Patung Kenalpot di Dusun Sayangan, Purbalingga Lor |
Dusun Sayangan adalah sebuah dusun yang berada di kelurahan
Purbalingga Lor. Dusun Sayangan sebenarnya terletak pada RW 03 kelurahan
Purbalingga Lor dan terletak pada Jalan Kiswadi,perbatasan langsung dengan
dusun Gang panca dan Brubahan di sebelah Baratnya,serta di sebelah Utara
langsung berbatasan dengan dusun Sida Mulya dan di sebelah Timur berbatasan
dengan dusun Blumbang dan dusun Kecepit,dan sebelah Selatan berbatasan dengan
dusun Gang Panca serta dusun Mbengang. Oleh karna itu, dusun Sayangan bisa
dikatakan sebagai dusun di tengah tengah kota atau central kota Purbalingga
dengan ciri khasnya patung kenalpot.
Nama Sayangan adalah berasal dari kata Sayang dan an,Sayang
bukanlah arti yang sesungguhnya, kata Sayang berarti tukang pengrajin dandang
atau pengrajin peralatan rumah tangga. Pendiri Sayangan adalah Bapak Haji Abu
Bakar,beliau adalah orang yang memberikan nama Sayangan, karena beliau adalah
juragan pengrajin dandang,oleh karena itu kata Sayangan di cetuskan oleh
beliau. Bapak Haji Abu Bakar memiliki anak 2,yaitu bapak Khasan Muhadi dan
Bapak Sodri,dan kebetulan Bapak Khasan Muhadi adalah kakek kandung saya sendiri,
karena ayah saya adalah salah satu anak dari Bapak Khasan Muhadi atau lebih
tepatnya anak ke-15 dari Bapak Khasan Muhadi. Bapak Khasan Muhadi memiliki anak
20 dari 2 istrinya dan anak pertamanya juga menjadi salah satu pencetus usaha
kerajinan kenalpot di dusun Sayangan. Sedangkan Bapak Sodri mempunyai anak 8,
dan anak pertamanya juga menjadi pencetus usaha pengrajin Kenalpot di dusun
Sayangan. Sehingga penemu dusun Sayangan dengan pencetus usaha pengrajin Knalpot
di dusun Sayangan adalah satu keluarga,karena pencetus usaha pengrajin Knalpot
di Sayangan adalah cucu dari Bapak Haji Abu Bakar atau bisa di sebut sebagai
pencetus dusun Sayangan.
Banyak orang yang menganggap bahwa dusun Sayangan adalah dusun
pengrajin Knalpot,tetapi pada awalnya dusun Sayangan adalah dusun pengrajin
dandang atau peralatan rumah tangga yang berbahan kuningan,tepatnya di lakukan
oleh Bapak Hasan Yusuf serta Bapak Sultoni. Tetapi,semakin berjalannya
waktu,mereka mengalami kerugian yang besar sehingga mereka mempunyai pemikiran
untuk merubah pekerjaannya itu,akhirnya mereka memutuskan untuk membuat
kerajinan Knalpot untuk kendaraan pada zaman itu,dan mengirimnya keJakarta pada
tahun 1970. Dengan berkembangnya zaman,kerajinan Knalpot di Sayangan semakin
berkembang,bahkan sekarang telah terkenal hingga seluruh plosok Indonesia.
Bapak Hasan Yusuf berkembang pesat di Jakarta,hingga dia membuka toko Knalpot
di Jakarta Pusat, sedangkan Bapak Sultoni berkembang pesat di daerahnya sendiri
atau kota Purbalingga dan sekitarnya. Karena mereka berdua pada masa itu usahanya
sangat berkembang pesat,sehingga orang-orang Sayangan yang masih bertahan
menjadi pengrajin Dandang semuanya beralih menjadi pengrajin Knalpot dengan
bekerja kepada Bapak Hasan Muhadi dan Bapak Sultoni. Dari situlah usaha
kerajinan Knalpot berkembang di dusun Sayangan dan hingga sekarang dusun
Sayangan di kenal dengan "desa kenalpot".
Pemerintah Kabupaten Purbalingga sangat mengapresiasi keberhasilan
dusun Sayangan tersebut dengan mendirikan Patung Knalpot di dekat dusun
Sayangan. Oleh karna itu, patung Knalpot telah di kenal sebagai maskot dusu
Sayangan dan bahkan telah menjadi maskot kota Purbalingga selain patung Jendral
Soedirman dan patung-patung lainnya yang ada di Purbalingga.
Sumber Referensi :
Wawancara dengan ayah sendiri yang bernama Bapak Umron pada tanggal
16 November 2016
http://purbalinggaknalpot.blogspot.co.id/2013/03/sejarah-knalpot-purbalingga.html diakses tanggal 16 november 2016
Muhammad Firman Asysyidda, XI IPS 2 16/17 |