Kantor Kepala Desa Karang Pule |
Desa Karang Pule merupakan Desa yang
berada di sebelah barat Desa Karang Winong, sebelah utara Desa Kramat, sebelah Selatan Desa Sokawera
dan sebelah timur Desa Sambeng Wetan.
Sejarah Desa Dari Desa Karang Pule
yaitu Dari Narasumber bernama Bapak Sanwirja (86) menyebutkan bahwa nama Desa
Karang Pule diambil karena dahulu pada Desa tersebut banyak tersebar tumbuhan
pohon Pule yang besar-besar dan kuat yang menjulang tinggi diberbagai tempat di
Desa Karang Pule, dengan banyaknya pohon Pule ini warga desa menamakan desa ini
Karang Pule, keputusan ini diambil karena untuk memberi pembeda atau
keidentikan dari yang desa ini miliki yaitu pohon Pule. Sehingga nama Karang
Pule Diambil dari nama Pohon Pule.
Bapak Sanwirja juga menyebutkan Nama
Karang pule diambil karena dahulu banyak pendatang yang datang
ke desa Karang Pule selalu dimuliakan oleh warga Karang Pule maksud dari
memuliakan yaitu warga desa Karang Pule bersikap ramah , murah senyum, nilai toleransinya
tinggi, intinya para pendatang akan diperlakukan dengan baik, sopan, tidak
diperlakukan beda antara warga asli desa Karang Pule dengan warga pendatang.
Sehingga nama Pule diambil dari kata memuliakan yang dalam bahasa jawanya yaitu
memuleaken. Oleh karena itu juga nama karang Pule diberikan untuk desa ini.
Dari sumber Bapak Sanwirja (86) menyebutkan
dahulu Desa Karang Pule sebenarnya memiliki wilayah yang belum cukup luas
seperti sekarang. Bahkan dahulu desa Karang Pule terbagi menjadi dua blok yaitu
Blok Karang Pule dan Blok Sengon, Blok Karang Pule ini wilayahnya dari
perempatan yang terdapat masjid Al – Jihad ke selatan sedangkan Blok sengon
wilayahnya dari perempatan yang terdapat masjid Al – Jihad ke utara. Pemberian
Blok Karang Pule ini diberikan karena di blok Karang Pule ini terdapat banyak
Pohon Pule.
Awal mula Desa Karang Pule memiliki
wilayah yang cukup luas dan berdiri sendiri ini karena bantuan dari para pemuda
zaman dahulu yang rela berkorban. Para Pemuda rela pergi ke Semarang karena
pusatnya di Semarang untuk melebarkan wilayahnya Desa Karang Pule.
Dari Narasumber yaitu Bapak Sanwirja
(86) menyebutkan dahulu dalam Blok Sengon ini yang memiliki brug atau tempat duduk – dudukan yang
biasanya juga digunakan sebagai batas yang sekarang lebih dikenal sebagai brug Lengger. Bapak Sanwirja (86)
menyebutkan nama ini diambil karena menurut bapak lurah dahulu menyatakan Desa
Karang Pule memiliki indang atau kekuatan yang disebut Indang Lengger. Dari nama inilah menyebabkan Desa Karang Pule Setahun
sekali atau beberapa tahun sekali harus mengadakan Pertunjukan wayang yang
terdapat Lengger atau yang penyanyi wanita dalam pertunjukan wayang.
Narasumber juga menyebutkan bahwa
desa Karang Pule harus menyediakan jarit lurik dan Baju Gadung dimaksudkan untuk
sesaji di brug Nardi yang terletak di
perbatasan Desa Karang Pule. Hal ini dimaksudkan karena agar tidak ada lagi hal – hal yang tidak diinginkan seperti untuk menghilangkan
para tlembuk atau para wanita nakal yang terdapat dalam Desa Karang Pule.
Sehingga tidak ada lagi wanita yang nakal dalam Desa tersebut dan juga untuk yang
dahulunya banyak orang gila yang terdapat di Desa Karang pule menjadi tidak ada
lagi orang gila yang ada di Desa Karang Pule ataupun di Desa tetangga. Namun karena
sekarang masyarakat sudah percaya adanya Agama sehingga kegiatan – kegiatan
seperti tadi diharamkan dilakukan.
Sumber
Referensi:
Wawancara
langsung dengan Bapak Sanwirja (86) pada tanggal 16 oktober 2016 di Desa Karang
Pule.