Kantor Kepala Desa Karanglews |
Desa
Karanglewas terletak di Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Desa Karang Lewas berbatasan dengan Desa Dawuhan di sebelah Barat, di sebelah
Timur berbatasan dengan Desa Brobot, di sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Munjul Luhur, dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Gemuruh.
Menurut
narasumber, pada waktu itu sejarah Desa Karanglewas masih ada kaitannya dengan
berdirinya Kabupaten Purbalingga, ceritanya dahulu Kyai Arsakusuma atau Kyai
Arsantaka meninggalkan Kadipaten Onje untuk berkelana ke arah Timur, lalu Kyai
Arsakusuma sampai di Desa Masaran dan mengambil anak angkat dari Kyai
Wanakusuma yang masih keturunan dari Kyai Ageng Giring di Mataram.
Kyai
Arsakusuma dijadikan demang di Kademangan Pagendolan (termasuk di Desa Masaran)
yang masih berada di suatu wilayah pemerintahan Karanglewas dipimpin oleh
Tumenggung Dipayuda I. Dahulu, ketika masa Kyai Arsakusuma terjadilah Perang Jenar
yang merupakan peperangan antara Mangkubumi dengan Paku Buwono II, perang ini
terjadi karena Mangkubumi merasa tidak puas dengan sikap kakaknya yang terlalu
lemah terhadap pemerintahan Belanda. Ketika terjadi Perang Jenar, Kyai Arsakusuma
masuk ke dalam pasukan Kadipaten Banyumas yang membela Paku Buwono. Karena jasa
dari Kyai Arsakusuma kepada Kadipaten banyumas, Adipati Banyumas yaitu Raden
Tumenggung Yudanegara mengangkat Kyai Arsayuda (anak dari Kyai Arsakusuma)
menjadi menantunya. Lalu seiringnya berjalannya waktu, Kyai Arsayuda dijadikan
Tumenggung Karanglewas yang diberi gelar
Raden Tumenggung Dipayuda III.
Ketika
masa pemerintahan Kyai Arsayuda atas saran yang diberikan oleh ayahnya yaitu
Kyai Arsakusuma, pusat pemerintahan Karanglewas dipindahkan dari Karanglewas ke
Desa Purbalingga. Lalu setelah dipindahkan Desa Purbalingga, wilayah ini
dijadikan sebagai pusatnya kabupaten, dan dengan diiringi pembangunan pendopo
Purbalingga dan Alun-alun Purbalingga.
Dahulu
ketika karang lewas masih dijadikan pemerintahan Karanglewas, lalu berdiri 3
daerah yang menjadi pusat pemerintahan Karanglewas yaitu Kauman, Pungkuran, dan
Brubahan. Ketiga daerah tersebut sangat dikenal oleh masyarakat yang berada di
Desa Karanglewas. Menurut dari apa yang diketahui oleh ayah saya, daerah Kauman
berada di daerah RT 01 Desa Karanglewas. Daerah Pungkuran berada di daerah RT
04 sampai dengan RT 05 Desa Karanglewas, dan daerah Brubahan berada di daerah
RT 07.
Desa
Karanglewas dibagi menjadi empat dusun. Dusun yang pertama terletak di daerah
Nderik Kidul. Dusun yang kedua terletak di daerah Nderik, tepatnya berada di
wilayah RT 04 sampai dengan RT 07. Dusun yang ketiga berada di wilayah RT 08
sampai dengan RT 10. Dan dusun ke empat yang terakhir berada di daerah Ndukuh
(dulu dinamai kadipaten dukuh) tepatnya di wilayah RT 11 sampai dengan RT 14.
Sekarang
banyak kalangan orang yang datang ke Desa Karanglewas untuk bertempat tinggal
disana, baik dari pulau Jawa maupun luar pulau Jawa. Mereka datang silih
berganti untuk bertempat tinggal. Desa Karanglewas juga terkenal dengan sisi
religiusnya. Di Desa Karanglewas banyak sekali tempat pendidikan Al-quran bagi
siapa saja yang ingin belajar untuk mengaji dari kalangan orang tua maupun
kalangan anak-anak atau remaja. Pada saat hari raya besar seperti hari raya
Idul Fitri maupun Idul Adha pasti Desa Karanglewas selalu mengadakan takbir
keliling dari tahun ke tahun dan warga pun menanggapinya dengan positif dan
dengan penuh kebahagiaan dan ucapan rasa syukur. Sekian penjelasan tentang
sejarah Desa Karanglewas.
Sumber
Referensi :
Wawancara dengan
Bapak Taufik, Kepala Desa Karang Lewas pada tanggal 30 Oktober 2016.
Aninda Richma Karina, XI IPS2 SMANDA 16/17 |