Pendopo KH Ahmad Dahlan Purbalingga |
Balai Muslimin atau Pendopo K.H. Ahmad Dahlan
merupakan bangunan tua bekas peninggagal Belada yang berada di Selatan
Alun-alun Purbalingga yang masih berdiri di tengah bangunan di Kabupaten Purbaligga
yang sangat pesat, bangunan ini berada di antara gedung gedung yang tinggi. Bagi
orang yang bukan asli daerah Purbalingga mungkin sulit menemukan bangunan ini
karena bangunan ini berada di dalam kompleks bangunan sekolah SMA Muhammadiyah
1 Purbalingga.
Pendopo KH. Ahmad Dahlan berdiri diatas pondasi
setinggi kurang lebih 50 cm diatas permukaan tanah. Memiliki dua pasang tiang
penyangga berukuran besar dibagian teras bangunan pendopo. Memiliki atap
yang berbentuk limas, dibagian depan pendopo terdapat dua jendela dan pintu yang
berarsitektur Jawa Belanda. Ciri khas ini merupakan peninggalan kolonial yang
masih dipertahankan oleh pihak pengelola Pendopo K.H. Ahmad Dahlan sampai saat
ini jadi secara keseluruhan bangunan pendopo memilki 20 x 18 meter.
Bangunan yang sudah ada dari tahun1800-an dikenal
sebagai bangunan milik sekolah tapi pada awalnya bangunan ini merupakan salah
satu tempat hunian atau rumah seseorang. Tidak hanya sebagai tempat hunian tapi
juga menjadi tempat berbagai fasilitas publik. Seperti yang ditulis oleh
Majalah Derap Perwira Volume 94/Tahun IX/2013, disebutkan bahwa tanah beserta
bangunannya ini dibeli dari salah seorang keluarga Bupati bernama R.M. Sobali
dan R.A. Anjani pada tahun 1946 dengan memperoleh Hak Guna Bangunan. Itupun
dengan usaha ekstra mengumpulkan dana yang luar biasa jumlahnya. Bahkan panitia
sempat dibuat kalang kabut karena sampai mendekati hari-H pembayaran, uang
belum terkumpul. Dan keajaiban dikirimkan Allah SWT dengan datangnya seorangnya
donatur yang menanggung seluruh kekurangan dana. Hingga kemudian gedung ini
dapat terus melanjutkan tugasnya sebagai ruang pendidikan agama Islam. Hal
itulah yang membuat masyarakat akrab menyebut gedung ini dengan Balai Muslimin.
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan
di Yogyakarta pada tahun 1912 memang sudah lama memberikan gerakan gerakan dan
perubahan bagi bangsa indosesia sejak didirikan. Di Purbalingga organisasi
Muhammadiyah bermula dari kelompok kelompok pengajian warga di desa-desa di
tahun 1918. Baru pada Januari 1922 Muhammadiyah Purbalingga di akui oleh
Muhammadiyah pusat dengan Balai Muslimin sebagai tempat berkumpul para petinggi
petinggi Muhammadiyah.
Setelah kurun waktu yang cukup panjang, Muhammadiyah
Purbalingga berkembang pesat di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, dan masih
banyak bidang lainnya sehingga membuat daerah sekitar Balai Muslimin atau
Pendopo K.H. Ahmad Dahlan berdiri gedung sekolah dikenal dengan SMA Muhamadiyah
1 Purbalingga yang cukup tinggi dan pertokoan yang begitu banyak sehingga
membuat Pendopo K.H. Ahmad Dahlan semakin sulit terlihat diantara keramaian
pusat kota Pubalingga.
Pendopo K.H. Ahmad Dahlan sempat mengalami perbaikan
beberapa kali. Perbalikan hanya dilakukan pada bagian atap, lantai, dan tembok
belakang banguna dan ada juga penambahan pada bagian atap serta pada bagian
lantai yang awalnya hanya berupa semen diganti dengan keramik untuk memperkokoh
dan mempercantik bangun tetapi tidak menghilangkan ke-aslian dan keunikan
bangunan Balai muslimin atau Pendopo K.H. Ahmad Dahlan.
Sumber Referensi:
Bapak Sutarman, pada tanggal 20
November 2016.
http://langgamlangitsore.blogspot.co.id/2014/03/kota-kuna-part-2-balai-muslimin.html
Tegar Ridho Fauzi, XII MIPA 3 16/17 |