Membaca,
satu kata yang sudah akrab di telinga kita yaitu menghayati sebuah tulisan
dengan tujuan mengambil informasi maupun menghibur diri dengan karya yang telah
disusun sedemikian rupa oleh penulis untuk menarik perhatian pembaca. Banyak
orang mengatakan bahwa membaca adalah jembatan ilmu oleh karena itu, seseorang
yang senang membaca cenderung memiliki wawasan yang luas, membaca tidak semata
– mata hanya menambah wawasan tetapi juga memberikan rangkaian informasi yang
membuat kita lebih mengetahui tentang teknologi, bahkan sebagai sarana penenang
jiwa karena, dengan membaca otak kita akan terfokus pada bahan bacaan yang kita
baca dan melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapi, bagi sebagian orang
membaca adalah sebuah hiburan informatif yang sangat bermanfaat karena bacaan
yang ia konsumsi bersifat lucu seperti komik, cerita fiksi, anekdot, dan
pantun. Biasanya seorang pembaca yang haus informasi selalu memiliki rasa
“ketagihan” untuk terus membaca. Dengan demikian seseorang yang senang membaca
dan haus informasi akan memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan
orang yang tidak suka membaca. Sebuah
istilah mengatakan bahwa membaca setara dengan lidah pendeta yaitu
amalan membaca dapat membantu kita mendapat pengetahuan. Hal ini membuktikan
bahwa membaca merupakan suatu kebutuhan pokok yang telah melekat pada diri kita
dan tidak bisa ditawar untuk memiliki pengetahuan yang luas. Semakin giat kita
dalam membaca, maka semakin banyak pengetahuan yang akan kita peroleh.
Namun, rendahnya
minat baca di Indonesia negara yang kita tempati masih sangat memprihatinkan.
Bagaima tidak, hasil survey Unesco menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara
dengan minat baca masyarakat paling rendah di Asean. Terlebih lagi, faktor
minimnya minat baca di Indonesia masih sangat klasik yaitu, adanya anggapan
membaca merupakan sebuah perbuatan yang sia – sia, hanya membuang waktu, kuno,
melelahkan, bahkan tidak keren atau biasa disebut “cupu”. Selain itu majunya
teknologi seperti gadget membuat
masyarakat semakin larut dalam balutan tekhnologi dan malas membaca padahal, membaca merupakan suatu cikal bakal
kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang memiliki tingkat baca tinggi pastilah masyarakatnya
berkualitas, dan maju.
Kunci utama majunya
sebuah bangsa berada pada generasi penerusnya karena dimasa yang akan datang
pemerintahan, pertahan, dan perekonomian bagsa akan dikendalikan oleh generasi
muda, pemerintah Indonesia merencanakan pada beberapa tahun yang akan datang
yaitu tahun 2045 Indonesia akan menjadi negara maju (Indonesia Emas). Bagaimana
mungkin Bangsa Indonesia akan memiliki kejayaan jika masyarakat terutama
generasi mudanya saja memiliki minat baca rendah.
Mungkin banyak yang
bertanya – tanya apa sih yang dimaksud dengan minat baca? Kenapa sebuah kalimat
itu menjadi titik berat permasalahan rendahnya kualitas manusia di Indonesia?
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (KLBI), minat adalah keinginan,
kehendak, atau kesukaan. Sedangkan baca / membaca adalah melihat dan menghayati
apa yang tertulis. Jadi, yang dimaksud
dengan minat baca adalah suatu keinginan, kehendak, maupun kesukaan untuk
melihat dan menghayati apa yang tertulis. Minat erat kaitannya dengan hobi,
seseorang yang memiliki minat ataupun hobi terhadap suatu hal pasti akan
bersungguh – sungguh melakukan hal yang diminatinya, dengan demikian seseorang
yang memiliki minat baca akan bersungguh – sungguh pula dalam membaca. Biasanya
anak yang memiliki minat terhadap hal tertentu, bakat yang berkaitan dengan
minat anak tersebut akan muncul misalkan, seorang siswa memiliki minat baca
terhadap buku – buku fiksi, maka bakat yang berkaitan dengan itu akan muncul
seiring berjalannya waktu seperti membuat cerpen, mengedit bacaan, menulis
drama dan masih banyak lagi. Mengingat hal ini, minat masyarakat untuk membaca
merupakan hal yang utama.
Jika masyarakat
terutama generasi muda saja sudah berminat membaca, bukan tidak mungkin Bangsa Indonesia
akan menjadi negara “super power”
dimasa yang akan datang karena jika masyarakat sudah berminat tentu rasa
keingintahuan dan bakat yang berkaitan dengan hal itu akan muncul. Berarti di Indonesia
akan muncul talenta – talenta baru yang berkualitas dan dapat menuntun bangsa menuju
revolusi bangsa yang maju.
Terkait hal ini,
perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan memiliki andil dalam mewujudkan generasi
emas penerus bangsa gemar membaca.
