Bersama Lintang Kumalasari, Zakhnes Daniar dan Hikmah Novandari |
arifsae.com - Pada 24
April 2016, diadakan lomba Debat Intelektual antara SMA/SMK/MA se-kabupaten
Purbalingga. Kami mendapatkan juara Harapan 1. Kali ini saya akan memberikan
contoh artikel yang digunakan sebelum mengikuti debat, karena harus
menyelesaikan artikel terlebih dulu. Berikut artikel yang diikutkan dalam lomba
Debat Intelektual.
***
Pada era globalisasi, tempat wisata
menjadi hal yang ramai diperbincangkan oleh masyarakat. Hal tersebut sangat
erat kaitannya dengan perkembangan teknologi dan informasi, karena dengan
perkembangan teknologi pada saat ini dapat mempermudah masyarakat dalam
mengakses informasi. Salah satu contoh adalah informasi mengenai lokasi wisata
yang ada disekeliling kita. Informasi yang diperoleh dapat diakses melalui
salah satu teknologi disekitar kita, yaitu gadget dengan menggunakan
layanan internet.
Dengan adanya internet, masyarakat bisa
memperoleh informasi guna menambah wawasan. Namun, saat ini para remaja
acapkali menyalahgunakan gadget untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
Mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya fungsi gadget itu sendiri dapat
digunakan sebagai media untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang bersifat
positif. Melalui perkembangan teknologi ini, salah satunya hal positifnya dapat
memberikan informasi bagi seseorang untuk menemukan hiburan. Karena pada
dasarnya masyarakat memang membutuhkan refreshing untuk
menyegarkan pikiran kembali.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) yang terus meningkat, seharusnya dapat mengembangkan potensi
pariwisata di Kabupaten Purbalingga. Dengan adanya berbagai macam wisata yang
ada di Purbalingga ini, dapat menjadi sumber devisa untuk Pemerintah Kabupaten
Purbalingga. Dengan demikian, kemajuan IPTEK dapat dijadikan sarana bagi
pemuda untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di Purbalingga, karena para
pemuda tidak bisa dilepaskan dengan perkembangan IPTEK. Namun, potensi wisata
budaya apa yang ditawarkan oleh Purbalingga bagi para wisatawan?
Wisata Alam
Desa Serang merupakan desa yang berada
didekat Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 650-1300 mdpl dan memiliki
kawasan perkebunan luas, serta dikenal sebagai desa Agrowisata dengan produk
utama buah Strawberry. Desa Serang terletak di Kecamatan Karangreja, Kabupaten
Purbalingga. Suasana sejuk dengan suhu rata-rata 20° C yang membuat desa ini
memiliki tanah yang subur untuk lahan pertanian dan perkebunan. Buah Strawberry
saat ini menjadi ciri utama dalam sektor agrowisata di Desa Serang dan bagi
setiap pengunjung dapat memetik langsung buah tersebut dari ladang para petani.
Desa Serang memiliki fasilitas yang
memadai untuk berwisata antara lain Rest Area Lembah Asri yang dikelola
sebagai pusat aktifitas wisata yang dilengkapi wahanan permanian seperti highrope,
flyingfox, atv, jasa berkuda, giant swing, hingga kegiatan
outbound training serta gathering dapat anda lakukan di desa ini.
Selain itu, Desa Serang juga menyediakan paket camping hingga pendakian
ke Gunung Slamet dengan pemandu dari masyarakat setempat. Desa Serang juga
memiliki banyak villa dan masyarakat menyediakan home stay bagi
para pengunjung yang ingin lebih menikmati suasana di desa tersebut (Dinas
Pariwisata Purbalingga, 2015).
