat tinggi itu. Ia terkejut, ternyata dibalik
pagar rahasia itu mengalir sebuah sungai yang amat jernih. Ia pun langsung
melompat pagar dan menghampiri sungai itu untuk merasakan kesegarannya. Ketika
ia menyeburkan diri kesungai, ternyata ada seorang laki-laki tampan yang sejak
tadi mengamatinya. Lelaki itu mendekati sang putri karena kagum akan kecantikannya,
begitu juga dengan sang putri, ia kagum akan kegagahan lelaki itu. Tanpa
berkata apapun, sang putri bersama dayang-dayangnya pergi begitu saja.
Sesampainya di kerajaan, sang putri langsung menuju kamar tanpa menghiraukan
pertanyaan ayahnya. Ia terus membayangkan wajah lelaki itu.
Pertemuan mereka pun
berlanjut. Mereka saling berkenalan dan lelaki itu ternyata adalah seorang
pangeran yang bernama Pangeran Sabrang. Hubungan mereka manjadi sangat dekat.
Tak disangka, ayah pun mendengar hubungan mereka dan ayah marah bahwa gadisnya
berhubungan dengan anak musuh bebuyutannya yaitu Raja Sela. Ia melarang
putrinya untuk berhubungan lagi dengan Pangeran Sabrang.
Suatu hari, ketika
pangeran merasa khawatir akan keadaan sang putri, ia bertekad menyelinap masuk
kerajaan untuk menemui dan membawa pergi sang putri. Tekad tersebut berhasil
dilakukan. Kemudian sang raja atau ayah dari Putri Setya mengetahui hal
tersebut, ia pun murka dan menyerang kerajaan baya. Kedua kerajaan pun
berperang di tengah derasnya sungai pertemuan Putri Setya dan Pangeran Sebrang.
Dan kejadian tersebut diberi nama selabaya dan kemudian di bentuklah desa yang
bernama SELABAYA.
Sumber
Referensi:
http://ganesha50.blogspot.co.id/2012/02/asal-usul-kalimanah.html.,
diakses tanggal 20 Oktober 2016.
Penulis Riko Nur Hudha