SMP di Karangjambu |
Karangjambu adalah salah satu desa di Kecamatan Karangjambu. Umumnya
mata pencaharian penduduknya adalah petani. Karangjambu terletak di sebelah
utara purbalingga, dan wilayahnya dekat dengan kaki gunung slamet, maka dari
itu cuaca di sini cenderung dingin. Dari kecamatan karangreja, membutuhkan
waktu sekitar 10 menit untuk sampai di desa Karangjambu (jarak sekitar 8 kilo
meter) melewati desa sirandu, danasari, dan purbasari. Jalanannya naik turun
dan berkelok-kelok, sehingga untuk orang yang belum terbiasa ke daerah ini akan
terasa sulit.
Untuk letak geografisnya, sebelah barat Karangjambu perbatasan
dengan desa pubasari (kec. Karangjambu), sebalah utara perbatasan dengan desa
sanguwatang (kec. Karangjambu), sebelah timur perbatasan dengan desa jingkang
(kec. Karangjambu), dan sebelah selatan perbatasan dengan desa ponjen (kec.
Karanganyar). Di karangjambu terdapat dua sekolah dasar yaitu SD Negeri 1
Karangjambu dan MI Ma’arif 1 Karangjambu, juga terdapat satu sekolah menengah
pertama dan satu sekolah menengah kejuruan
yaitu SMP Negeri 1 Karangjambu dan SMK Negeri 1 Karangjambu, kedua
sekolah tersebut letaknya berdekatan.
Untuk sumber daya alam yang dimiliki oleh desa Karangjambu ada dua
sektor, yaitu sektor persawahan dan perkebunan. Karangjambu juga mempunyai
hasil bumi yang beragam, diantaranya
kopi, kapolaga, padi, albasia, dan lain-lain. Desa karangjambu menjadi pusat
perbelanjaan untuk orang-orang di wilayah kecamatan karangjambu, karena pasar
utamanya ada di desa ini, tepatnya di dusun keseran. Berbagai macam barang
pokok dan kebutuhan di jual disini. Mulai dari jajanan ringan (seperti ondol,
intil, pasung, serabi, kemplang) sampai bahan sandang (seperti pakaian,
perabotan dst) semuanya di jual di sini.
Sejarah desa
Karangjambu dimulai oleh tokoh yang bernama syekh jambu karang. Syekh jambu
karang adalah salah satu tokoh penyebar agama islam. Ia adalah tokoh penyebar
agama yang setingkat dengan wali songo. Sejarah dimulai pada saat syekh jambu
karang dan para pengikutnya melakukan perjalanan dari kerajaan demak ke
kerajaan padjajaran. Mereka melewati wilayah yang di sebut bandingan.
Di daerah
tersebut, syekh jambu karang dan para pengikutnya melakukan peristirahatan.
Mereka membangun rumah dan tempat ibadah di sana. Mereka melakukan
peristirahatan selama beberapa bulan. Sampai pada akhirnya, syekh jambu karang
dan para pengikutnya kembali melanjutkan perjalanan, tetapi sebagian dari
pengikutnya memilih menetap di sana, kemungkinan karena mereka sudah nyaman di
daerah tersebut, jadi mereka memilih menetap di sana.
Selama menetap, para
pengikut syekh jambu karang tersebut membangun rumah-rumah di daerah bandingan.
Lama kelamaan, wilayah yang ditempati tersebut menjadi semakin luas, dan
akhirnya menjadi sebuah desa. Di karenakan yang pertama menemukan wilayah ini
adalah seorang tokoh yang bernama syekh jambu karang, maka desa ini dinamakan
desa karangjambu, (untuk menghargai jasanya), Dan jadilah desa yang selama ini
kita kenal.
Desa
karangjambu awalnya adalah bagian dari kecamatan karangreja, tetapi pada tahun
2001, sebagian wilayah karangreja, yaitu sekitar wilayah karangjambu menjadi
kecamatan sendiri, yaitu kecamatan karangjambu, dimulai dari desa Purbasari
(2001), desa Sirandu (2002), desa Karangjambu (2003), desa Sanguwatang (2004),
desa Jingkang (2005), dan terakhir desa Danasari (2006).
Sumber Refernsi :
hasil wawancara dengan bapak mardini (pembuat skripsi
peninggalan megalithikum dan
mitos syekh jambu karang)