Balai Desa Kalimanah Wetan (dokpri) |
arifsae.com - Desa Kalimanah Wetan merupakan salah satu bagian dari
Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Kalimanah
Wetan termasuk salah satu desa yang dapat dikatakan makmur, hal tersebut
dikarenakan SDA yang dimiliki Kalimanah Wetan sangat melimpah. Terutama jika
dilihat dari sektor pertanian dan perkebunan.
Karena hal tersebut, maka banyak
rakyat Kalimanah Wetan yang bermata pencaharian sebagai petani. Namun, banyak
yang belum tahu bahwa sesungguhnya nama “Kalimanah Wetan” memiliki sejarah yang
menunjukan dari mana nama tersebut muncul.
Dari
banyak sumber yang telah tertera di Internet dapat diketahui bahwa sebenarnya
asal mula nama desa Kalimanah Wetan merupakan Legenda yang pernah terjadi masa
lampau. Diperkirakan pada tahun 1700an berdirilah sebuah kadipaten di sisi
selatan gunung Slamet. Kadipaten Wilahan namanya dan Ki Wilah sebagai
adipatinya.
Ki Wilah adalah mantan seorang panglima besar dari Kerajaan Mataram
yang kemudian diusir. Sehingga Ki Wilah pergi menuju ke arah Selatan gunung
Slamet untuk mendirikan Kadipaten. Dalam menjalankan pemerintahannya Ki Wilah
memerintah dengan bijaksana, adil dan penuh wibawa, sehingga rakyat pada masa
itu merasakan ketentraman dan kemakmuran.
Sampai
pada suatu saat datanglah segerombolan perampok yang mendatangi Kadipaten Ki
Wilah. Para perompok tersebut melakukan banyak tindakan yang tidak
berperikemanusiaan layaknya pencurian, pemaksaan, penyiiksaan dan lain
sebagainya. Mendengar hal tersebut Ki Wilah merasa marah dan tidak terima. Pada
akhirnya Ki Wilah turun tangan dan mengarahkan pasukannya untuk melawan para
perampok tersebut dan mengusir mereka dari Kadipaten tersebut.
Perang
tersebut pun berlangsung dengan sangat sengit dan hasil akhir dari peperangan
tersebut dimenangkan oleh Ki Wilah dan pasukannya. Para mayat perampok
tersebut dibuang ke sungai dan setelah
hari demi hari berlalu, para mayat tersebut membusuk dan mulai mengeluarkan
nanah. Dari situlah asal mula nama Kalimanah tercipta. Sedangkan nama
“Kalimanah Wetan” tercipta karena letak “Kali” yang berada di arah Wetan.
Setelah
kemerdekaaan Republik Indonesia diadakan beberapa kali penataan pemerintahan
daerah, hingga terjadi penggantian penyebutan kelurahan menjadi desa sampai sekarang.
Nama-nama tokoh yang pernah menjabat sebagai lurah atau kades desa Kalimanah
Wetan antara lain Broto Atmojo, Eyang Dongkol Yasmeja, Atmo Sukarjo, Sukaryo
Yudo Sunaryo, Kanapi (carteker), Ibu Kusmarkati, Karsiman, Ramelan, dan
sekarang (2014) Sentot Herlambang.
Itulah tokoh-tokoh yang pernah dan sedang
mengukir sejarah perjalanan desa Kalimanah Wetan. Karena jabatan Lurah atau
Kades bukan atas dasar keturunan maka anak-anak keturunannya tidak otomatis
menjadi kades, namun bekerja baik di sektor swasta maupun di pemerintahan,
sebut saja contoh Ir. Sigit Subroto, MT
putra Ibu Kusmarkati, Wahyu Ekonanto, SH. cucu Eyang Dongkol
Yasmeja, tidak menjabat kades, tapi
menjadi pegawai pada Kantor Pemerintah Kabupaten Purbalingga.
Kemudian untuk menunjang aktivitas kerja pemerintahan desa
maka dibangunlah balai desa Kalimanah Wetan, dengan memugar bangunan SD Negeri
2 Kalimanah yang merupakan bangunan tinggalan kolonial Belanda yang dibangun
tahun 1930. Balai Desa ini dibangun tahun 1976 ketika itu yang menjabat Lurah
Sukaryo Yudo Sunaryo. Desain gambar dikerjakan oleh Bapak Japar Rumekso guru
pada Sekolah Teknik Negeri 2 Purbalingga di Kalimanah. Kemudian di era
kepemimpinan Kades Ramelan balai desa mengalami renovasi lagi, sampai menjadi bentuk yang megah seperti
sekarang ini.
Sumber Referensi:
http://kartama.net/index.php/10-kalimanah-wetan/1-asal-usul-nama-desa-kalimanah-wetan.,
dikases tanggal 5 November 2016.
Penulis Diman Wahyu Addifa