Sebuah perpustakaan haruslah menarik agar
pengunjung yang datang merasa nyaman dan senang berada di dalamnya, membaca,
mencari informasi yang tertuang dalam setiap bacaan yang mereka baca. Mengingat
masa depan Bangsa Indonesia berada di tangan generasi muda yaitu pelajar, maka
perpustakaan sekolah sangat berpotensi menjadi sarana yang berpengaruh dalam
meningkatkan minat baca generasi muda. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh
perpustakaan sekolah adalah mengubah “ekspektasi” siswa tentang perpustakaan
sebagai tempat yang mengerikan, kuno, dan tidak menarik melalui peningkatan
fasiitas perpustakaan seperti ruangan ber-AC, pengadaan komputer, mesin
printer, ruangan perpustakaan yang bersih, gazebo dan koneksi internet gratis
berupa wifi. Dengan adanya fasiitas yang lengkap dan modern, maka kondisi
perpustakaan akan semakin nyaman, selain itu perpustakaan sekolah dapat meningkatkan
minat baca siswa melalui berbagai program yang dikemas semenarik mungkin untuk
menarik perhatian pengunjung.
Salah satu cara yang
efektif untuk meningkatkan minat baca siswa yaitu dengan modernisasi perpustakaan,
jika perpustakaan tidak segera diupgrade seiring
berjalannya waktu dan tekhnologi yang
terus berkembang bukan tidak mungkin dimasa yang akan datang perpustakaan akan
punah dan tidak diminati lagi..
Salah satu cara yang
dapat dilakukan dalam rangka modernisasi perpustakaan adalah mengubah tampilan
perpustakaan seperti pintu kaca otomatis, ruangan ber-AC, dinding berkarakter
yang sesuai dengan dunia pendidikan, absen menggunakan sidik jari (finjer print), tempat duduk yang
nyaman, peningkatan pelayanan, dan adanya aplikasi perpustakaan pintar yang
bisa mengakses semua keinginan pengunjung, serta rak buku yang menyatu dengan
dinding sehingga pembaca bisa langsung mengambil buku yang diinginkan melalui
rak buku di dinding yang telah terhubung dengan aplikasi perpustakaan pintar
sekolah tanpa memakan banyak tempat.
Melalui program
modernisasi perpustakaan ini, diharapkan minat baca generasi muda Bangsa Indonesia
akan meningkat karena anggapan mereka tentang perpustakaan sebuah tempat yang
kuno, tidak nyaman, dan kaku akan berubah. Kunci utama pada program modernisasi
perpustakaan adalah aplikasi perpustakaan pintar yang dibuat semenarik mungkin
untuk menarik perhatian pembaca, aplikasi ini dapat diisi program – program
perpustakaan yang menarik inovatif, dan efektif tanpa meninggalkan kesan modern
dan pelayanan terhadap member perpustakaan seperti kolom request book yang memungkinkan pembaca mengutarakan bahan bacaan
apa yang ia inginkan. Selanjutnya booklist
yaitu daftar buku yang langsung terhubung dengan koleksi buku di perpustakaan, program booklist ini memungkinkan pembaca mengetahui bahan bacaan apa saja
yang ada sekaligus mengambil buku yang berada di perpustakaan, karena aplikasi
ini terhubung dengan rak buku di playlist
maka kita bisa memilih sesuka hati bahan bacaan apa yang kita inginkan dan
buku itu akan muncul dengan sendirinya melalui dinding yang dijadikan rak buku
perpustakaan.
Untuk penerapannya,
tentu perpustakaan harus memilih desain interior dan eksterior yang tepat, dan
menarik bagi siswa. Selanjutnya, adalah tahap sosialisasi. Sosialisasi dapat
dilakukan dengan cara masuk ke dalam tiap kelas, mengumpulkan siswa di dalam
sebuah ruangan, atau mengajak siswa mengunjungi perpustakaan dan memperkenalkan
siswa mengenai keberadaan program tersebut. Dalam hal ini pihak perpustakaan
dapat mensosialisasikan manfaat gemar membaca bagi siswa, serta memperkenalkan
perpustakaan secara langsung atau tidak
langsung mengenai fasilitas, tampilan, dan aplikasi pengunaan aplikasi
perpustakaan pintar.
Masa remaja adalah
masa dimana siswa sedang merasa penasaran terhadap semua hal oleh karena itu,
siswa akan lebih tertarik dengan hal – hal baru seperti program baru, buku
baru, dan suasana yang baru dalam perpustakaan. Dengan mensosialisasikan
program ini tentu siswa akan merasa penasaran dan ingin mempelajari lebih
lanjut mengenai program yang telah disosialisasikan, program “Modernisasi
Perpustakaan” merupakan program yang sangat tepat diterapkan karena sesuai
dengan keinginan pengunjung sehingga diharapkan siswa akan berlomba – lomba ke
perpustakaan melihat koleksi baru perpustakaan yang sesuai dengan keinginan
pengunjung serta tidak ketinggalan jaman. Hal ini dapat dijadikan acuan untuk
mengubah mindset para siswa mengenai
perpustakaan sebuah tempat yang kuno menjadi sebuah tempat yang modern, damai,
dan menyenangkan.
Program ini bisa
diterapkan di perpustakaan manapun karena selain efektif, program ini cukup
inovatif dibanding program lainnya. Dengan melakukan modernisasi perpustakaan
kita, sama saja berinvestasi pada masa depan Bangsa Indonesia yang maju dengan
generasi gemar membaca. Dengan begitu anggapan siswa mengenai perpustakaan
sebuah tempat yang kuno, membosankan, kaku dan mengerikan dapat sirna. Dengan
ini diharapkan perpustakaan sebagai wadah ilmu pengetahuan dapat memperbaiki
minat baca masyarakat menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.
Surabaya. Pustaka Agung Harapan
Nining Asri. https://sahabatguru.wordpress.com/2012/08/29/fakta-minat-baca-di-Indonesia/ diiakses
10 April 2016, pukul 19.00 WIB