Kantor Kepala Desa Tetel dan Kepala Desanya |
Desa Tetel terletak di
Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah. Desa Tetel
berbatasan langsung dengan Desa Pengadegan (Kecamatan). Tepatnya disebelah
Selatan Desa Pengadegan, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pepedan, Sebelah
Timur dengan Desa Tegal Pingen, dan sebelah Barat Desa Sidareja. Desa Tetel
terbagi menjadi 3 wilayah Dusun yaitu: Dusun Bojong, Dusun Kubang Warak, Dusun
Sekar Teja. Desa Tetel terdiri atas 13 RT dan 6 RW. Jumlah penduduk Desa Tetel
berjumlah 2.726 jiwa yang terdiri dari laki-laki dengan 1.488 jiwa dan
perempuan dengan 1.238 jiwa. Luas wilayah dari Desa Tetel adalah 344,975 Ha. Mata
pencaharian penduduk utama adalah di bidang pertanian. Untuk menuju Desa Tetel
dari pusat kota Purbalingga membutuhkan sekitar setengah jam pejalanan.
Daerah di Desa Tetel
berkontur bukit, jadi di daerah itu banyak sekali jalanan menanjak dan menurun.
Akibat dari daerah yang berbukit-bukit sehingga bisa dimanfaatkan menjadi
daerah untuk camping bagi para
pecinta alam. Mata pencaharian utama warga Desa Tetel adalah sebagai petani yang
pada umumnya menanam tanaman Singkong, Jagung, dan berbagai tanaman pertanian
lainnya. Hampir setiap bulannya pasti ada musim panen, entah panen Kelapa, Jagung,
Ketela, Pepaya dan lainnya. Karena tanah di Desa Tetel yang subur sehingga
memungkinkan untuk menanam segala jenis tumbuhan industri sebagai pemasukan utama
warga Desa Tetel. Hal itulah yang membuat bidang pertanian menjadi mata
pencaharian utama warga desa dan membuat warga desa menjadi mandiri.
Belum ada sumber sejarah
yang jelas tentang Desa Tetel. Hanya ada sebuah cerita cerita yang turun-temurun
dan diceritakan oleh warga desa. Tapi menurut cerita
warga disana Desa Tetel berarti desa yang kelak menjadi desa yang padat oleh
penduduk, dikarenakan wilayah Desa Pengadegan yang mulai padat dan penduduk
beralih ke Utara yaitu Desa Tetel. Terbukti sekarang Desa Tetel menjadi desa
yang sangat padat penduduk, dan sangat ramai. Di desa ini terdapat situs Grumbul
Sekar Teja yang dipercaya akan menjadi pasar yang ramai suatu saat nanti, Pasar
yang nantinya akan menjadi pusat jual dan membeli warga Kecamatan Pengadegan
dan khususnya Desa Tetel dan sekitarnya. Pasar inilah yang akan menarik seluruh
warga Desa Tetel dan seluruh warga Kecamatan Pengadegan untuk tinggal dan
menetap di Desa Tetel.
Desa Tetel juga
mempunyai nenek moyang pendiri desa ini, yaitu Mbah Manguntapa. Mbah Manguntapa
merupakan tokoh masyarakat pada zaman dahulu yang dipercaya oleh warga Desa
Tetel dan sekitarnya merupakan seorang yang mempunyai kesaktian dan tidak ada
yang bisa menandinginya.Siklus pemakaman Mbah Manguntapa berada di komplek Pemakaman
Depok Desa Tetel. Komplek Pemakan Depo merupakan komplek pemakan umum yang
masih dijaga dan dirawat oleh warga desa sampai sekarang. Komplek Pemakaman Depok
berada di dusun Bojong. Di komplek Pemakaman Depok ada jejak sejarah atau
prasasti peninggalan, yaitu berupa 7 batu sedang yang letaknya pas untuk orang
melakukan sujud. Batu yang paling depan mempunyai bekas dahi kepala, dua batu
dibelakang ada bekas telapak tangan kanan dan kiri, dua batu dibelakang ada
bekas lutut kanan dan kiri, dan dua batu dibelakangnya lagi ada bekas telapak
kaki kanan dan kiri.
Konon pada jaman dahulu
Mbah Manguntapa bersemedi dan menyepi disini, saking khususnya si Mbah
Manguntapa tidak menyadari berapa lama dia bersemedi dan menyepi diatas batu
itu, hingga akhirnya Mbah Manguntapa hilang secara misterius. Dan sampai
sekarang belum ada warga yang menemukan Mbah Manguntapa. Dipercaya sosok Mbah
Manguntapa sering terlihat pada malam-malam tertentu di Komplek Pemakaman
Depok. Itulah mitos ataupun sejarah berdirinya Desa Tetel, Kecamatan
Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
Sumber
Referensi:
http://kotaperwiraa.blogspot.co.id/2016/05/asal-usul-desa-tetel.html.,
diakses tanggal 22 November 2016.