Balai Desa CIpaku |
Desa Cipaku terletak di
Kabupaten Purbalingga, Kecamatan Mrebet. Desa
Cipaku yang terluas di Kecamatan Mrebet. Di
desa ini banyak situs-situs sejarah, diantaranya Curug Nini, Batu Lingga Yoni, Curug
Cingongah, Telaga Bolangirit, dan Watu Tulis. Desa Cipaku menjadi salah satu
desa tertua yang ada di Purbalingga. Jika dilihat dari namanya, ci
yang berarti sungai dan paku yang berarti pedoman, maka
berarti sungai yang menjadi tulang punggung kehidupan. Dilihat dari bahasa yang
digunakan, penamaan Cipaku merujuk pada penamaan dari daerah Sunda. Jika
dihubungkan dengan sejarah kebudayaan Jawa kuno, maka kata tersebut berasal
dari Kerajaan Pasundan yang pada saat itu mengekspansi daerah Jawa sampai ke
Purbalingga. Namun masyarakat Desa Cipaku juga tidak berlogat sunda. Ini
menimbulkan asumsi lain bahwa Cipaku merupakan daerah yang istimewa baik oleh
Kerajaan Majapahit ataupun Pasundan di jamannya. Memang banyak pertanyaan yang
akan muncul, dan perlu ada penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut.
Di Desa Cipaku, ada satu wisata alam yang memberikan nuansa yang sejuk dan
asri adalah curug nini. Curug Nini memiliki ketinggian hanya sekitar 10 meter
dengan sebuah kolam yang cukup luas dibawahnya dan memiliki mata air yang
mengalir ke kolam tanpa henti, membuat kolam tidak pernah kering meskipun musim
kemarau datang. Kolam ini banyak dikelilingi Pohon Pandan, dan di apit
oleh bukit-bukit yang berpohon rindang.
Kini air terjun ini lebih dikenal
dengan sebutan yang keliru yaitu Curug Mini, mungkin karena bentuknya yang
kecil jadi orang menyebutnya Curug Mini. Menurut penduduk Cipaku, yang benar
adalah “Curug Nini”. Curug Nini merupakan bagian dari hulu Sungai Pingen. Air
dibendung untuk irigasi. Berada di perbatasan Desa Pagerandong dan Desa Cipaku
jadi dapat ditempuh dari dua arah. Di Desa Cipaku juga ada situs sejarah
berupa Lingga Yoni. Untuk menuju keasna, arahnya dari Balai Desa Cipaku ke Selatan,
lewat jalan desa. Di dukuh Bataputih ini terdapat dua buah Batu lingga dan yoni. Batunya bulat
lonjong bagai telur. Situs ini berada di atas sebuah kolam penampungan air,
masyarakat setempat menyebutnya Telaga Bataputih.
Mata-airnya cukup besar dengan air
yang jernih dan sejuk. Di samping situs ada dua buah pohon besar. Pohon yang
satu karena usianya tua sampai berlubang, mirip pintu, dan dapat dimasuki orang
dewasa. Jika telah sampai di balai Desa Cipaku ambil jalan kekanan melewati jalan
tanah sekitar 200 meter. Keyakinan orang-orang Desa Cipaku sendiri rata-rata
yaitu Islam. Kondisi alam di Desa Cipaku sendiri suasananya sejuk dan kondisi
alamnya masih sangat asri karena tumbuhannya masih sangat terjaga dan lahan
pertanian seperti sawah masih cukup banyak. Suhu udara di wilayah
cipaku antara 23.20 °C – 32.88 °C dengan rata-rata
24.49 °C. Penduduk sekitar sudah
mulai menerapkan kehidupan yang modern namun ada juga yang masih lekat dengan
adat tradisional dindingnya menggunakan bambu. Desa ini bertetangga dengan Desa
Mrebet, Bojongsari, Patemon, Pengalusan, Binangun, Karangnangka. Sekian penjelasan
dari saya tentang Desa Cipaku semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat.
Sumber
Referensi:
Sumber melakukan wawancara dengan bapak Bambang pada
15 November 2016.