Balai Pertemuan Wirasana |
Desa Wirasana merupakan
salah satu desa yang terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Jarak Desa Wirasana
dengan pusat kota Purbalingga sangatlah dekat. Adapun wilayah dengan
batas-batas Desa Wirasana antara lain, sebelah Utara dengan Kecamatan
Bojongsari, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Purbalingga Wetan,
sebelah Timur Desa Penaruban, sedangkan sebelah Barat dengan Kembaran Kulon.
Di Desa Wirasana juga
memiliki dua buah sekolah dasar yaitu SD Negeri 1 Wirasana, dan SD Negeri 2
Wirasana. Kedua SD tersebut adalah SD hasil dari instruktur presiden pada masa
orde baru, serta terdapat Madrasah Ibtidiyah (MI) Wirasana, lalu terdapat TK
b’a Aisyah Wirasana dan ada pula PAUD Al-Qolam. Di Desa Wirasana ini sudah
banyak terdapat perumahan-perumahan seperti perumahan Wirasana Indah, Perumahan
Pepabri, dan masih banyak lagi termasuk perumahan-perumahan yang sedang proses
pembangunan.
Di Desa Wirasana ini
banyak pula tempat makan dan cafe. Tempat makan yang lumayan terkenal adalah
Eyang Heri dan Wapo Kelapa serta adapula cafe yang sedang proses pembangunan
yaitu cafe Can’s. Walaupun desa ini sudah terdapat banyak bangunan, namun desa
ini masih banyak akan sumber daya alamnya (SDA), antara lain area persawahan,
area budidaya ikan, pembuatan mebel, area perkebunan, dan area perternakan.
Dengan sumber daya alam nya yang beragam ada pula hasil yang menguntungkan
antara lain seperti padi, tanaman palawija, tanaman obat, dan rempah-rempah.
Semua itu merupakan hasil-hasil yang dapat menguntungkan bagi Desa Wirasana.
Mengenai asal usul Desa
Wirasana, penulis melakukan pencarian beberapa informasi di sosial media karena
penulis bukanlah merupakan penduduk asli Purbalingga. Menurut sumber yang di
temukan, pada zaman dahulu kala, sebelum desa ini diberi nama desa Wirasana,
terdapat seseorang bernama Pangeran Mangkubumi. Pangeran Mangkubumi merupakan
gelar ganda yaitu seorang Pangeran yang menjabat sebangai Mangkubumi atau nama
lainnya yaitu kepala pemerintahan. Pangeran yang menggunakan gelar ini biasanya
Pangeran kedua atau putera kedua atau sultan bertahta atau adik Putera Mahkota,
namun jika putera kedua tidak ada maka akan dijabat oleh putera selir atau
saudara sultan. Gelar ini sering digunakan di pulau Jawa dan Kalimantan dan
pulau-pulau lainnya.
Menurut sumber, ada
seorang pangeran yang bernama Pangeran Mangkubumi yang mempunyai permintaan
untuk menamai desa tersebut, dan akhirnya permintaannya pun terkabulkan.
Menurut sumber yang saya baca, Pangeran Mangkubumi akhirnya tinggal di Desa
Wirasana dan menjadi penguasa di Desa Wirasana ini. Dan pada akhirnya pada
suatu saat Pangeran Mangkubumi meninggal dunia lalu beliau dikuburkan di salah
satu makam yang terdapat di Desa Wirasana, yaitu makam Mangkubumi. Setelah saya
melakukan beberapa pencarian sumber yang ada di sosial media, dapat saya
simpulkan bahwa penamaan Desa Wirasana yaitu berasal dari Pangeran Mangkubumi
yang menamai desa ini sebagai Desa Wirasana dan akhirnya masyarakat setempat
mengikuti penamaan tersebut.
Sumber Refernsi:
https://www.facebook.com/arifsae88/posts/1855572691395562., diakses tanggal 9
November 2016.