Kelurahan Purbalingga Wetan |
Di Kecamatan Purbalingga
terdapat berbagai kelurahan,
salah satunya ialah kelurahan Purbalingga Wetan
ini terletak di sebelah Timur
Kabupaten Purbalingga.Purbalingga Wetan
merupakan kelurahan yang cukup luas dengan jumlah penduduk yang cukup padat di
Purbalingga Wetan memiliki banyak kerajinan seperti kerajinan irus yang terbuat
dari batok kelapa yang dibuat oleh warga masyarakat sekitar Purbalingga Wetan
di Purbalingga Wetan juga terdapat kentongan yang terkenal dengan kentongan kingsan
(Wingking Kejaksaan) yang artinya belakang kantor kejaksaan.
Di
Purbalingga Wetan terdapat beberapa sekolah negeri sepertiTK Aisyah,TK Pertiwi,
SD N 1 Purbalingga Wetan,dan SD N 3 Purbalingga Wetan. Purbalingga
Wetan ini memiliki beberapa daerah seperti Jl. Wawet,Jl.Let.
Kol Isdiman,Stabelan, dll. Daerah Stabelan ini terletak di belakang TK Aisyah,
daerah Stabelan termasuk daerah yang cukup luas dan cukup akan penduduknya.
Nama Stabelan ini diambil saat pada zaman penjajahan Belanda sebelum tahun
1945. Indonesia di jajah oleh Belanda cukup lama
yang membuat rakyat Indonesia menderita. Belanda menjajah Indonesiadi berbagai
daerah seperti Purbalingga,
salah satunya di daerah yang diberi nama Stabelan
ini.
Asal
usul nama Stabelan berawal dari zaman penjajagan Belanda. Pada
zaman penjajahan Belanda, meriam merupakan senjata yang digunakan secara umum.Meriam
adalah bom yangdilemparkan ke kawasan lain yang bertujuan untuk
memusnahkan kawasan atau rakyat Indonesia. Meriam itu ditembakan dengan
menggunakan alat yang panjang seperti teropong dan alat untuk menyagak atau
sebagai penegak meriam bernama “stable”.Biasanya stable dan meriam ini sangat berat. Bunyi meriam yang di lemparkan
dari alat yang ditegakan olehstable ini sangat keras,tembakan dari
meriam juga sangat beresiko besar karena bisa menghancurkan kawasan atau daerah
tersebut yang terkena tembakan dari meriam atau dimana meriam itu jatuh.
Biasanya
meriam yang di lemparkan jatuhnya akan sangat jauh seperti meriam di lemparkan
dari Purbalingga dan meriam tersebut akan jatuh di Banjarnegara. Daerah
stabelan ini juga terdapat gudang untuk menyimpan stable yang baru
keluar dari pabrik,jumlah stable ini di gudang tersebut jumlahnya sangat
banyak,apabila ingin dipakai maka stable tersebut akan dikeluarkan dari
gudang. Selain terdapat gudang untuk menyimpan stable di daerah ini juga
terdapat kandang atau tempat kuda. Masyarakat sekitar biasa menggunakan kuda
untuk bekerja seperti andhong atau dokar
dan untuk transportasi masyarakat
sekitar serta untuk keperluan yang lain,sehingga masyarakat tersebut banyak
yang memiliki kuda.
Dengan
berjalannya waktu dengan berbagai usaha akhirnya bangsa Indonesia bisa merdeka pada tanggal 17 agustrus 1945. Sehingga
para penjajah Belanda pun dapat terusir dan bangunan-bangunan bekas Belanda ada
yang sudah di bongkar dan belum,termasuk bangunan gudang untuk menyimpan stable
dan tempat atau kandang kuda ini sekarang sudang dibongkar yang sudah dijadikan
rumah penduduk daerah Stabelan.Maka dari
itu, daerah Stabelan
yang berada di Kecamatan Purbalingga Wetan
diberi nama Stabelan karena di ambil dari nama stable atau alat
untuk mencagak atau lebih tepatnya sebagai alat penyegak dari meriam. Sampai
sekarang daerah ini masih bernama daerah
Stabelan dengan ditambah banyak jumlah penduduk dan daerah.
Sumber Referensi:
Sumber Referensi:
Wawancara dengan Mbah Nastangi (70 Tahun) pada tanggal 5 November 2016.
Sekar Zahra Putri Dewanti, XI IPS 2 SMANDA 16/17 |