Festival Gunung
Slamet
Selain wisata alam, ada wisata yang
berpotensi menjadi daya tarik. Salah satu event budaya untuk mengembangkan
potensi wisata di Desa Serang adalah Festival Gunung Slamet. Festival ini
pernah diselenggarakan pada tanggal 4-6 Juni 2015 oleh Pemerintah
Kabupaten Purbalingga. Pada Festival Gunung Slamet terdapat ruwatan dan
festival budaya dari lima kabupaten di sekitar Gunung Slamet, yaitu Banyumas,
Tegal, Brebes, Pemalang, dan Purbalingga.
Selain untuk memperkenalkan tentang
wisata alam yang ada di serang, festival ini sekaligus untuk mengunggulkan
budaya lokal, yaitu dengan proses pengambilan air dari Tuk Sikopyah,
arak-arakan tumpeng, gunungan hasil bumi, arak-arakan kesenian tradisional, dan
pawai budaya. Dengan demikian, budaya lokal yang belum diketahui masyarakat
luas dapat diketahui dengan mudah. Selain itu, Festival Gunung Slamet dapat
diadakan kembali guna menjadi kearifan budaya lokal untuk mempromosikan
pariwisata dan ekonomi kreatif.
Event Festival Gunung Slamet ini
menjadi salah satu ajang untuk mempromosikan wisata budaya yang ada di
Purbalingga. Event ini seharusnya dapat berjalan setiap tahunnya karena
kegiatan ini memiliki banyak keunggulan yang dijadikan sebagai tombak bagi para
pemuda untuk meningkatkanb rasa cinta budaya lokal terutama pada wisatanya
dalam hal mengembangkan potensi kearifan lokal di Purbalingga. Dalam kegiatan
semacam ini pemuda ikut serta bekerja sama dalam menyukseskan kegiatan yang
dapat membangun Purbalingga perwira (Kompas.com, 2015).
Peran Pemuda
Ada banyak cara untuk melestarikan
budaya dengan memperkenalkannya kepada halayak umum. Salah satunya dengan
memanfaatkan teknologi yang ada seperti gadget. Wisata alam yang ada di
Desa Serang dapat kita perkenalkan dengan cara mengeksplor terlebih dahulu,
kemudian memfoto potensi wisata dan budaya lokal di Purbalingga yang kita
temui, salah satunya adalah kegiatan Festival Gunung Slamet yang ada di Serang.
Kita dapat memotret berbagai serangkaian kegiatan yang bermakna budaya lalu
mengupload atau mengunggah kebeberapa situs yang ada di internet seperti
website, instagram, facebook, twitter, path,
line, dan situs jejaring sosial lainnya.
Metode ini dapat dilakukan oleh
masyarakat umum khusunya para remaja untuk turut andil dalam meningkatkan
aktifitas kearifan lokal di Purbalingga, karena dapat mempromosikan berbagai
potensi wisata di Purbalingga umumnya dan Desa Serang khususnya. Sehingga
keindahan Festival Gunung Slamet ini tidak hanya di nikmati warga Desa Serang
saja, namun wisata dan budaya ini dapat terekspos di media sosial.
Akhirnya
melalui pengenalan ini, masyarakat di dunia luar dapat memiliki rasa simpatik
dan tertarik akan pesona wisata dan keberagaman budaya yang ada di Desa Serang
Kabupaten Purbalingga. Salah satu aksi nyata pemuda di Purbalingga yaitu
pembuatan akun-akun yang ada di media sosial, misalkan akun instragram
@explorepurbalingga, dimana akun tersebut banyak menampilkan
postingan-postingan foto yang menarik beserta informasi mengenai berbagai
wisata indah yang ada di Purbalingga. Semoga para pemuda saat ini, yang sadar
teknologi bisa memanfaatkan tehnologi secara bijak, dan bangga akan budaya
lokal yang ada di daerahnya sendiri.
Naskah diikutkan dalam Lomba Debat Intelektual ke-2 BPPD tahun 2016, mendapat Juara Harapan III. bersama Hikmah Novandari, Lintang Kumalasari, Sakhnes Daniar.